11. Sebab Abang Belum Pernah Kesana

11 2 0
                                    

Gausa nyanyi pas baca judulnyaaa.. dibilangin kok ngeyel

😒😒

Njoy lah

****

Seseorang bisa merasa bingung ketika melihat sesuatu yang belum pernah dilihat, dan mendengar sesuatu yang belum pernah didengar. Maka dari itu Argus benar-benar kebingungan. Terlebih dengan pola pikir, dan tingkah laku gadis keturunan Xaviera di hadapannya ini. Yang tengah menyantap ketoprak pedas ditemani susu ovaltine dari warkop seberang.

Argus tak mengira Tuhan masih menyisakan stock gadis semacam Minara. Tapi pikirannya terus bercabang ketika memikirkan alasan semua ucapan Minara, apa motifnya?

Mengapa lebih memilih yayasan kecil itu dibandingkan sekolah elite-nya?

Mengapa Minara mudah bergaul dengan masyarakat menengah kebawah?

"Halo? Passwordnya...? "Tanya Minara setelah mengetahui siapa nama yang tertera di layar ponselnya ketika dering telepon membuyarkan konsentrasi makannya.

"Luwak black coffee, kopi hitam yang saya besarkan seperti anak sendiri. Benar dengan nona Minara? "

Minara terkekeh geli mendengar jawaban abangnya. Ada-ada saja abangnya satu ini, mengubah kalimat monolog dalam iklan khas yang seringkali muncul di televisi. Padahal ia sudah pernah mendengarnya dari Arys, tapi kenapa masih terasa lucu baginya ya?

"Iya betul, kenapa nelepon? Luwaknya susah BAB atau gimana? "Tanya Minara lalu terkekeh geli, padahal entah apa yang lucu.

"Ck! Buodo amat panjul! Kenapa ke pasar Rengas ga bilang-bilang? Ga mau tau harus beliin martabak mini, piscok-"

"Udah Nara beli.. santai.. di traktir mas Argus. Hihi. "Ucapnya ringan lalu kembali terkekeh geli.

Mendengar namanya disebut, Argus menatap Minara dengan tatapan bingung sambil mengunyah baksonya. Minara menggeleng pelan sebagai jawaban.

"Ck, malu-maluin! Duit Nara kan banyak, ngapain pake minta traktir segala?! "

Senyum Minata jadi pudar, sebelah tangannya memainkan sendok mengaduk ketopraknya dengan tatapan bersalah.

"Iya-iya maaf.. habisan- "

"Alesan lagi deh.. kali ini barang apa lagi yang Nara ambil di kamar abang?! "Tanya Arys galak.

Minara sontak menatap seluruh tubuhnya untuk mengetahui jawaban apa yang akan dia lontarkan pada Arys.

"Sweater, sandal, ehm.. topi, oh iya tadi Nara semprotin parfume abang ke sweater-nya, hehe.. "ucap Minara sembari tertawa kecut.

"Jangan banyak-banyak, cari yang wanginya enak kaya gitu susah tau! Udah ah! Jangan lupa itu uang Argus balikin! Malu-maluin aja! "Omel Arys ketus yang membuat Minara langsung meringis membayangkan wajah seram abangnya.

Sambungan-pun terputus, Minara menatap ponselnya dengan tatapan bersalah seakan sedang menatap Arys yang tengah kesal karenanya. Tak berlama-lama, Minara memasukkan ponselnya kedalam sweater, lalu mulai menyantap kembali sisa ketopraknya.

Bahkan Minara tak sadar selama Minara mengobrol, Argus tengah memesan semangkuk bakso keduanya.

"Mas, nanti uang jajanannya Nara balikin ya? "Tanya Minara sendu, teringat bagaimana suara bentakan abangnya yang ketus bin judes yang membuat mood Minara menurun.

Argus menatapnya bingung, lalu sontak menggeleng.

"No! Apa yang sudah saya beri ga bisa dikembalikan. "Tolaknya sambil memotong bulatan daging di mangkuknya.

I AM MINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang