Biar dibaca, AN nya mak Nara taro diatas aja yes? Biar kang rengginang laku jualannya, yuklah vote sebelum baca sbagai bentuk penyaluran semangat ke kang rengginang biar jualan terus, yes?
Btw, mak Nara lagi mau ujian biar bisa lulus kaya si kang rengginang, jadi persiapannya ribet, pdhl pas ujian tinggal coret-coret, klik-klik, udah selesai. Tp dibikin riweuh. Yasudahlah~ jadi mungkin akan ngaret lagi update nya. Makanya mak Nara baek update lagi nih.. vote ya~
●-●
Terkadang Minara suka berpikir mengenai hal-hal sepele dalam lamunannya.
Termasuk arti kecantikan sesungguhnya. Menurut Minara, kecantikan sejati itu tak bisa dilihat, tapi bisa dirasakan. Mungkin butuh waktu untuk memastikan, tapi kesan pertama untuk mengetahuinya secara singkat memang melalui pengelihatan. Tapi jika seseorang menafsirkan kecantikan sejati hanya bisa dilihat dalam sekali kedip, Minara benar-benar tak mengerti jalan pikir orang itu.
Menurut Minara, orang yang paling jujur untuk menilai kecantikan seseorang hanyalah orang buta. Karena orang buta tak bisa memihak pada siapa yang lebih cantik rupanya, tapi dia bisa memilih siapa yang lebih cantik hatinya hanya dengan menyebut nama yang telah ia kenal.
Minara juga terheran-heran dengan orang yang berlomba-lomba menghabiskan uang untuk perawatan tubuh. Minara yang harta warisannya tak akan habis hingga anak-cucu pun hanya bisa tertawa dalam hati. Karena menurutnya, kalau Minara ingin-pun ia bisa menyalip miss Indonesia dengan perawatan mahal, sedot lemak karena terlalu banyak mengonsumsi susu, atau alternatifnya, operasi plastik. Tapi itu hanya pemikiran Minara yang mengedepankan rasa sombong sih.
Tapi Minara takut kalau tubuhnya tak akan terurai oleh tanah setelah mati nanti jika melakukan operasi plastik. Dia terlalu termakan omongan orang sepertinya.
Minara memang kurang memerhatikan berat tubuhnya, tapi selagi cek kesehatannya menyatakan tubuhnya sehat tanpa bibit penyakit, maka ia tak akan risau. Kalau Minara berniat diet untuk pacarnya, maka diet itu akan langsung gagal di hari pertama, mengingat Risky tak suka gadis kurus yang tak enak dipeluk. Padahal bisa dihitung jari sudah berapa banyak Risky memeluk Minara.
Karena Risky jarang memeluk Minara.
"Tapi aku gamau pakai high heels. Oke? Deal ya? "Tanya Minara memberi negosiasi atas ajakan Risky menemaninya ke acara prom night.
"Deal. Pake atau nggak juga tetep cantik."
Blush!
"Sampai ketemu di aula sekolah nanti malam. "Ucap Risky lalu memutuskan sambungan telepon.
Minara menghela nafas, menggenggam ponselnya diatas dada dan menatap langit-langit kamarnya sambil tersenyum geli. Setelah tersadar waktunya terbuang sia-sia, Minara bangkit mencari keberadaan Lira.
"Mah.. "Panggil Minara sembari mencari kemana perginya Lira. Tapi sepanjang ia mencari, ia hanya mendapati Arys dan bibi Fira, asisten rumah tangganya yang baru bekerja selama sebulan ini karena Lira sedang sibuk-sibuknya mengurus perusahaan.
"Bibi, mama mana ya? "Tanya Minara pada bibi Fira yang sedang menyapu ruang keluarga, tempat dimana Arys sedang menonton acara favoritnya, serial CIA.
"Kencan sama papa dari tadi pagi. Kamu masih ileran waktu mereka pamit. "Ejek Arys sebelum bibir bibi Fira terbuka untuk menjawab pertanyaan nyonya mudanya. Mendengar jawaban Arys, bibir Fira ikut mengulum senyum menahan tawa.
"Yah.. terus aku gimana dong? Nanti malam mau temani Risky prom. "Ucap Minara bingung lalu duduk disamping Arys yang masih fokus menonton televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM MINARA
RomanceCerita mengandung unsur kasih sayang, ketulusan, bahkan sarat akan kebencian. Pintar-pintarlah menyerap amanat ceritanya. Story by. Roaryu29 ~ON GOING~ Roda kehidupan memang membuat semua orang tak selamanya berada di titik teratas hidupnya. Melalui...