🌸prolog🌸

139 58 38
                                    

Flashback on

Di ruangan keluarga di mana seorang gadis yang tengah dihakimi hanya terdiam dan bahkan seakan dia memang bersalah. Apa yang ia lakukan juga selalu salah di mata keluarganya. Dia juga tidak bisa untuk berbicara banyak jika tuduhan telah terlontar kepadanya.

"Ara! Apa kamu tidak bisa seperti kakakmu yang selalu patuh, dan sopan. Kamu selalu bermain-main!," ujar Tantenya dengan suara yang membuatnya ketakutan.

"Ara nggak pernah lakuin yang Tante bilang, bahkan Ara nggak pernah bermain-main," ujar nya lirih, bahkan ia berfikir bahwa Tantenya tidak mendengar ucapan yang ia lontarkan, ia takut? tentu saja.

"Alah, kamu selalu berbohong. Kamu pikir Tante sama Paman kamu tidak tau apa yang kamu lakukan." Ya Tante nya mendengar ucapan lirih Ara.

"Astaga Ara,tugas kamu itu harus nya belajar. Ngga hura-hura, kamu fikir untuk masuk ke jenjang pendidikan itu gampang," sela Edli dengan menahan amarahnya, dan ia mendapat berita bahwa Adik nya itu selalu melakukan hal-hal yang bisa memperburuk nama Keluarga.

Racha hanya diam, setelah mendengar tuduhan-tuduhan yang mereka lontarkan, bahkan Keluarga nya pun tak pernah sedikit saja mendengar penjelasannya. Racha takut? Sangat Racha takut.

'Ara takut Bunda, Ara takut. Bunda tau kan apa yang selama ini Ara lakukan. Mereka jahat Bunda, mereka menuduh Ara melakukan hal yang tidak Ara perbuat. Bunda tau, Ara rindu Bunda, Bunda cepat balik. Ara ngga papa kalau harus tinggal dengan Bunda, Ara ngga papa kalau Ara hidup sederhana.  Yang Ara butuhin cuman Bunda dan Ayah aja' batin Racha ditengah kemarahan keluarga besar nya.

"Abang, Paman, Tante Ara ngga pernah lakuin hal yang seperti kalian bilang. Arah nggak pernah keluar tanpa izin Bunda, Ara juga nggak pernah keluar rumah kalau Bunda lagi kerja dan saat Ayah juga nggak di rumah Ara juga nggak pernah Pergi. Ara selalu izin sama mereka, Ara juga nggak pernah pergi ke tempat-tempat terlarang, Ara juga nggak pernah lakuin hal yang kalian tuduh." Racha pun memberanikan diri untuk mengeluarkan suaranya, bahkan air mata nya pun sudah tak bisa ia tahan lagi.

"Kamu, siapa yang ngajarin kamu menjawab perkataan orang dewasa di saat mereka bicara?" bentak Tantenya.

Ya begitu lah Racha selalu salah di mata keluarga nya, ia takut sangat punya ketakutan kepada keluarganya, ia memiliki masa lalu yang membuatnya merasa takut terhadap keluarga, batin nya tertekan dan juga kejiwaannya merasa kacau di saat keluarganya sudah berkumpul. Bahkan sedari kecil ia selalu di perlakukan tidak adil. Dan sekarang ia tahun kenapa dia di perlakukan tidak adil, yaitu karna kedua orangtuanya hanya seseorang yang sederhana, dan selalu di injak-injak.
Bahkan, ia sadar jika yang kaya akan di hormati dan di segani karna kekayaan, dan yang sederhana akan di injak-injak.

Satu yang selalu Racha katakan pada diri nya. Bahwa ia harus kaya, dan kedua orang tuanya pasti tidak akan di injak-injak lagi dan pasti juga akan di hormati. Setelah tuduhan yang di lakukan keluargnya membuat Racha membenci keluarganya tersebut. Bagi Racha kebaikan mereka di depan nya saat ini hanya lah topeng.

Seorang gadis yang selalu menghayal serta memiliki harapan yang ingin di penuhi.

@Emolody

Selamat membaca, maaf jika banyak terjadi kesalahan dalam penulisan ejaan, dan yang lainnya.
Apa daya ku yang Masih pemula ini.😅

Semoga suka, jangan lupa tinggal kan jejak nya ya teman".😉

Comfortable (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang