4. Cemburu tapi Malu

8 4 1
                                    

Semua makhluk hidup harus mampu beradaptasi, dimanapun, sepertinya kemampuan itu akan lebih dibutuhkan dibandung sandang, pangan dan papan. Ketika tak mampunya beradaptasi, bayangkan jika kamu tak memiliki sepeserpun, tapi kamu membutuhkan sesuatu untuk bertahan hidup. Pertama yang harus kamu lakukan adalah memperhatikan dimana kamu berpijak, beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan mencari apa yang bisa kamu gunakan untuk bertahan hidup.

Dan sebisa mungkin tanpa merepotkan orang lain.

Termasuk seorang gadis dengan rambut panjang yang ia ikat tinggi-tinggi dengan asal, dengan tas pungung yang tersampir di satu sisi bahunya yang berdiri disamping guru cantik bernama Ila. Masalah telah menghampirinya, dan dia memutuskan untuk memulai hidup baru di tempat baru. Jelas dia harus mulai beradaptasi dengan cepat jika ingin bertahan disana.

Doakan saja yang terbaik selalu menyertainya. Tanpa ada bayang-bayang kejadian buruk yang selama ini menimpanya.


"Perkenalkan, namaku Lentera Osheana Baswara, panggil aja Sean. Mohon bimbingannya. "Ucap seorang gadis ditengah pelajaran ketika para murid sudah mulai mengantuk dan merapalkan doa agar bel istirahat segera berbunyi. Tapi dengan kedatangan murid baru ini, sepertinya pikiran mereka teralihkan sejenak.

Kecuali Minara yang sudah tertidur lelap dimeja paling belakang kelas dengan bibir yang sedikit terbuka, membuka celah agar liurnya menetes namun nyatanya tiada satupun air liur yang menetes. Minara tak memiliki teman sebangku, dia selalu menolak orang yang tak ia sukai untuk duduk disampingnya. Bisa dibilang, Minara membatasi diri dari parasit yang ingin menghancurkannya atau memanfaatkannya, entah secara internal atau eksternal.

"Ada pertanyaan? "Tanya bu Ila selaku wali kelas mereka. Guru cantik yang mengajar Sosiologi ini kabarnya telah menikah dua tahun lalu dengan guru tampan dari sekolah sebelah dan dikaruniai seorang anak laki-laki tampan yang lucu. Sempat menjadi perbincangan hangat ketika bu Ila tiba-tiba mengajar dengan perut buncit, lalu tak lama guru pelajaran Sosiologi digantikan oleh guru lelaki paruh baya berperut buncit selama beberapa bulan.

Tak salah lagi bu Ila mengambil cuti melahirkannya. Membuat para murid bisa menguap lebar-lebar tanpa mempedulikan ocehan guru pengganti Bu Ila.

"Lu anak pak Tera Baswara ya? "

"Iya, aku anak bungsunya. "Ucap Sean sopan sembari menarik anak rambutnya agar berada di belakang daun telinganya.

Setelah pertanyaan itu terjawab, riuhlah penduduk kelas dengan bisikan sinis yang tertuju pada Sean, tapi mereka tak berani menyampaikannya terang-terangan. Beberapa diantaranya hanya menyimak, karena mereka lebih bijak menggunakan mulutnya. Ada juga yang tidak mengetahui kasus apa yang menimpa kepala keluarga Baswara itu memilih untuk bertanya. Ada juga yang malah terganggu dengan semua pernyataan sinis dan menghujat mereka.

Karena itu mengganggu tidurnya.

Dia Minara.

"Aaah.. kalian berisik deh! Udah bel belum sih?! "Tanya Minara sewot sembari mengecek sudut-sudut matanya apakah ada kotoran disana atau tidak.

"Belum Ra, 10 menit lagi. "Ucap Reno setelah melihat jam dinding di kelas.

Minara menguap sembari mengangguk-anggukkan kepalanya. Lalu Minara menangkap sosok baru di depan kelas sedang berdiri dengan canggung, yang membuat Minara mampu menebaknya dengan mudah kalau dia murid baru. Terlebih dengan seragam yang terlihat jelas liapatannya.

I AM MINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang