"Bil, dipanggil bu nia dikantor." gue menoleh mendapati melinda, aya, mila, dan mita, sahabat gue yang langsung ambil posisi duduk disamping gue.
gue yang tadi lagi minum teh poci mba ria lamgsung tersedak karena ucapan melinda."Anjir iya gue lupaa!"
"Mampus!" gumam mila sambil tertawa.
"Mending lo pergi sekarang, nanti kena toa bu nia lo bil." kalimat aya langsung menyadarkan gue yang membuat gue berlari lebih cepat dari vampir di ggs.
"Good luck bil!" teriak mita yang gue balas jempol tanpa menoleh.
ternyata lari capek juga ya. dari kantin ke ruang guru itu lumayan woi. kan kasian pinggang indah gue jadi encok.
karena rasa lelah yang tak tertahankan, melebihi rasa rindu dilan kepada milea ini. gue memutuskan untuk duduk didepan kantor guru sambil bertekuk lutut, tanpa peduli apa kata orang ataupun kena toa bu nia.
"Eh lo kenapa?" suara bass itu membuat gue tersadar dari lamunan gue dan segera berdiri.
"Gue gapa–" kalimat gue terpotong karena gue kaget sama apa yang didepan gue.
"Calum?"
"Dipanggil bu nia juga?" Dia mengangguk. Lalu berjalan mendahului gue kedalam kantor.
Setelah memantapkan jantung gue yang gak bisa diam karena mau ketemu bu nia, gue pun masuk membututi calum didepan gue.
"Bila dan Calum!" panggil bu nia sambil mempersilahkan gue dan calum duduk.
"Ibu tadi minta kalian kesini ketika bel istirahat berbunyi. sekarang sudah mau masuk!" ucap bu nia dengan toa ciri khasnya.
"Hehe, maaf buk. tadi saya hmm itu hmm anu apa itu saya tad–"
"Tadi saya sama bila ke kantin dulu buk, kita lapar." ucap calum memotong kalimat gue.
si calum hebat ya, suasana kayak gini mukanya masih datar aja.
"Jadi kalian lebih mentingin makan dari pada panggilan ibuk, iya? Heh jawab!" Sentak Bu Nia yang membuat gue dan Calum terkejut.
"Ngg–iya buk. Eh–" Keceplosan. Serius gue kelepasan anjir.
Bila goblok.
"APA?" Gue dan Calum cuma nyengir sambil garuk-garuk dinding–maksud gue garuk leher.
"Yaudah, karena ibuk orangnya baik, jadi ibu gamau marah-marah,"
Hm.
"Ibu minta kalian kesini karena ibu mau ngomongin soal pensi," jeda bu nia.
"Pensi kali ini diadakan disekolah kita selama tiga hari, osis akan lebih sibuk nanti." gue menoleh kearah calum yang lagi ngerapihin rambutnya.
"Kerja sama tim dibutuhkan, ibu minta kalian gak buat malu sekolah dan bikin kami bangga."
"Calum ibu minta kamu jadi ketua pensi tahun ini, begitu juga Bila kamu jadi wakil ketuanya. Kalian berdua harus banyak komunikasi dan harus dekat, karena itu penting didalam kerjasama. Ohiya Ingat, jangan malu-maluin sekolah kita."
Gue sama Calum sama-sama terdiam, gak ada yang merespon kalimat bu nia. "Heh, kalian denger gak sih!" Sentak bu nia, lagi.
"Iya bu dengar!" Ucap gue dan Calum serentak. "Yaudah kalian boleh pergi," Gue sama Calum mengangguk lalu menyalim bu nia dan kami beranjak pergi dari kantor guru.
"Oiya, Calum! Bila!" Gue sama Calum menoleh.
"Ya bu?" Jawab gue dengan wajah tegang.
"Ibu cuma mau bilang, hati-hati cinlok."
KAMU SEDANG MEMBACA
absquatulate ; cth
Short Storyi never been in love before you. so please don't leave, because i already fall for you. i love you, i really did. [ slow update. ] copyright © 2019 by kangpermen.