20

2.6K 202 71
                                        

Bagian Sebelumnya

...Kau berhasil membunuh ku
-Namjoon

👇👇👇👇

(Di penjara)

Jin kini hanya terdiam dan mengingat apapun yang sudah terjadi tadinya. Tidak mungkin ia melakukan itu kan? Mustahil! Dan tidak mungkin ia mati. Jin hanya menggelengkan kepala sambil berkata tidak mungkin.

"Jin hukumanmu mungkin bertambah"

Ia hanya bisa berdoa jika itu hanya mimpi dan semoga ia tidak dibangunkan dari mimpinya. Namun itu tidak mungkin, karena jelas sudah ia sedang berhadapan dengan kenyataan yang cukup menyesakkan nya.

"Namjoon telah berhasil kau bunuh, ia telah dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit satu jam tadi"

Dunia nya seakan berhenti seketika. Belum selesai dengan vonis dokter yang membuatnya lebih baik bunuh diri. Kini ia harus menghadapi sekali lagi hukuman karena kesalahan yang tidak disengaja.

Samar-samar jin mendengar suara di dekat ruangannya.

"Sejin hyung?"

Jin terus menguping semua pembicaraan yang dilakukan manajer kesayangannya bersama polisi yang menuduhnya itu.

"Baiklah, jin bisa dilepaskan namun kau harus membayar sekitar

Berhenti sudah dunia jin. Ia tidak tau harus senang atau merasa bersalah. Bagaimana tidak? Kasusnya kini bisa diselesaikan namun agensi nya harus membayar sepuluh juta dollar? Bukankah itu nominal yang sedikit untuk idol kalangan atas layaknya BTS, namun agensi kami pun sedang mempersiapkan debutnya idol baru. Bahkan sang manajer harus membayar dengan uangnya sendiri karena uang agensi tidak boleh dipakai untuk hal ini.

"Gomawo"

Itu kata terakhir yang jin dengar dari sang manajer. Dan tak lama polisi datang.

"Kau bisa lepas, bukankah hukum itu adil, kau idol dan bisa dengan mudah keluar dari sini dengan hanya uang. Sementara orang yang kau bunuh tidak bisa kembali dan kau mau membayar nyawa dengan uang. Cih..."

Kata polisi itu cukup membuat jin sesak. Tanpa menjawab ataupun menoleh pada sang polisi, jin hanya mengikuti alur yang terjadi.

Sampai di luar ia melihat sang manajer Ia cukup merasa kasihan dengan manajer nya yang kini terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Jin merasa ini adalah salahnya yang terlalu membebani agensi, manajer, pelatih, dan para member.

"Mianhe" hanya itu yang jin ucapkan pada manajer dan ia hanya mengangguk. Lalu merangkul bahu jin dan membawanya ke mobil.

"Aku tidak keberatan kok" kata manajer yang seolah tau apa pikiran jin. Lalu manajer membawa mobil itu menuju dorm.

Brumm

Hening cukup lama terjadi di mobil itu. Jin merasa canggung dengan manajer nya, padahal biasanya tidak seperti ini.

"Bagaimana keadaan dorm dan dongsaengku?" Tanya jin untuk memulai percakapan

"Aku ingin mengatakan sesuatu. Aku harap kau menerima ini dan tidak menyalahkan dirimu"

The Truth Untold✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang