7. About Minara Ami Xaviera

12 1 0
                                    

Menurutmu, apa pertemuan dua keluarga itu penting ketika kamu sedang menjalin hubungan? Mungkin mayoritas akan bilang itu penting, untuk menunjukkan keseriusan pasangan itu, atau agar orang tua bisa menilai apakah dia cocok untuk anaknya, atau mengenal lebih jauh bibit-bebet-bobot keluarga.

Maka dari itu Nanda mengundang pasangan dari kedua anaknya ke restoran favorit Nanda, yaitu restoran yang menjadi latar belakang kisah romantis antara Nanda dan Lira dari masa ke masa.

Setelah menghubungi Risky apa nama restoran yang akan menjadi tempat mereka makan malam, Minara bilang jangan terlalu berpakaian formal, entah atas alasan apa, Minara hanya ingin. Dan hasilnya memuaskan.

Risky datang memakai kemeja biru muda, celana panjang chino navy dengan ikat pinggang coklat, dan sepatu docmart coklat. Tampak serasi dengan Minara yang memakai rok tutu biru muda dengan kemeja navy, dan sneakers putih. Risky datang lalu menyalami satu-persatu yang sudah datang. Hanya tinggal menunggu kedatangan Arys dan Larissa.

Risky duduk disamping Minara yang sangat ingin bertopang dagu karena bosan menunggu abangnya, tapi Minara menahan dirinya mengingat akan ditegur Nanda karena melanggar adab di meja makan dengan bertopang dagu. Sedangkan Risky mulai di interogasi oleh Nanda. Jadilah Minara seorang gadis yang taat peraturan meja makan, seperti saat ini.

"Nilai UN kamu berapa kemarin? "

"34. 2 om, alhamdulillah. "Ucap Risky cukup percaya diri walau kurang memuaskan baginya.

Nanda mengangguk.

"Mau lanjut kuliah dimana? "Tanya Nanda lagi.

"UGM om. "Ucap Risky.

"Sudah daftar memangnya? "Tanya Nanda mengernyit.

"Sudah. Alhamdulillah diterima. "

Dan pertanyaan-pertanyaan lain dengan mudah diluncurkan Nanda untuk mencaritahu seberapa pantas Risky untuk Minara, anak kesayangannya. Bahkan sampai kedatangan Larissa-pun, Nanda masih belum menghentikan pertanyaan-pertanyaan yang mulai membuat Risky panas dingin.

"Kamu pernah nafsu ga sama anak saya? "

Deg!

'Kode merah! Jebakan! Ngomong apa nih gue?! '

"Pernah om. "Ucap Risky yang mampu membuat Minara melotot dan menarik daun telinga Risky hingga Risky meringis.

"Kadang atau sering? "

'Kampretlah! Tadi latihan tanya jawab sama papa ga kaya gini tadi! Jawab apa nih?! '

"Kadang nyaris sering om. "

"Iiih.. nyebelin! "Ucap Minara sembari menarik keatas jambang Risky di dekat kuping yang membuat ringisan Risky lebih kuat. Arys bahkan hanya terkikik.

"Ga bermaksud, Ra.. aku mana bisa milih nafsu sama cewek kaya gimana? "Bela Risky yang pasrah menjadi bahan amukan Minara yang merasa dilecehkan Risky.

"Tapi kan ga sampe sering juga..! "Ucap Minara kesal.

"Itu naluri cowok Ra.. kalo aku ga nafsuan sama cewek berarti aku gay, kalau aku gay, aku ga akan pacaran sama kamu.. "Ucap Risky masih berusaha membela dirinya.

"Tau ah! "Minara cemberut dan menggeser kursinya sedikit menjauh dari Risky, lebih mendekat kearah Arys yang langsung mengelus bahunya perlahan.

Lalu Nanda memanggil pelayan untuk memesan makanan. Ketika giliran Minara memesan, ternyata Minara masih badmood. Alhasil sang pramusaji yang kebingungan dibuatnya.

I AM MINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang