Setelah kejadian dimana Minara mengalami nyeri luar biasa sampai membuat Risky panik, Risky diberi amanah oleh Arys untuk menjaga Minara. Karena Minara jelas-jelas akan menolak kalau ditawarkan pengawal pribadi karena menurut Minara itu berlebihan. Hanya saja, Risky juga memiliki kesibukan yang membuatnya tak bisa selama 24 jam disamping Minara. Kalau saja Risky tak memiliki kesibukan dengan persiapan menjelang Ujian Nasional, dengan sukarela Risky akan kabur dari kelas tambahan dan menemani Minara mengikuti ekstrakulikuler tari sampai sore hari.
Padahal Risky sangat suka melihat Minara menari walau hanya dengan pakaian santai dan selendang di pinggangnya. Risky jadi tidak sabar melihat aksi Minara diatas panggung pada acara kelulusannya nanti. Karena itu Risky harus semangat belajar untuk UN nanti agar bisa ikut acara kelulusan, dan prom night pastinya. Kan aneh kalau ikut acara kelulusan tapi nyatanya tidak lulus.
Dalam kelas, Risky dengan semangat mencatat materi yang barusan dijelaskan bu Yuli. Bayangan Minara memberinya selamat atas kelulusannya nanti, menjadi impiannya dalam jangka waktu dekat ini. Terlebih dengan senyum manisnya itu. Bayangan Minara menari di lantai dansa bersamanya saat prom night, menjadi khayalan favoritnya. Apalagi Minara dengan gaun cantik dalam pelukannya, senyum Risky mengembang ketika membayangkannya.
"Bu, saya udah selesai nyatet! Boleh izin ke kamar mandi? "Tanya Risky sembari mengangkat tangannya.
"Jangan lama-lama! "Ucap bu Yuli setelah mengangguk memberi izin. Akhirnya Risky bisa keluar kelas dan mengintip kedalam ruang ekskul tari, melihat sang pacar melenggokkan tubuhnya seiring dengan musik yang mengiringi dan intruksi pembina, setidaknya untuk 10 menit. Dan kembali ke kelas tanpa Minara tahu dimana posisi Risky. Yang Minara tahu, Risky sedang bergelut dengan guru fisika yang menerangkan materi dan Minara bisa mengikuti ekskul dengan tenang.
Risky ingin sekali bermanja dengan Minara walau hanya dengan berkeluh kesah mengenai rumus fisika yang tak ia pahami, tapi Risky tahu kini bukan waktu yang tepat. Jadilah Risky kembali ke kelas dengan bahagia yang seadanya. Setidaknya dengan melihat Minara mampu meningkatkan moodnya. Atau lebih baik dia bermanja dengan bu Yuli dan memintanya mengulangi materi yang tak ia pahami.
Ya, itu lebih baik.
Risky merasa dosanya sudah menumpuk karena alasan cinta di masa remaja.
Huft..
Minara menghela nafas lelah dan mengelap peluh di pelipisnya saat bu Tina mengakhiri kegiatan ekskulnya hari ini. Minara menatap ponselnya, dan segera mengetikkan pesan pada Arys agar menjemputnya.
Me :
Bang, jemput
Bawain susu cokelat ya?
I need more milk 😥Bang Rysa :
Give me 10 minutes 👍Setelah Minara berpamitan dengan yang lainnya, Minara segera melangkahkan kakinya ke tempat lokernya berada dan menaruh selendang putihnya disana. Minara melanjutkan langkah kakinya kearah pohon besar didekat gerbang sekolah, duduk dibawahnya dan menegak habis sisa air mineralnya sembari menunggu kedatangan Arys.
Pukul 16.27 ditunjukkan arloji dengan perpaduan warna putih-pink-perak yang melingkar di tangannya. Untuk mematikan rasa bosan, Minara pergi ke warung tak jauh tempatnya duduk untuk membeli gorengan. Minara mengambil tempe, tahu, risol, dan bakwan masing-masing 2. Minara membayarnya dan segera mencomot sepotong tempe untuk ia makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
I AM MINARA
RomanceCerita mengandung unsur kasih sayang, ketulusan, bahkan sarat akan kebencian. Pintar-pintarlah menyerap amanat ceritanya. Story by. Roaryu29 ~ON GOING~ Roda kehidupan memang membuat semua orang tak selamanya berada di titik teratas hidupnya. Melalui...