Chapter 15 - First Anniversary.

136 7 2
                                    

author's point of view

Hari ini adalah hari perayaan satu tahun calum dan bila. Calum berencana mengajak bila untuk makan malam berdua.

Saat ini dia sedang berada di rumah kekasihnya itu, tujuannya adalah untuk menjemput bila dan melaksanakan rencananya. Dia sudah siap dengan hoodie hijau bertuliskan 'empathy', celana jeans yang sedikit longgar, dan tidak lupa beanie hitam untuk menutupi rambutnya yg mulai panjang.

"Bila! Cepat dong, Calum udah nungguin nih!"
Teriak Sarah, bunda nya bila. "Iya bunda, bila udah siap." Yang ditunggu keluar dari kamar dengan pakaian santainya.

Bila menggunakan hoodie berwarna abu-abu, celana jeans hitam longgar, tas samping berwarna hitam dan sanggulan rambut yang bisa dibilang indah. Saat ia sampai di ruang keluarga, sarah heran melihat pakaian yang dipakai bila dan calum. Tapi, ia memilih bungkam.

"Udah bunda, Calum sama Bila pamit." Ucap calum yang dibalas anggukan oleh sarah.

"Hati-hati kalian berdua ya, jangan pulang malam, jangan aneh-aneh."

///

Bila's point of view.

"Kita mau kemana sih Cal?" Tanya gue pada Calum yang lagi fokus nyetir mobil. Sok yes si Calum bawa mobil.

"Intinya ke tempat dimana kita bisa makan, diam aja si, gak akan aneh- aneh juga," Jawab nya agak kesal tapi sambil senyum-senyum.

"Awas aja aneh aneh lo ya, gue telfon FBI." Dia memutar matanya. "Sekarang aja kita udah aneh, mau seaneh apalagi coba," sambung gue sambil scroll home ig gue.

"Apanya yang aneh? Kamu yang aneh." Sahut Calum sambil nyentil dahi gue yang gak kerasa sama sekali. "Ya aneh lah, mana ada nge-date pakai hoodie kaya gini." Dia tertawa kecil.

"Aku gak ada nyuruh kamu pakai hoodie ya, kamu nya aja yang tiba tiba keluar udah pakai hoodie aja." Gue menghela nafas kesal, "Aku tuh tadi udah pakai dress hitam, eh pas aku liat di jendela kamu pakai hoodie ya aku ikut."

"Yaudah berarti sekarang salah siapa?" Tanya Calum yang memberhentikan mobil nya karena lampu merah. Dia natap gue sambil menarik satu alisnya keatas, tai, salting gue.

"Ya gak ada yang salah,"

"Jadi debatnya masih mau lanjut atau masalah ini dianggap selesai?" Gue senyum. "Iya iya pak Calum, masalah selesai."

"Eh tapi lanjut aja yuk bil, seru kayanya debat di mobil." Sahut Calum memberi ide cemerlang.

"Eh iya, kuy lah gas."

///

Taman kota lagi sepi di malam weekdays, padahal ada bazar makanan, dihiasi lampu taman, dan balon balon yang berterbangan. Gue agak kaget sih, gue kira calum ngajak gue ke ayam penyet mas tono ternyata ke taman kota.

"Maaf ya, aku bukan cowo yang suka nyiapin dinner gitu." Gue ketawa melihat wajah calum yang jelek karena murung. "Lebay, aku suka taman kota, banyak pilihan makanan nya juga, ayo makan!" Calum senyum dan menggelengkan kepalanya. "Ayolah bil! Dasar tukang makan."

Gue sama calum mulai memilih-milih makanan yang kita mau, setelah selesai kami mengambil tempat tepat disamping lampu taman dan duduk berhadapan.

Saat lagi makan tiba-tiba ada tiga orang pengamen memakai masker wajah berdiri di tengah keramaian. Mereka mulai nyanyiin lagu Ease My Mind dari Ben Platt. Ngapain coba nyanyi pakai masker, ada ada aja mereka.

"Bisa pas banget gitu, lagu kebangsaan kita berdua, haha." Ucap Calum. "Eh, bentar ya." Calum berdiri menghampiri ketiga pengamen itu dan membuka masker mereka. Gue agak terkejut karena ternyata itu Ashton, Luke, dan Michael, mereka melambaikan tangan kearah gue dan memberi flying kiss.

Lalu Calum mengambil gitar yang tadinya dipakai Luke. "Ekhem, malam semuanya.." Calum membenarkan posisi gitarnya.

"Malam ini, gue mau nyumbangin suara gue yang indahnya bukan main, asik haha," Pengunjung yang sedang makan tertawa mendengar Calum yang percaya dirinya ketinggian.

"Gue mau nyanyiin Kiss me dari Sixpence None The Richer. Fyi, ini adalah lagu kesukaan cewe gue, dan hari ini adalah anniversary kita, semoga semua nya suka." Ucap Calum yang diakhiri dengan senyum manis darinya.

Gue disini duduk sendiri gak bisa menahan bibir gue untuk gak senyum. Calum yang luarnya cuek ternyata bisa semanis ini. Sayangnya siapa sih. Haha.

Suara bass Calum mulai menyanyikan setiap lirik dari lagu itu.

'Kiss me beneath the milky twilight

Lead me out on the moonlit floor,

Lift your open hand

Strike up the band

And make the fireflies dance

Silver moon's sparkling

So kiss me..

Selesai bernyanyi Calum dibanjiri tepuk tangan oleh pengunjung begitu juga gue. Gue cengeng ya, gini aja nangis, harusnya tadi gue rekam, gue jatuh cinta sama kiss me versi calum.

"Selamat satu tahun sayang, sayang kamu banyak banyak, semoga kita lebih baik kedepannya ya cengeng ku." Gue mengangguk. "Makasih semuanya." Ia mengakhiri penampilannya.

Calum berlari kearah gue sambil ketawa kecil lalu memeluk gue dengan erat.

"I wish I could turn back the clock. I'd find you sooner and love you longer."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

absquatulate ; cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang