4. Memalukan

26 9 0
                                    

Hari kedua memasuki sekolah setelah liburan semester genap telah dimulai. Disebuah rumah yang besar kini terlihat didalamnya ada 2 orang lelaki dan 1 perempuan.

Perempuan itu adalah Cinta Suliyami Pamungkas - adik dari Bintang yang kini menduduki bangku kelas 2 SMP. 2 lelaki itu adalah Bintang dan Bagas Zeviro Pamungkas - Ayah dari Cinta Bintang. Keluarga ini tampak harmonis meskipun tanpa seorang ibu. Savitri Grusella - istri dari Bagas atau ibu dari Bintang dan Cinta. Wanita tersebut kini sedang berada dirumah sakit, ia telah koma dan tidak sadarkan diri selama 1 bulan. Meskipun aktivitas terasa aneh tanpa kehadiran seorang ibu, keluarga ini tetap menjalani kesehariannya.

"Nak, nanti kamu antar Cinta kesekolah ya. Papa Hari ini ada meeting pagi pagi jadi takut terlambat."
Ucap Bagas dengan sangat halus.

"Iya pa, nanti Bagas anterin Cinta dulu. Oh iya nanti sepulang sekolah aku kerumah sakit ya pa mau liat mama aku kangen."
Bintang memasang muka rindu.

"Iya boleh nak. Yasudah Bintang, Cinta papa berangkat dulu ya. Cinta nanti berangkat nya sama Abang Bin ya."
Bagas pun bergegas menuju mobilnya sebelum itu ia mengusap kepala kedua anaknya terlebih dahulu.

"Iya papa siap. Hati hati yaa....." Cinta pun menyahut ucapan papanya.

"Assalamualaikum..."

"Wa'alaikumussalam...."

Setelah menyelesaikan sarapan paginya, Bintang mulai memanaskan motornya. Cinta pun kini sudah keluar dari pintu rumah dan seragamnya sudah rapi. Setelah beberapa memanaskan motornya akhirnya motor tersebut dapat dinaiki.

"Pegangan sama Abang, abangnya peluk aja Cin elahhh."
Bintang menarik kedua tangan Cinta lalu menaruhnya di pinggangnya.

"Gamau ah malu, masa peluk Abang nanti dikira apa apa lagi."

"Gue abang Lo sendiri kali De gapapa, dari pada entar Lo jatoh kan kasian tuh aspal Lo jatohin nanti kesakitan."

"Iya Abang iya."
Akhirnya Cinta pun menuruti perkataan abangnya dan menaruh kedua tangannya di pinggang Bintang seraya memeluknya.

Dalam perjalanan menuju SMP Cinta, mereka tidak terlibat obrolan sepatah katapun. Setelah 6 menit perjalanan akhirnya tiba sebuah motor ninja itu didepan SMP Cinta. Cinta pun turun dari motor tersebut lalu mencium tangan abangnya dan bergegas masuk kedalam sekolah. Bintang pun melanjutkan perjalanannya menuju SMA Nusa Bangsa. Setelah 15 menit perjalanan akhirnya ia sampai disekolah tersebut tanpa terlambat seperti kemarin. Bintang memarkirkan motornya di paling pojok dan itu merupakan tempat parkir favorit Bintang.

Bintang pun berjalan menuju kelasnya yaitu kelas 11 MIPA 2. Selama perjalanan menuju kelasnya banyak mata yang memandang kearah Bintang, apalagi siswi siswi SMA Nusa Bangsa banyak yang tersenyum padanya. Bintang pun tidak sombong ia membalas senyuman dan sapaan siswi siswi tersebut. Kini akhirnya Bintang pun sampai didepan kelasnya.

"Wuidisss babang Bintang sudah datang broo....." Celetuk Frez terhadap Bintang dengan mimik wajah yang sangat gembira.

Balasan Bintang hanya tersenyum. Bukan dia sombong atau pun mau sok keren karena dia malas meladeni celoteh Frez yang pasti tak ada hentinya. Bintang pun melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Aelah jahat amat lo Bin sama gue, gue aja dicuekin gimana dia"
Gerutu Frez dengan pasang muka jengkel.

Akhirnya Frez mengikuti langkah Bintang menuju kelas. Sesampainya di dalam kelas Frez duduk dibelakang Bintang. Ia tidak duduk bersama Bintang namun ia duduk bersama Irfandi Gama. Sedangkan Bintang duduk bersama Gilang. Bintang, Gilang, Frez dan Gama memang sudah bersahabat sejak SMP. Entah ini kebetulan atau emang takdir mereka selalu sekelas setiap tahunnya.

Raket Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang