Chapter 6 (Pt. 3) Extra

6.6K 981 21
                                    


"Kau lihat itu?" Luhan memekik seperti anak gadis yang baru dipinang pujaan hati.

Ia tadi berniat mencari Sehun bersama Jongin ㅡkarena takut anak itu kesepian setelah berita heboh jika Jo Insung menembak Kyungsoo di dalam mobil, nyatanya bocah sialan itu malah berpelukan di taman bersama Kyungsoo. Lupa jika di sekitar mereka banyak siswa berlalu lalang termasuk dia.

Hah. Benar-benar.

"Kenapa kau bahagia sekali?" Jongin mengernyitkan dahi. Tingkah Luhan terlalu absurd untuk ditebak. "Kupikir kau suka pada Sheun the sheep." Langkah Luhan terhenti. Dia menatap jengah pada pemuda berkulit tan disampingnya.

"Helloooo~" ucapnya main-main. "Aku tidak incest." Kemudian melanjutkan langkahnya yang tertunda. Dimana Jongin terpaksa berlari kecil untuk menyusulnya.

Timbul tanya diatas kepalanya dan Luhan sangat mengerti itu. Terlalu mudah ditebak.

"Aku selalu menganggap Sehun adik kembarku. Jadi, tidak mungkin kita berkencan. Jangan melihat dari cover, Kim Jongin. Yang kau lihat tidak selalu sama dengan kenyataan." Luhan melangkah lebih cepat dan Jongin tersenyum di tempat.






"Kalau begituㅡ"







"What?" Luhan menoleh.





Cup.

ㅡdan sebuah kecupan mampir di pipinya.






"KITA BERKENCAN SAJA!"

"YAAAAA! DASAR GILA!" Teriakan Luhan berhasil membuat seluruh mata menatap kearah mereka.

Pemuda sialan yang selalu membuatnya berdebar itu berlari menjauh dengan kedua tangannya yang sibuk memberikan flying kiss menjijikkan yang sayangnya berhasil membuatnya merona.

Ah, sial.





"Aish! Apa sih yang ku suka dari kunyuk itu?! Membuatku malu saja." Keluhnya untuk kesekian kali. Tak bisa memungkiri betapa manisnya Jongin walaupun tampak sangat konyol.












e)(o—











Meskipun hubungan keduanya sudah terjalin setahun lebih, dan hubungan pertemanan mereka dulu telah terjalin bertahun-tahun lamanya, namun ini kali kedua Chanyeol bertemu dengan orang tua Baekhyun secara lengkap, yakni ayah dan ibunya.

Sebenarnya sering sekali ia datang ke rumah Baekhyun, namun bukan untuk membicarakan hal serius. Dia datang hanya untuk menjemput Baekhyun sehingga intensitas untuk bertemu calon mertua amat sangat jarang terjadi.

Namun malam ini, Chanyeol datang tanpa pemberitahuan pada kekasihnya. Ia berniat... sangat berniat untuk menjalin hubungan yang serius ke depannya dan itu perlu melalui orang tua sang terkasih.






"Jadi..." Nyonya Byun memulai. Menatap Chanyeol dengan senyuman yang sangat mirip dengan Baekhyun. "Chanyeol ingin hubungan yang lebih serius?"

Kepala Chanyeol memberikan anggukan dan senyumnya jelas adalah senyum kegugupan yang mana membuat kedua orang tua Baekhyun merasa gemas bukan main. Baekhyun tidak sedang berada di rumah karena dia masih keluar menemui Soojung untuk menemaninya belanja.





"Hubungan seperti apa yang Chanyeol mau?"

"Pertunangan."






"Kau serius? Tapi kalian masih kuliah, Chanyeol-ah." Sang ayah menimpali. "Kau masih bisa pindah ke lain hati suatu saat nanti. Dan paman sebenarnya tidak bisa membiarkan Baekhyun merasakan sakit lagi seperti sebelumnya."

Tuan Byun tidak berniat untuk menolak. Hanya saja, teringat bagaimana Baekhyun yang mengejar-ngejar Chanyeol dulu, ia juga ikut merasa sedih.

Disini, Baekhyunlah yang sangat mencintai Chanyeol, sementara mereka sebagai orang tua yang tidak bisa ikut campur, tidak tahu seberapa besar perasaan Chanyeol pada anak mereka.





"Aku serius, Paman, Bibi. Aku sudah membicarakan itu dengan orang tuaku dan mereka menyetujui. Mereka akan datang secara resmi setelah aku memberitahukan Baekhyun soal rencanaku ini."

Chanyeol berusaha tersenyum meskipun hatinya berdebar tidak tenang. Takut penolakan.

"Aku justru ingin mengikat Baekhyun karena aku tidak bisa membiarkan Baekhyun menjadi kekasihku saja tanpa ikatan yang sangat kuat. Karena itu, kurasa pertunangan akan menjadi jalanku untuk melindungi dan menjaga Baekhyun ke depannya. Terlalu banyak orang yang menginginkan Baekhyun dan aku tidak bisa membiarkannya. Juga, semua penantian Baekhyun, aku ingin membayarnya."

Chanyeol berucap dengan ekspresi penuh keyakinan dan rasa percaya diri. Kedua orang tua Baekhyun saling pandang. Kemudian memberikan anggukan dan senyuman yang sama.

"Kebahagiaan Baekhyun adalah kebahagiaan kami, Chanyeol-ah. Jadi, lakukanlah yang menurutmu terbaik untuk kalian."

"T-Terima kasih, Paman, Bibi."

"Kenapa kau tidak mulai memanggilku ibu?"

"Dan ayah?" Kemudian disahut oleh kepala Keluarga Byun.




Chanyeol tersenyum, matanya berkaca-kaca saking bahagianya.



Tepat disaat moment haru itu berlansung, pintu ruang tamu terbuka dan menampakkan Baekhyun dengan belanjaan penuh ditangannya sementara seorang gadis cantik berada di sampingnya. Gadis itu memekik dengan suara keras sesaat matanya melihat Chanyeol duduk diruangan yang sama dengan keluarga Baekhyun. Teriakan itu jelas mengundang rasa penasaran si surai pinkish.

Dan ketika ia menoleh, ia menemukan kekasihnya tersenyum di balik sofa. Baekhyun hanya mampu membulatkan mata sipitnya tak percaya.

"Chanyeol? Apa yang kau lakukan disini?"

[☑]『 ᴄʀᴜꜱʜᴇʀ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang