"Lif, buruan lo sekarang harus ke Kantin," ujar Jelio yang tiba-tiba muncul di hadapan Alif, Brigit dan Kenan dengan tampang tergesa-gesa.
"Lo kenapa sih? Tampang lo gitu amat," jawab Brigit santai sambil memakan cemilannya.
"Gue ngga bisa jelasin sekarang, kalian ikut gue aja ke kantin. Dan lo! Buruan Lif!!" suruh Jelio kepada sahabatnya itu.
"Apa-apaan sih lo, Je! Ngga jelas amat, males ah gue ke kantin. Tatapan tu cewek-cewek kaya mau makan gue, males gue," jelas Alif dan kembali mengambil posisi tiduran di rerumputan Taman belakang Sekolah.
"Ini masalahnya sama Cecil, Lif! Dan lo tau? Racha pun sekarang jadi target tu cewek!" bentak Jelio kepada Alif, karna saking geramnya dia kepada Alif.
Alif yang mendengar penjelasan dari Jelio langsung terduduk.
"Sialan, lo! Kenapa ngga dari tadi lo bilang ke gue!" ujar Alif kesal dan langsung berlari menuju kantin.
Dan betapa terkejutnya dia saat mendapatkan diri Racha tersungkur di lantai. Bahkan dengan baju yang sudah kotor dan air mata nya sudah berlinang. Ia melihat Cecil ingin menarik rambut Racha, dan saat itu juga Alif merasa geram dengan sifat kekanak-kanakan Cecil.
"CUKUP!!!" teriak Alif.
Datangnya Alif membuat tubuh Cecil menegang. "Lo apa-apa sih! Lo fikir dengan lo melabrak seseorang gini gue bisa nerima lo kembali? Ngga, Cil! Pikiran lo terlalu singkat!" tatapan tajam bahkan senyum jijik pun muncul dari Alif.
"Guu-gue ..." ujar Cecil gugup.
"Apa? Semua alasan lo udah ngga mempan sama gue! Jadi cukup lo jangan lakuin ini semua sama yang lain," tegas Alif.
"Ini semua ngga seperti yang lo lihat Lif. Dia dulu yang mulai, dia yang berani-berani nya dekatin lo!" teriak Cecil marah kepada Alif.
"Cihh, muak gue lihat lo, Cil!"
"Sekarang gue ingetin lo! Jagan pernah muncul di hadapan gue lagi!" ucap Alif sambil menunjuk wajah Cecil dengan amarah yang ia tahan.
Semua mata yang melihat ke arah kejadian tersebut lebih memilih diam. Bahkan ketiga sahabat Alif pun tercengang melihat aksi tak terduga dari Alif. Dan yang lainnya melihat Alif yang sudah marah membuat mereka tak bisa untuk berkata-kata.
Setalah itu Alif langsung membuka seragam atas nya dan menyisakan kaos putih di tubuhnya. Ia gunakan seragam tersebut untuk menutupi tubuh Racha.
"Lo ngga papa?" tanya Alif sambil membantu Racha berdiri.
Hanya anggukan yang keluar dari Racha sebagai jawabannya.
"Bersihin diri Lo dulu," suruh Alif.
"Hmm," gumam Racha pertanda bahwa ia setuju dengan ajakan Alif.
Alif pun membantu Racha untuk pergi dari hadapan Cecil. Tapi tepat di hadapan Cecil, Alif kembali memberi peringatan kepada Cecil.
"Dan satu lagi! Jangan pernah lo ganggu Racha!" peringatan yang keluar dari mulut Alif pun terdengar begitu tegas.
Di perjalanan menuju Toilet hanya kebisuan lah yang terjadi. Tak ada satu pun dari mereka memilih berbicara. Dan saat sampai di depan Toilet baru lah Alif membuka suaranya.
"Rac, lo ngga papa kan?" tanya Alif dengan cemas.
"Iya, aku ngga papa. Makasih udah bantuin aku," balas Racha.
"Maaf baju nya kamu jadi ikutan kotor," lanjut Racha.
"Sekarang lo bersihin diri lo dulu. Gue bakalan ambil baju ganti buat lo. Tunggu di sini," jelas Alif.

KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable (Slow Update)
Dla nastolatkówSeorang Gadis yang hanya ingin mencari kenyaman yang hilang dari hidup nya. 'Racha Melody Abyan' begitu banyak yang hilang dari kehidupan nya. Perjuangan dimana ia juga harus melihatkan ke keluarga nya bahwa ia bukan seorang Gadis yang tak tau apa...