Behind The Shadow

1.5K 204 15
                                    

Mebuki dan Aoda memasuki kapal tersebut. Aoda memecah tubuhnya menjadi bagian-bagian kecil dan berpencar menyebar ke seluruh dek kapal untuk mengacaukan sistem dan membuat kapal gagal berlayar.

Para awak kapal berubah panik saat kapal berhenti bergerak. Mereka berhambur dan pergi menuju ruang kendali kapal. Sebagian lagi memburu ular-ular kecil yang memenuhi lantai kapal.

Melihat banyaknya ular yang memenuhi tempat itu membuat mereka panik dan menembak secara sembarangan sehingga meninggalkan banyak lubang dan air merembes masuk sedikit demi sedikit.

Mebuki memanfaatkan kelengahan awak kapal untuk menyusup dan mencari keberadaan Hanzo. Ia menuju dek kapal bagian atas yang memuat satu ruangan yang paling mencolok. Wanita itu yakin jika seseorang yang ia cari ada di sana.

Mebuki bersembunyi di bawah tangga yang akan menuju ruangan Hanzo ketika dua orang pria keluar dari sana dengan tergesa-gesa. Setelah merasa aman wanita itu menaiki tangga dengan penuh waspada. Ia membuka pintu besi itu perlahan dan disambut oleh wajah pria yang dicarinya.

Ternyata pria itu sudah tau perihal kedatanganya.

Hanzo duduk dengan santai di atas kursi kayu tunggal dengan menumpu kaki kiri di atas kaki kanannya. Ia bertepuk tangan ketika Mebuki masuk dan menatapnya tajam.

"Selamat datang!" ucapnya dengan seringai keji yang tak lepas dari wajah yang mulai menua itu.

Mebuki melangkah. Ia memperhatikan ruangan Hanzo yang didominasi alat-alat tajam dan tampak seperti sebuah ruangan koleksi barang antik.

Wanita itu berdiri tegak dan waspada saat Hanzo mulai melangkah pelan mendekatinya.

"Lihat! Dengan siapa wanita ini datang, hm? Berani-beraninya kau dan makhluk menjijikkan itu merusak kapalku!"

Mebuki mengepalkan tangannya erat. Ia menggenggam gagang belati yang tersimpan di balik baju lebarnya. Bersiap menyerang ketika melihat Hanzo berdiri tak jauh darinya.

"Di mana Sakura?"

"Sakura? Siapa itu?" pria itu memiringkan kepalanya dan mengusap-usap dagunya seolah berpikir keras mengingat satu nama yang telah disebutkan. Ia menatap wanita di depannya dengan tatapan mengejek, "Ah! Gadis itu. Aku sudah membuangnya di tengah laut, mungkin sudah menjadi santapan hiu."

"Kau!" Mebuki menggertakkan giginya. Ia mengepalkan tangan dan dengan tiba-tiba melemparkan sesuatu ke arah Hanzo.

Pria itu berkelit dan belati yang dilempar Mebuki menancap tepat di dinding kapal. Hampir mengenai lehernya meskipun ada goresan di sana. Hanzo mendecih dan berjalan menuju katana yang tergantung di dinding tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Aku akan meladenimu sebentar," ucapnya penuh ketegasan, "Lagipula anak buahku sedang berhadapan dengan peliharaanmu itu. Jadi ... Mari selesaikan dengan cepat!"

"Ya! Matilah dengan cepat!"

Set!!

Set!!

Mebuki melempar dua jarum yang sudah ia lumuri dengan racun.

Pria itu bersalto guna menghindari bidikan Mebuki yang menuju alat vitalnya. Beruntungnya ia masih memakai rompi anti peluru sehingga jarum itu hanya menggores baju rompinya saja.

"Makin agresif saja," celetuknya yang ditanggapi Mebuki dangan delikan tajam.

Mebuki mengapit beberapa jarum lagi di sela-sela jari kedua tangannya. Ia memasang kuda-kuda dengan membuka kakinya melebar. Kaki kirinya maju dan condong ke depan sementara kaki kanan ia tekuk ke belakang dan tangan yang siaga teracung di udara. Ia bersiap melempar kembali jarum berlumur racun yang telah ia siapkan.

My Army (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang