FIVE

10.1K 437 31
                                    

Jangan lupa Vote ya. Makasih ♡♡
Mulai bab ini,  konflik pertama muncul ya. Jadi mulai serius... 🙊

Kecantikan wanita itu memang tidak pernah pudar bagi Marco. Di depannya saat ini, wanita bernama Mirranda tengah duduk bersamanya di sebuah restoran. Mirranda dengan gaun merah dan lipstick merah menyala, begitu menggoda untuk semua kaum lelaki. Meskipun Mirranda sudah sangat membuatnya begitu terpukul akan kebohongannya, Marco tidak bisa membencinya. Ia tetap mengasihi wanita bernama Mirranda.

Masih teringat dengan jelas, betapa Marco mencintai wanita itu secara gila-gilaan. Mereka bahkan tinggal bersama. Marco, membiarkan Mirranda untuk hidup bersamanya. Meskipun tanpa identitas yang jelas dari Mirranda. Yang ia tau, Mirranda adalah wanita baik-baik yang kabur dari kekasihnya yang sudah memukulinya hingga babak belur. Tidak sedikitpun terlintas di pikiran Marco jika Mirranda adalah istri dari seorang komplotan mafia dari Jerman. Ia bahkan hampir terbunuh saat suami Mirranda mengetahui hubungan Marco dengannya. Beruntung Nickolas dan Javan selalu ada untuknya. Di dunia yang kejam seperti sekarang, ada untungnya memiliki sahabat yang memiliki kekuasaan. Dan sejak saat itu, Marco bersumpah tidak ingin bertemu dengan komplotan mafia lagi.

"Bärchent..."

"Berhenti memanggilku seperti itu Mirra. Aku tidak menyukainya sekarang" Marco mengeraskan rahangnya. Ada perasaan bersalah saat ucapannya membuat Mirranda sedikit sedih.

"Sepertinya kau begitu membenciku, kumohon maafkan aku" ucap Mirranda pilu. Ia tidak bisa menahan air matanya lagi. Setiap melihat Marco Mirranda selalu sedih dengan segala perpisahannya. "Kumohon, beri aku kesempatan lagi. Aku sudah benar-benar berpisah dengan Damian"

"Aku selalu memaafkanmu Mirra, tapi untuk memberimu kesempatan, aku tidak bisa" Marco mencoba tenang. Sebenarnya ia ingin sekali memeluk Mirranda dan menenangkannya agar berhenti menangis. "Dan apa kau lupa? Kau juga mengatakan hal yang sama saat bertemu denganku"

Marco masih ingat saat Mirranda mengatakan jika ia kabur dari kekasihnya setelah berpisah.

Mirranda menunduk sedih. Ia memang benar-benar sudah berpisah dengan suaminya, Damian. Namun Marco tidak lagi percaya kepadanya saat ini

"Apa gadis itu kekasihmu?" Tanyanya mengingat Mirranda pernah melihat Marco bersama wanita di parkiran.

"Iya. Di kekasihku saat ini. Aku bersyukur kau melihatnya, aku harap kau bisa mengerti posisiku sekarang Mirra.

"Aku seperti pernah melihatnya. Tapi, bagaimana kalian bisa bertemu?" Tanya Mirra penasaran.

"Kami bertemu di Club. Dan kami bercinta setelahnya" jawab Marco jujur seperti biasa. Ia sampai lupa jika Mirranda yang berada didepannya sedang meminta kesempatan padanya. "Ma-maaf" ucapnya lalu memukul mulutnya pelan.

Namun setelah sadar, kenapa Marco harus minta maaf? Ia mengatakan yang sebenarnya bukan?

"Sepertinya kau sudah sangat menyukainya"

"Iya. Aku sangat menyukai segala tentang Cecillia. Ah ya, namanya Cecillia" Marco mengingatkan. Ia tidak menutupi keberadaan Cecillia dari Mirranda. Ia tidak ingin menjadi generasi penerus Nickolas dan Javan yang selalu omong kosong saat bersama wanita.

"Dia gadis yang cantik dan polos"

Marco tertawa kecil mengingat Cecillia. "Dia memang sangat polos, dia selalu bermain dengan binatang buas tanpa berpikiran buruk tentang mereka. Dan aku, cukup salut dengan hobinya" ada guratan bahagia di wajah Marco saat menceritakan tentang Cecillia.

"Dia wanita yang berbahaya Bärchent..."

"Dia memang berbahaya semua temanku juga mengatakan hal yang sama" ujarnya tenang. "Tapi Mirra-"

WILD ANGEL, CECILLIA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang