2- Bad Day atau Good Day?

37 9 5
                                    

Akhirnyaa Viza pun semakin dekat dengan gerbang sekolahnya, kini ia mulai memelankan laju motornya dan lama kelamaan motor itu terhenti dengan jarak sekitar 100 meter dari gerbang sekolahnya. Viza hanya bisa terdiam melihat gerbang sekolahnya yang telah ditutup rapat, dan kini ia melihat dibalik gerbang yang menjulang tinggi itu banyak siswa siswi yang telah dihukum oleh Pak Sodikin. Pak Sodikin adalah guru kesiswaan yang terkenal sangat galak dan dia tidak akan segan segan menghukum siswa yang telah terlambat apalagi ini adalah hari  pertama masuk sekolah setelah liburan semester genap.

Keringat mulai bercucuran dileher Viza, rambutnya pun mulai lepek karena terkena keringatnya sendiri. Jantung Viza mulai berdegup kencang seperti ia sedang bertemu sang dambaan. Tapi kali ini ia harus menghadapi seorang guru yang amat sangat ganas.

Viza pun akhirnya memberanikan diri untuk masuk kedalam sekolahnya meskipun mentalnya masih menciut, kini ia menetralkan detak jantungnya yang selama ini berdegup kencang. Dan, disinilah Viza berada didepan gerbang SMA Nusa Bangsa sontak semua mata tertuju padanya apalagi tatapan yang paling menancap dari pak Sodikin membuatnya semakin malu dan takut.

"Hei kamu yang bermotor pink, cepat turun!"
Baru saja sampai didepan gerbang, Pak Sodikin sudah berbicara dengan keras. Sontak membuat Viza merasa takut.

"I...iy...iya pak"
Viza sangat gugup dan takut saat melihat pak Sodikin.

"Sekarang, kamu jalan jongkok dari ujung lapangan sini ke lapangan sana 3x bolak balik. CEPAT!!"
Suara menggelegar dari Pak Sodikin akhirnya pun terdengar sangat menggema kini membuat Viza semakin takut.

"Ba-ba-ba......"

"Apa!? Ciluk ba? Dari tadi ba ba ba saja kamu kenapa! Takut sama saya?!"

Viza tidak dapat berkata apaun lagi sekarang. Benar apa yang dibilang oleh siswa siswi SMA Nusa Bangsa bahwa Pak Sodikin bisa berubah galak kaya beruang kutub apabila menangani para murid yang telat.

Dari luar gerbang sekolah terlihat ada motor ninja yang berwarna hitam kini melaju masuk kedalam sekolah. Pak Sodikin sudah siap menghadang murid nya yang telat itu. Ketika siswa membuka helmnya ternyata ia adalah Bintang— Reihan Bintang Pamungkas atlet badminton yang memenangkan Indonesia Masters 2017.

"BINTANG! CEPAT! TURUN KAMU!"
Pak Sodikin Kemabli mengeluarkan suara sarkasnya.

"Iya pak."

"Hei kamu sini!"

"Saya pak?"
Viza menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan bahwa pak Sodikin benar memanggilnya.

"Iya kamu. Sini sini cepat."

Viza pun menuruti apa yang dibilang Pak Sodikin dan kini ia mendekati pak Sodikin. Mata Viza kian melotot, hatinya tak karuan, jantungnya pun degdegan, kupu kupu yang ada perutnya pun mulai bergejolak saat ia melihat bahwa ada Bintang yang kini berada sangat dekat dengannya.

"Sekarang, kalian berdua jalan jongkok dari ujung lapangan sini ke lapangan sana 3x bolak balik. Itu hukuman kalian karena sudah terlambat masuk sekolah. Kalau kalian sudah melakukannya kalian boleh masuk kekelas masing masing. CEPAT!!"
Pinta pak Sodikin kepada Bintang dan Viza.

"Baik Pak, saya kan tanggung jawab sama apa yang saya lakukan." Jawab Bintang dengan sangat enteng.

"Hei, ayo cepat kita lakukan hukuman ini agar kita bisa segera masuk kedalam kelas."
Setelah mengatakan itu, Bintang membuat lengkungan kecil dibibirnya sehingga tercipta sebuah senyuman. Sontak hal ini membuat Viza semakin deg degan.

"I..iya."
Jawaban Viza pun akhirnya terbata bata.

Entah ini adalah bad day atau good day yang pasti ia merasa senang bisa dihukum bareng Bintang. Lelaki yang selama ini ia sukai dan ia idolai kini berada disampingnya sangat dekat. sontak hal ini membuat senyuman manis dibibir Viza, meskipun ini adalah hari memalukan dalam hidupnya karena seumur umur ia tak pernah terlambat sekolah.

Setelah selesai melakukan hukuman dari Pak Sodikin Bintang dan Viza diperbolehkan kembali kekelas masing masing.

Air keringat mulai bercucuran diwajah kedua murid tersebut, kemudian mereka menyeka keringat nya masing masing dengan lengan baju mereka. Keduanya tampak diam karena mereka tidak saling mengenal. Viza yang orangnya pendiam dan sedangkan Bintang yang sibuk latian badminton, hal ini membuat mereka tidak banyak mengenal siswa siswi SMA Nusa Bangsa. Diam diam Viza selalu mencuri pandang untuk melirik wajah Bintang . Viza memang menyukai Bintang dari awal MOS.  Pada saat itu Bintang mendapatkan hukuman dari kakak kelas karena barang yang dibawanya kurang lengkap. Bukan barang bawaannya yang kurang sebenernya tapi barang yang ia bawa, ia berikan kepada teman lelakinya yang membawa barang itu. Sungguh baik sekali perilaku Bintang saat itu.

Tiba tiba mendapati bahwa ia telah diperhatikan lama oleh cewek yang berada disebelahnya lalu mata mereka bertemu sesaat dan Viza memalingkan pandangan itu. Sontak hal itu membuat senyuman didalam wajah Bintang

~~~~

"Anata wa tattaima doko ni kimashita ka?"
Celetuk Vika — Avika Automa. Ia adalah teman sebangku dari Viza.

"Elah ngomong apa si Lo Vik? Gue yang denger aja bingung -_-"
Ucap salah seorang dari sahabat nya ini ia bernama Gesa.

"Abis dihukum karena telat." Jawab Viza seolah ia mengerti apa yang dikatakan Vika.

"Pantesan aja ini baju Lo keringetan gini Viz." Timpal salah satu sahabatnya lagi yaitu Eca.

"Naze anata wa chikoku suru koto ga dekimasu?"
Vika emang anak olimpiade bahasa Jepang jadi wajar saja kalo dia selalu berbicara bahasa Jepang .

"Ceritanya panjang deh pokoknya."

"Oh yaudah."
Timpal Eca.

Mereka pun akhirnya berbincang bincang mengenai liburan mereka masing masing. Eca, Gisa, Vika, dan Viza memang sudah sahabatan dari kelas 10. Kini mereka berada dikelas yang sama yaitu 11 MIPA 7.

Banyak hal yang mereka bicarakan, mulai dari hal konyol yang membuat mereka tertawa, masalah percintaan, hingga kosa kata yang mereka bicarakan kini kian habis. Mereka mulai menyibukkan dirinya masing masing. Viza berkutat pada notebook nya.

Hari yang Indah......

Langit begitu menawan

Birunya langit membuatmu semakin tampan

Kini wajahmu tampak rupawan

Matahari pun bersinar terang

Hingga siapapun pasti merasa kepanasan

Aku berkeringat

Sangat berkeringat

Dapatkah si tampan menyeka keringat ku?

Sinar matahari begitu terang
Tapi wajahmu tampak kusam
Diriku malu untuk megungkapkan
Karena itu aku menyukaimu dalam diam

RAZ❤️

~~~

Hai hai... Aku balik lagi bawa part baru nih. Gimana nih cerita kali ini. Pasti seru dong kalo ga seru ya dibuat seru aja ya. Enjoy terus gaess ihiyyy cuss ah.

Jangan lupa kasih vote dan comment nya ya. Eh kalo bisa share juga cerita raket tepak tepak ini uhuyyyy....

Santi Pasangan Kang Daniel

Raket Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang