5. Merasa Diperhatikan

20 9 0
                                    

Melihat teman sebangkunya yang berlari menuju mejanya dengan napas tersenggal senggal Bintang pun mulai menoleh ke arahnya.

"Naze anata wa dō yatte nigeru no?"
Celoteh Bintang kepada Gilang dengan bahasa Jepang.

"Ngomong apaan si lo Tang? Gue ga ngerti."
Ucap Gilang yang masih kelelahan akibat berlari lari.

"Lo kenapa? Kok lari lari gitu?"

"Oh itu. Bilang dong pake bahasa Indonesia Tang. Gue tau gue itu botak, ga bisa bahasa Jepang, ya tapi tetep aja sih pesona gue itu dari botaknya gue."
Ucap Gilang lalu meneruskan kalimatnya setelah bernapas.

"Sebenarnya gue lari lari tuh mau liat Tang?" Ekspresi wajahnya menunjukkan sesuatu yang aneh.

"Liat apa?" Bintang pun merasa geli dengan ekspresi Gilang.

"Itu....hmm"

"Apa?" Lo jangan yang aneh aneh Lang.

"Heee Apaan si Lo dasar mesum. Pikiran lo pasti jorok ya."
Sontak Gilang langsung menampol kepala Bintang.

"Gue cuman mau liat PR Biologi lo." Lanjut perkataan Gilang.

Setelah mendengar kebenaran ekspresi yang telah ditunjukkan oleh Gilang. Bintang pun langsung memberikan PR Biologi nya kepada Gilang. Setelah itu, Gilang pun langsung terburu buru untuk menyalin jawaban tersebut.

Tepat saat bel masuk berbunyi, Gilang telah selesai menyalin PR nya. Gilang pun langsung memberikan buku Bintang kepada sang pemilik nya.

Bu Hani selaku guru Biologi pada kelas 11 MIPA 2 langsung memberikan instruksi kepada anak anaknya untuk mengumpulkan PR dimeja depan.

Setelah beberapa waktu terlewat dengan berjalan akhirnya bel istirahat telah berbunyi. Sontak hal ini langsung membuat para siswa dan siswi bergerombolan menuju istana Nusa Bangsa, yaitu kantin.

~~~

Bel sudah berbunyi namun salah satu siswi di dalam kelas 11 MIPA 7 masih disibukkan dengan buku di mejanya. Apa yang dia tulis sampai bel istirahat pun tidak bisa mengalihkan pandangannya?

"Za, ke kantin yuk!"
Ajak Vika. Vika adalah teman sebangku Viza.

Tidak ada jawaban dari Viza.

"Za!"
Panggil Vika sekali lagi karena Viza tak menggubris panggilannya.

Akhirnya Viza pun menyahut panggilan Vika.
"Eh, iya."
Viza pun langsung kaget dengan panggilan Vika.

"Lo mau ke kantin ga?"
Tanya Vika sekali lagi.

"Iya ayo!"

Vika dan Viza pun akhirnya pergi meninggalkan kelas dan langsung melesat menuju kantin.

Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan Eca yang habis pulang dari ruang guru. Akhirnya mereka pun pergi bersama sama. Sesampainya di kantin mereka memilih meja yang kosong. Setelah mata mereka berkeliling diarea kantin akhirnya mereka menemukan kursi kosong.

Entah ini memang takdir ataupun kebetulan, meja yang mereka pilih bersebelahan dengan meja Bintang. Tentunya ini membuat Viza sangat senang karena bisa melihat sang dambaan dalam dekat.

"Lah itu kan si Bintang."
Ucap Vika pada teman temannya. Ia langsung menoleh ke arah Viza. Pasti saja, temannya itu sedang tersenyum senyum ke arah meja sebelah.

"Ekhemm...ekhemm."
Suara batuk pun terdengar dari teman temannya.

Suara batukan dari teman temannya membuat Viza sadar dan terhenti melakukan aktivitas nya.

"Yaelah Za.. Za... Tuh mata ngeliatin sampe mau coplok dari tempatnya."
Sindir Eca pada Viza.

"Apaan sih kalian. Diem deh aku liat muka dia yang..." Tiba tiba suara Viza langsung terhenti.

"Apa?! Apa?! Mukanya yang apa?
Suara teman Viza yang sangat serempak.

Ganteng banget si kamu Yang. Eh maksudnya Tang. Makan aja ganteng apalagi main badminton.
Viza berkata dalam diam.

~~~

Disebelah mejanya terlihat seorang lelaki yang sedang menyantap baso dengan lahap seperti orang yang tak makan berhari hari. Yang tak lain dan tak bukan ialah Bintang.

Ditengah tengah lahapan sendok nya, Bintang merasa ada kejanggalan. Ia merasa seorang wanita dari sebelah meja nya selalu melihat dan memperhatikan ke arahnya. Tapi Bintang tidak mau merasa Ke GR-an mungkin saja wanita itu melihat ke arah lain. Namun semakin lama teman teman Bintang pun menyadari nya.

"Eh, Tang liat deh kayaknya tuh cewek meja sebelah lagi ngeliatin Lo deh." Ucap Frez kepada Bintang dengan mata yang tertuju kepada wanita itu.

"Lo salah liat."
Ucap Bintang dengan singkat.

"Lah tuh cewek kan yang kemaren nabrak Lo Tang. Iya kan?"

"Ah bodo amat. Gue kebelet."
Bintang langsung lari menuju ke arah ke toilet.

Namun karena lari Bintang terlalu kencang, ia menabrak seseorang yang sedang membawa es jeruk, dan kemudian es nya itu terlempar kepada seseorang yang sedang berjalan.

BYURRRR.....

~~~

Wuhuuu akhirnya update juga. Maaf ya kalo aku update lama banget soalnya ngebagi waktu juga. Semoga kalian seneng ya baca raket jangan bosen bosen.

Jangan lupa kasih vote dan comment nya ya. Eh kalo bisa share juga cerita raket tepak tepak ini uhuyyyy....

Santi Pasangan Kang Daniel

Raket Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang