Lorong kelas mulai terlihat sepi selepas jam istirahat, namun mata peri Chanyeol tak bisa menemukan keberadaan bocah pembawa masalah itu di mejanya. Ia menghela nafas, kemudian memutar badannya dan memutuskan untuk mencari si menyebalkan itu.Bukannya ia khawatir atau peduli, tapi kasihan juga jika nilai anak itu terus berada di urutan terbawah hanya gara-gara bolos pelajaran. Ini seperti bukan Baekhyun yang biasanya.
Kadang, ia berpikir lebih baik melihat Baekhyun mengekor padanya. Setidaknya ia bisa mengawasinya selama delapan jam di sekolah.
Sekitar sepuluh menit lamanya, ia tak menemukan sosok itu sehingga ia memutuskan untuk berbelok ke arah toilet sekolah untuk membasuh wajahnya yang berkeringat. Ia menyalakan kran air dan mulai membasuh wajahnya sebanyak tiga kali sebelum akhirnya menatap kaca di depannya.
Dahinya mengernyit ketika mendengar suara isakan kecil dari salah satu bilik di belakangnya. Rasa takut sekaligus penasaran muncul tiba-tiba.
Apa hantu juga eksis di siang hari?
"Hei, Yeol!"
Ia tersentak, sedikit mengumpat ketika panggilan Jongin dari arah pintu mengejutkannya. Berhasil mengalihkannya dari suara barusan. Mungkin ia hanya berhalusinasi karena suara itu tak terdengar lagi.
"Kau terlihat sibuk beberapa hari ini. Sok sekali." Lengannya disenggol dan teman dekatnya itu mencibir.
"Kau tahu sendiri kekasihku tidak suka ditinggal." Ia membalas dengan nada malas. "Aku bosan dengan hubunganku." akunya.
Tiba-tiba teringat akan kekasihnya yang lebih banyak mengabaikannya selama beberapa hari ini. Jujur, itu membuatnya bosan. Mereka tidak banyak memiliki waktu bersama karena kekasihnya sering mengikuti les.
Mereka hanya kencan sekali akhir pekan kemarin dan jarang menyapa di sekolah. Bahkan terlalu acuh pada kedekatannya dan Baekhyun. Tidak seperti mantan kekasihnya yang lain.
"Dia bahkan tidak pernah cemburu ketika si Byun itu menggangguku. Bukankah membosankan?"
"Kau ini!" Jongin memukul kepalanya dengan cukup keras. "Kenapa tidak kencan saja dengan si Byun Baekhyun itu."
Rasa gugup tiba-tiba saja melandanya tanpa ia pahami. Mendengar nama Baekhyun dari mulut orang lain berefek aneh padanya.
Namun detik berikutnya, ketika kesadarannya telah kembali, bibir kissablenya menyandungkan tawa remeh demi menutupi gelanyar membingungkan dalam hatinya. Beruntung Jongin tidak mencurigainya.
"Jangan bercanda. Si konyol itu?" Ia menjawab dengan ekspresi yang dibuat setidak-tertarik-mungkin.
"Kenapa? Dia cukup manis menurutku?"
"Lebih baik aku jomblo seumur hidup daripada kencan dengannya." Ia berseru panik.
"Karma masih berlaku, man!" Jongin lagi menepuk pundaknya. "Tapi kulihat kau tak pernah menolak kehadirannya." Dan tersenyum menggoda kearahnya.
Ia tahu sahabatnya itu mulai menyadari keanehan dalam nada suaranya. Apalagi ia tak mampu menutupi wajah paniknya kali ini.
"Dia terlihat menyedihkan. Aku kasihan padanya." Refleks kalimat itu keluar dari belah bibirnya.
Kalimat sangkalan yang berhasil membungkam Jongin detik itu juga. Tetapi bukan hanya sahabatnya yang terkejut, melainkan dirinya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[☑]『 ᴄʀᴜꜱʜᴇʀ 』
Romance❝ 박찬열 •❦• 변백현 ❞ ↪ squel of ❝foolish crush❞ ㅡchanyeol pikir, menyibukkan diri dengan bertumpuk-tumpuk tugas akan membuatnya lupa akan masa lalu. tapi tetap saja, disetiap ia melangkah, ia seolah melihat sosok itu. si pemilik payung...