Chapter 6 (Pt. 1) Extra

8K 1K 28
                                    

Chapter 6 Extrachapter :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Someone who need you to breath.








Sebagian besar orang berpikir jika kedekatan Luhan dan Sehun adalah karena keduanya sedang dalam hubungan spesial. Bukan hubungan berstatus 'kekasih', namun lebih tepatnya mereka yang saling mencintai. Namun semua itu hanyalah persepsi orang-orang tanpa alasan yang masuk akal.

Luhan berpikir, mereka dekat karena mereka teman. Sehun begitu mirip dengannya sehingga ia selalu menganggapnya saudara kembarnya yang hilang. Sementara di sisi lain, Sehun menganggap Luhan sebagai seorang kakak perempuan yang cerewet.

Baik Luhan maupun Sehun, sebenarnya tak pernah merasakan apa yang orang sebut jatuh cinta.






Semua murni karena rasa persaudaraan mereka.






Karena itulah, Luhan tidak pernah sungkan melakukan skinship pada Sehun. Bahkan untuk memintanya menuruti game bodoh teman-temannya dulu. Terpaksa membuatnya mendaratkan bibirnya pada adik kesayangannya.

Tetapi, sebanyak apapun mereka melakukan skinship, Luhan bersumpah dia tak pernah memiliki debaran aneh pada Sehun.

Begitu pun sebaiknya.

Wajah memalu mereka murni karena ciuman bodoh tak masuk akal itu. Siapa sih yang tidak malu berciuman di depan orang banyak? Meskipun Luhan dan Sehun bermuka aspal, tentu saja mereka masih merasakan malu.







Lagipula hanya Luhan yang memegang rahasia besar Sehun.






Pemuda berwajah datar itu nyatanya menyukai Do Kyungsoo. Lelaki bermata bulat tidak pekaan. Yang sudah disukainya.. hm, entah berapa tahun. Yang jelas sangat-sangat lama.

Sampai Luhan saja bosan melihat Sehun yang tidak bertindak apapun. Bahkan ketika ada beberapa senior yang mendekati si mata doe.







Kali ini, Sehun harus mengatakannya. Ini sudah tahun kedua mereka berkuliah.







"Sehun, kau harus mengatakannya!"

"Tidak."

"Mau sampai menyimpannya? Sampai dia menikah dan punya anak?!" omel Luhan.

Pemuda bermata rusa itu terus saja mengekori Sehun sejak beberapa menit yang lalu. Mengabaikan kelasnya demi menemui adik –yang dianggapnya– kembarnya itu.

Terdengar gosip baru jika kakak senior mereka yang bernama Jo Insung gencar mendekati Kyungsoo sejak beberapa minggu yang lalu. Gosip itupun telah ia pastikan kebenarannya.






"Lu, aku baik-baik saja oke. Lebih baik urusi saja Jonginmu itu."

Wajah Luhan memerah tanpa sadar.

"Ya! Mana sudi aku kencan dengannya!"

"Bohong sekali."

"Sehun! Jangan mengalihkan pembicaraan kita!"

"Ohㅡ itu Jongin!" Luhan lantas berbalik dan menemukan beberapa mahasiswa berseliweran di lorong tanpa ada tanda-tanda pemuda berkulit tan yang sering mengganggunya itu.

Wajahnya semakin memerah menyadari kalau Sehun telah mengelabuhinya. Ketika ia berbalik untuk menatap Sehun, saat itulah kepalanya mulai berasap.



"OH SEHUUUUUNNN!"



Nyatanya dia hanya sendirian disana. Pemuda itu telah meninggalkannya.












e)(o—












Baekhyun menatap Luhan dengan pandangan bingung serta penasaran di satu waktu. Sejak mereka sampai di kantin, wajah sahabatnya itu tertekuk hingga terlihat jelek sekali. Tidak biasanya Luhan bersikap normal ketika berada di kantin.

Mereka sama-sama doyan makan, sehingga kantin menjadi tempat paling menarik untuk mereka kunjungi. Namun sikap aneh Luhan jelas membuat Baekhyun kebingungan.

"Kau baik?"

"Tentu. Ada yang aneh?"

"Aneh sekali malah." aku Baekhyun jujur.
Luhan cemberut mendengarnya. Kepalanya ia rebahkan di meja kantin. Mengabaikan segelas bubble tea taro yang sangat menggoda untuk dicicipi. Baekhyun hanya bisa menghela nafas. Tak tahu harus melakukan apa. Luhan yang menjadi pendiam seperti ini benar-benar merepotkan.

"Ya! Berceritalah sebelum Chanyeol datang dan membocorkan rahasiamu." bujuknya.

Lebih baik Luhan segera bercerita karena jika kekasihnya datang, semua akan bertambah kacau karena Chanyeol tidak bisa menjaga rahasia dengan baik.

Dia bahkan pernah membeberkan seks pertama mereka pada teman-temannya. Dan itu sukses membuatnya malu selama sebulan.






"Sehun..."

"Kenapa? Kau menyukainya?"

"Gila." Luhan sedikit tertawa, membuat kerutan di dahi Baekhyun semakin dalam. "Sehun itu menyukai Kyungsoo." beber Luhan kemudian.








Tak mau merasa frustasi sendiri. Lagipula Baekhyun pasti akan menjaga rahasia mereka. Mulut pemuda bersurai pinkish itu terbuka sepenuhnya. Ekspresi terkejut tergambar jelas di wajahnya. Tak ada yang pernah menduga tentu saja. Sehun pintar bermain petak umpet.

"Lalu, apa kau cemburu?"

"Demi pantat bulatmu, Baek. Aku tidak menyukai si wajah datar itu."

"..."

Bibir Baekhyun langsung mengerucut dan wajahnya perlahan merona. Warna yang nyaris menyamai rambutnya. Sial. Gara-gara ucapan hiperbolis Chanyeol, teman-temannya jadi meledeknya.

"Berhenti mengejek pantatku seperti itu, sialan!" Luhan terbahak-bahak. Sungguh, Baekhyun yang merajuk tampak begitu lucu. "Lalu, apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian? Semua orang berfikir kalian itu saling jatuh cinta."

"Gosip belaka."

"Curang! Kau tak bercerita apapun padaku."

Akhirnya, Luhan pun menyerah untuk menceritakan seluruhnya pada Baekhyun. Tentang Sehun yang menyukai Kyungsoo dan Jongin yang membuatnya bingung beberapa hari ini. Baekhyun mendengarnya tanpa melewatkan apapun. Bagaimana lucunya wajah frustasi Luhan ketika bercerita tentang Jongin dengan menggebu-gebu.






"Lu, kau yakin tidak sedang jatuh cinta pada Jongin?"

"Tidak."

"Tapi, terlihat sekali dari sikapmu itu." Mata Luhan memicing kesal.

Namun ekspresi kebingungan dan malu tak luput dari penglihatan Baekhyun. Luhan hanya sedang ragu dan bingung karena Jongin terus-terusan membolak-balikkan perasaannya tanpa alasan yang jelas. Dia sering sekali mengganggunya dan membuatnya kesal.

Tetapi ketika Luhan dekat dengan orang lain atau sedang bersama Sehun, anak itu tiba-tiba menjadi sensitif dan mudah marah. Bahkan menatap Sehun dengan pandangan membunuh.






"Lu, sebaiknya pikirkan lagi perasaanmu pada Jongin. Dan biarkan Sehun mengatasi perasaannya sendiri, dia sudah cukup dewasa untuk memikirkan tindakannya."

"Tapi aku khawatir padanya."

"Tenanglah, kita sudah melewati masa pubertas oke? Kita sudah bisa berfikir dewasa dan rasional."

"Hn, hn."

Anggukan menjadi jawaban Luhan. Pemuda bermata rusa itu memberikan senyuman kecil pada sahabatnya dan dibalas usakan di rambutnya.





"Apa menurutmu aku benar-benar sedang jatuh cinta pada kunyuk sialan itu?"

"Hanya kau yang tahu, Lu hyung."





"Kalau begitu, sial sekali aku."

"Haha, dasar!"

[☑]『 ᴄʀᴜꜱʜᴇʀ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang