Chapter 5 (Pt. 2) End

8.6K 1.1K 62
                                    

Suasana jalanan Seoul sedikit lenggang sore ini. Baekhyun menatap keluar jendela mobil Chanyeol dengan berpangku tangan. Bibir ranumnya mengulum senyuman malu-malu ketika mata sipitnya menatap refleksi Chanyeol pada kaca pintu mobil. Hanya ada suara lagu-lagu pop yang mengisi keheningan diantara mereka.

Chanyeol sibuk dengan jalanan di depannya sementara Baekhyun sibuk mengamati pemuda itu diam-diam. Sosok Chanyeol yang sekarang benar-benar mempesona. Bagaimana paras dan otak jeniusnya bersinkronisasi dengan pas, membentuk kesempurnaan dengan tambahan proporsi tubuhnya yang luar biasa seksi.






Chanyeol adalah kesempurnaan.






Baik ketika mereka masih mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas, maupun dia yang sekarang telah memasuki Universitas. Surai ashgrey-nya begitu fluffy, seperti bulu-bulu halus anak anjing yang dipelihara Krystal dirumahnya.

Berulang kali ia mengusaknya saking gemasnya dan Chanyeol akan melotot tidak terima jika tatanan rambutnya dirusak. Apa pemuda jangkung itu tak tahu kalau dia bahkan terlihat sangat tampan ketika bangun tidur?






"Baek?"

"Ya?"

"Kita mampir beli kue sebentar ya?"

"Ya, tentu." Ia tersenyum lebar menanggapi.

Sementara Chanyeol sibuk memutar kendali mobil, Baekhyun menatapnya tanpa berkedip. Sial, tak bisakah sehari saja Chanyeol tidak membuatnya jatuh cinta? Ia sedang berusaha mempertahankan status persahabatan mereka saat ini tapi pemuda itu mengacaukannya begitu saja.

Dia memang tersenyum santai ketika banyak gadis jelas-jelas mendekati Chanyeol, namun percayalah rasa posesifnya masih ada. Dia ingin sekali mengklaim pemuda itu untuk dirinya sendiri. Dari kepala hingga ujung kaki.






Tapi sekali lagi, ia bisa apa. Chanyeol belum tentu bisa membalas perasaannya.







"Kau ingin keluar atau menitip?"

"Pie strawberry, please."

"Sure." Jemari besar Chanyeol mengusak helaian pink-nya. Begitu nyaman terasa. Mata menyipit ketika senyuman manis tergambar di parasnya yang manis. "Tunggulah disini, aku hanya sebentar."





Setelahnya, pemuda jangkung itu keluar dari mobil dan menuju sebuah toko roti bernama 'La Villera'. Baekhyun memilih untuk memperhatikannya dari jendela mobil.

Mengamati bagaimana ramahnya Chanyeol pada setiap orang yang berada disana. Mungkin dia adalah langganan tetap sehingga disambut dengan baik oleh karyawannya.









ㅡe)(oㅡ









Tangan Nyonya Park tampak begitu sibuk dengan peralatan dapur, sementara sang anak perempuan membantunya untuk menyiapkan meja makan. Berbagai hidangan telah disiapkan dengan begitu mewahnya. Berbagai makanan rumahan, buah-buahan, dessert dan minuman khas jamuan makan menghiasi meja malam itu.

Seolah-olah mereka tengah menjamu artis papan atas yang hendak berkunjung. Yoora mendengus geli pada tingkah ibunya, sementara ayahnya yang baru saja turun dari lantai atas menganga saat dihadapkan dengan pemandangan ruang makan.






"Wow, ada apa ini? Perasaan ini bukan hari ulang tahun ayah."

Sang ayah mendudukkan dirinya di meja makan, mengamati bagaimana sibuknya sang istri dengan apron biru melekat di bajunya yang sederhana.

[☑]『 ᴄʀᴜꜱʜᴇʀ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang