Dua bulan kemudian, Universitas sudah akan memasuki liburan akhir semester. Luhan berjalan lesu kearah meja teman-temannya dan mendapati Baekhyun duduk bersama Kyungsoo dan Jongin, tengah membicarakan rencana liburan bersama.
Dengan bibir mengerucut dan wajah cantik yang ditekuk, ia mengangkat tangannya, hendak menyapa namun diraih lebih dulu oleh tangan seseorang. Ketika menoleh, ia mendengus melihat sosok Sehun. Pemuda yang lebih tinggi menyeretnya lebih cepat dari kemampuan jalannya saat ini.
"Ya! Oh Sehun!"
"Kau lambat sekali, tahu!" Ia memberengut, namun tetap mengikuti tindakan semena-mena pemuda yang lebih muda darinya itu.
Teman-temannya melambai antusias dan dibalas senyuman lebar olehnya. Ia melirik ke sekitar dan tidak menemukan sosok Chanyeol serta Jongdae.
"Kemana Chanyeol dan Jongdae?"
"Jongdae masih berada di kelas tetangga. Biasalah, dia sibuk merayu senior kita yang bernama Kim Minseok itu. Dia akan menyusul kemari setelah selesai dengan urusannya." Jongin menjawab, menyeruput jus alpukat di depannya sembari memainkan game di ponselnya.
Luhan mengangguk dan mengambil tempat diantara Sehun dan Jongin. Tangannya yang selalu iseng dengan rakus meraih tteobokki milik Kyungsoo dan memakannya bersama Sehun.
Kyungsoo memprotes namun akhirnya diam ketika Sehun menyumpal mulutnya dengan dua tusukan tteobokki sekaligus.
Tak lama setelahnya, Chanyeol datang sendirian dengan tumpukan buku ditangannya. Ia tersenyum lebar dan seluruh perhatian mahasiswa di kantin langsung tersita oleh wajah rupawannya. Baekhyun secara otomatis mengarahkan seluruh perhatiannya pada kedatangan Chanyeol dan Luhan menyeringai melihatnya.
Namun dua detik setelah Chanyeol menginjakkan kakinya di meja mereka, ia tersedak tteobokki dengan tidak elitnya. Bukan hanya dia, melainkan seluruh kantin menatap tidak percaya pada sosok Chanyeol yang mengecup pipi Baekhyun kilat.
Menyebabkan rona merah muda menghiasi pipi gempil pemuda bersurai pinkish tersebut. Kemudian duduk disamping pemuda manis itu dengan tangan yang melingkari pinggangnya.
"What the fuck?!" Itu bukan suaranya, melainkan Jongin. Menatap horror pada sikap aneh Chanyeol dan Baekhyun. "Bisakah seseorang menjelaskan sesuatu disini?"
Baekhyun hanya tersenyum malu dan menyuapkan tteobokki-nya sendiri ke dalam mulutnya. Chanyeol hanya menatap mereka masa bodoh dan lebih memilih untuk memperhatikan pemuda dalam dekapannya.
"Guys?" Suara Kyungsoo ikut berdengung.
"Park Chanyeol?!" Muka Luhan memerah menahan amarah dan kekesalan yang memuncak. "Yaaa! Sejak kapan kalian semesra itu hah?!" Ia merasa dihianati sungguh.
Baru dua minggu kemarin Baekhyun curhat padanya kalau sikap Chanyeol agak dingin padanya dan itu membuat kebenciannya nyaris timbul kembali. Tapi lihat sekarang.
Bagaimana pasangan lovebird itu bisa berlovey-dovey di depan umum tanpa tahu malu. Apalagi jelas-jelas seluruh penghuni kampus mengidolakan mereka. Mata mereka bahkan hendak keluar dari tempatnya saking terkejutnya.
"Memangnya kenapa?" Chanyeol menatapnya tidak suka. "Memang aneh kalau aku mencium pacar sendiri?" ㅡdan senyuman remeh tersemat di belah bibirnya yang kissable.
"PAAㅡ WHAT?!"
"Baru seminggu, Lu. Jangan seemosi itu." Baekhyun menimpali dengan raut takut-takut.
"OH LORD! DASAR PENGHIANAAAATTT!" Luhan hampir saja mencakar wajah Chanyeol kalau Sehun dan Jongin tidak mencekal lengannya.
Chanyeol dan Baekhyun tertawa lebar. Mulai mengambil langkah dan berlari pergi menghindari amukan rusa betina itu.
Dengan tangan yang saling bertaut, hembusan angin musim panas yang membelai surai warna abu dan merah jambu itu, juga tawa ceria yang pecah di koridor, keduanya berlari tak tentu arah. Mengabaikan tatapan what-the-hell dan wajah penuh tanda tanya para mahasiswa.
Menikmati dunia milik mereka berdua.
"Mau mampir ke rumah dan bertemu mertua?"
"Tentu."
"I love you, B."
"Love you more, Chanyeora."
KAMU SEDANG MEMBACA
[☑]『 ᴄʀᴜꜱʜᴇʀ 』
Romance❝ 박찬열 •❦• 변백현 ❞ ↪ squel of ❝foolish crush❞ ㅡchanyeol pikir, menyibukkan diri dengan bertumpuk-tumpuk tugas akan membuatnya lupa akan masa lalu. tapi tetap saja, disetiap ia melangkah, ia seolah melihat sosok itu. si pemilik payung...