Awan hitam semakin memekat,berkumpul membentuk rintik rintik hujan yang perlahan membasahi bumi.beberapa siswa terlihat sibuk menggunakan mantel hujan ataupun berteduh dibawah pohon maupun halte.
Sedangkan nini dan kedua sahabatnya oki dan dio masih berada diparkiran sekolah,mungkin menunggu hujan mereda.Terlihat nini yang memulai percakapan diantara mereka
"Io..rere mana sih??"tanya nini pada dio
"Lah kan rere udah duluan cabut,kan dia ada audisi hari ini"ujar dio pada nini
"Audisi??audisi apaan??rere kok ga pernah bilang ke gue.."ucap nini lagi
"Rere ikut audisi model iklan seragam sekolah,kan lo tau sendiri cita citanya rere apa.."ucap dio mencoba menjelaskan kepada sahabatnya nini
"O.."jawab nini ber o ria
Cuaca semakin memburuk hujan turun semakin deras,semakin banyak orang yang mengungsi.halte bahkan hampir meledak dengan kerumunan orang yang saling berdesakan.
Nini pov
"Guys..gue duluan ya.."ucapku pada kedua sahabat ku
"Ini kan masih hujan ni..nanti kalo lo sakit gimana??"ujar oki padaku
"Ga bakal sakit oki,gue kan strong tenang aja.yaudah gue duluan ya.."ucapku sambil memakai mantel dan helm kemudian motor ku perlahan berjalan menjauh dari sekolah.
Sekitar pukul 16:00 aku sampai dirumah,hujan belum kunjung reda.aku masuk dan mengganti baju dengan pakaian berlengan panjang tak ada aktivitas yang bisa dikerjakan akhirnya aku memilih bermain play station sendiri dikamar.
Kesha pov
Aku sudah berada disini sekitar 3 jam,berdiri dibawah rintik air hujan yang semakin deras.aku masih setia menunggu kedatangan nini,sosok yang kurindukan.tak pernah sekalipun aku berjuang sekeras ini,yang aku tau aku harus bertemu dengannya.
Ini sudah pukul 4 lewat tanda tanda kedatangan nini pun tak terlihat.aku mulai lelah,aku ingin pulang saja.
Mungkin saja dia lupa,atau dia benar benar tak ingin bertemu denganku.
Terimakasih buat semuanya ni..😫😫Aku berjalan dengan langkah gontai,menunggu taxi dipinggir jalan yang sepi,kepala ku semakin pusing,mataku panas.
Aku tak bisa melihat dengan jelas,seperti ada benda bergerak cepat dan menghantam tubuhkuBruk
mendadak semuanya seperti melayang,buram dan gelap.
Lisa pov
"Sha...sha..bangun sha,keshaa....hiks,harusnya lo ga usah nungguin si brengsek itu,harusnya lo ga usah berharap sama dia.kesha..bangun...lo masih bisa denger gue kan????"suara ku semakin meninggi memanggil manggil nama kesha yang sudah tak sadar kan diri,bagimana tidak kesha sudah berdiri hampir 4 jam dibawah derasnya air hujan dan sekarang kesha harus berlumuran darah
Aku meminta pertolongan tapi tak seorang pun yang mendengar hingga akhirnya aku harus berjuang sendiri mengangkat tubuh kesha kedalam mobilku.dengan secepat kilat kubawa mobil ku menuju rumah sakit swasta dekat sini,aku cemas tak tau apa yang harus kulakukan awalnya aku memang berprasangka bahwa nini tak akan datang,aku yang mengantar kesha kesana pun mendadak mendapat ide untuk memperhatikan kesha dari jarak jauh.aku takut kesha kenapa napa,dan dugaan ku sangat benar.saat itu aku ingin sekali berlari dan menyeret kesha dari sana,bagaimana bisa kesha berdiri dibawah dinginnya air hujan demi cewek brengsek seperti dia.
Aku sudah menelpon nyokapnya kesha dan mereka akan segera datang kesini,mori juga sebentar lagi akan datang.saat ini aku hanya bisa berharap kesha tidak apa apa
KAMU SEDANG MEMBACA
under age
RomanceIni cerita mengandung unsur LGBT jadi yang anti disaranin ga usah dibaca ya..enjoy to read this story..??