- Prolog -

6.2K 182 1
                                    

- Prolog -

Seorang cowok berjongkok dengan satu lengan tertumpu pada lututnya. Angin membawa aroma tanah basah ke penciumannya. Beberapa hari belakangan ini, hujan sering kali turun mengguyur bumi. Nisan putih tertancap kokoh memperlihatkan nama si pemilik. Tangannya mengusap ukiran huruf yang ada di sana.

"Apa lo masih marah sama gue?"

Entahlah, entah siapa yang akan menjawab pertanyaan cowok itu. Orang yang seharusnya menjawab sudah tidak ada lagi. Lalu ke mana, kah, ia mencari jawabannya?

"Gue harap lo gak marah lagi sama gue," kata cowok itu dengan raut sendu.

Lambat laun, sebuah hubungan memang akan terputus oleh kematian. Semua manusia pasti mengalaminya. Perlu, kah kita menyesalinya? Tangan cowok itu menengadah, berdo'a agar jasad yang dikebumikan setahun yang lalu itu dapat tenang di alam sana.

Tak menyangka hubungan mereka kandas seketika. Bahkan sebelumnya terlihat baik-baik saja. Malam itu, semua terjadi begitu saja, tanpa diduga. Helaan napas terasa berat, rasa bersalah mengeluti dirinya.

Langkah kaki menuntunnya meninggalkan tempat pemakaman itu. Tiba di dalam mobil hitam mengkilat miliknya, cowok itu langsung menelungkupkan kepala. Sakit, ketika seseorang pergi untuk selamanya dalam keadaan marah. Itu yang dialami seorang Angga Dyothama.

Di saat ia mengangkat kepala, matanya langsung tertuju pada seorang gadis manis berponi yang sedang berjalan sendiri memasuki area pemakaman. Sosok yang cukup menarik perhatian Angga. Namun, ia sama sekali tidak mengenalnya.

Dering ponsel mengalihkan pandangan Angga, ia merogoh saku celananya mengambil benda itu. Sebuah nama di sana tertera dan langsung membuat mukanya seperti tidak berminat untuk menerima panggilan tersebut.

Persis saat kejadian saat itu, sebuah panggilan telepon yang membuatnya berada di posisi sulit. Hingga menghadirkan kesalahpahaman dan kepergian seseorang untuk selamanya. Tidak peduli seberapa besar rasa bersalah, yang jelas tidak akan ada yang bisa menerobos ruang waktu untuk mengembalikan keadaan.

======

Halo, beberapa bulan yang lalu aku unpublish cerita ini, karena kurang srek sama alurnya.

Jadi, bagi yang masih save cerita ini di library-nya, jangan heran yaa. Masih dengan tokoh yang sama, tapi alur yang berbeda.

Follow instagram : ogghykurniaa

GARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang