"Sekian penjelasan saya hari ini, saya akhiri. sekarang kalian boleh istirahat." Bu nia pun keluar dari kelas bertepatan dengan bel pulang.
Hari ini kembali normal, sekolah seperti biasa, belajar, istirahat, pulang. Ada pr, kerkel, tugas makalah, dan kawan kawan lainnya.
oiya, status gue hari ini beda dong, hari ini gue udah menjadi pacar calum.
anjay ga?
"bil, nanti gue pinjem catatan lo ya." gue yang lagi nulis langsung menoleh kearah Aya dengan wajah datar.
"hehe, peka dong bil, gue kan mau walking walking dulu sama doi." balas Aya sambil senyum-senyum gak jelas.
"si Aya gaboleh gitu," sahut melinda diikuti senyum dan anggukan dari gue, mila dan mita
"eh tapi bil, nanti pap catatan ya, hehe." saat mendengar melinda ngomong kaya gitu, senyum gue langsung berubah menjadi datar.
"sama aja tai." gumam gue yang dibalas tawa pecah dari mereka berempat.
kenapa mereka bisa menjadi sahabat saya?
karna su sayang.
"bila! bil!" candaan kami berlima terhenti ketika mendengar teriakan dari pintu kelas dan mendapati Reffan dengan wajah panik nya.
"kenapa fan?" gue yang dipanggil pun berdiri dan langsung mengahmpiri Reffan di pintu.
"bantuin itu–huh–si Calum cedera di lapangan. bantuin kita semua bil," gue yang terlanjur panik pun langsung mengangguk menanggapi Reffan.
"iya ayo fan–eh woy gue ke lapangan ya!" setelah pamit sama mereka berempat, gue ngekorin reffan yang lari nya kenceng banget.
apa cederanya parah ya sampai-sampai reffan panik kaya gitu.
"Fan, gue ambil P3K dulu," gue berlari masuk ke uks dan mengambil kotak P3K.
"udah ayo!" kami berlari lagi menuju lapangan.
"itu bil!" Reffan menujuk ke tengah lapangan futsal.
gue mengikuti arah jari telunjuk reffan dan melihat Calum tergeletak disana bersama 3 temannya yang lain. gue pun menghampirinya.
tapi tiba-tiba tangan gue ditahan oleh Reffan. "Eh bil, gue pergi dulu ya, mau ketemu ama Melin hehe."
astaga, sempet-sempetnya ya temennya lagi cedera dia nya mau pacaran. "Hm, gih sana-sana." Gue ketawa lalu berlari menghampiri Calum.
Reffina shipper aku tu.
eh tunggu deh, berarti si reffan manggil gue emang niatnya sekalian modus ya mau ketemu Melin, ckck.
"kok bisa cedera sih?" tanya gue sama Michael, Ashton, dan Luke yang ada disana.
"gatau juga gue bil," jawab Luke sambil terus menatap Calum bingung, kaya lagi ngerjain soal ulangan dadakan.
"sakitnya di bagian mana Cal?" Tanya gue pada Calum yang masih terus meringis. "k–kaki aku bil." Gue mengangguk.
"Ash, Mike, Luke bantu gue beliin minum sama makanan buat calum. Nanti langsung bawa ke uks aja ya." Mereka mengangguk lalu pergi.
setengah perjalanan, Ashton balik lagi kearah gue dan Calum. "Bil, duit gue abis, tadi abis bayar kas." Ucapnya sambil cengengesan.
gue memutar bola mata dengan jenuh sambil mengeluarkan uang limaribuan. "ni–" saat gue mau ngasih duitnya ke Ashton, eh dianya pergi. "gajadi bil! gue ngebon aja di kantin."
Tanpa memperdulikan Ashton, gue melihat kaki Calum yang cedera. gue panik, karena cedera nya udah mulai membiru. dengan hati-hati gue mengobati cedera Calum lalu membalutnya dengan kapas.
KAMU SEDANG MEMBACA
absquatulate ; cth
Short Storyi never been in love before you. so please don't leave, because i already fall for you. i love you, i really did. [ slow update. ] copyright © 2019 by kangpermen.