Racha Melody Abyan, seorang gadis yang sebentar lagi akan memasuki umur 17 tahun, gadis yang memiliki rambut panjang se-pingang, pipi yang begitu tembem, memiliki bola mata yang hitam pekat dengan pandangan sayu, memiliki tinggi hanya 157 cm dengan berat badan 46 kg. Gadis itu gendut? Tentu saja tidak, ia memiliki badan yang ideal hanya saja dia sering di ejek gendut karna pipi nya yang begitu tembem.
Derasnya hujan membuat langkah Racha terhenti di salah satu Halte. Ia merasa sial hari ini, angkot yang biasa ia naiki tiba-tiba mogok dan menurunkan semua penumpang di tengah Jalan. Bahkan ia juga termasuk salah-satu dari beberapa penumpang. Bayangkan padahal Rumahnya begitu masih jauh, jika berjalan kaki memakan waktu 30 menit dari tempat ia di turunkan supir angkot.
Saat ia terus melangkahkan kakinya tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras.Racha ia bukan seorang gadis yang begitu mencintai hujan. Tapi ia juga tidak bisa untuk membenci hujan karna hujan merupaka rahmat dari tuhan. Banyak hal yang ia saksikan di bawah turunya hujan. Kepedihan, kehilangan, kekecewaan banyak yang hujan renggut dari kehidupannya.
"Huffff, ini Ara kapan bisa pulang. Tuhan Ara takut, kalau Ara pulang nya telat nanti Bunda cemas," ujar Racha lirih.
Begitu lama Racha menunggu hujan reda, tapi hujan tak berhenti. Ia berusaha untuk meyakinkan diri, ia tak boleh takut di bawah guyuran hujan. Racha mencoba untuk melangkah kan kakinya meninggalkan Halte, tapi apa saat kakinya sudah berada di jalan dan badanya sudah mulai basah karna guyuran hujan, tiba-tiba sebuah motor melaju ke arahnya yang membuat dirinya membeku.
Racha yang seketika badanya itu membeku akhirnya tersadar, ketika sebuah bunyi yang bisa ia tafsirkan bahwa ada yang jatuh. Ia melihat ke sekelilingnya, dan benar motor yang hampir menabraknya itu terjatuh, dan orang tersebut terlempar ke atas trotoar jalan, sedangkan motor nya berada di jalan.
Racha yang melihat kejadian tersebut langsung berlari ke tempat dimana seseorang meringis kesakitan. Tidak ada yang begitu parah dari orang tersebut, hanya luka yang terdapat di lengan dan lututnya, serta lebam di pipinya.
"Lo gila apa! Kalau lo mau mati jangan di saat gue yang lewat goblok. Tanggung jawab lo! Lihat tu motor gue, lecet gara-gara keteledoran lo," ucap pria yang hampir saja menabrak Racha dengan kesalnya. Betapa terkejutnya Racha bahwa pria yang berada di hadapannya itu orang yang ia kenal.
"Maaf, Ara ngga sengaja. Ara bakalan tanggung jawab, tapi itu luka-luka nya kamu di obatin dulu," jawab Racha dengan suara yang begetar karna menaha rasa takutnya akan hujan.
"Maaf, sini Ara bantu," lanjut Racha dengan memapah tubuh pria tersebut kembali ke Halte, dimana ia berada tadi.
Segera Racha mengeluarkan kotak P3K yang untung nya tadi ia bawa, ia di suruh untuk menganti kotak tersebut. Karna tadi ia dapat amanah buat menganti kotak yang sudah terlihat lusuh itu.
"Maaf, Ara bersihin dulu," ujar nya, dan langsung, dengan cekatan membersihkan luka-luka yang ada pada tubuh pria tersebut.
"Pelan-pelan bego! Lo bisa bersihin apa ngga? Lo kira ngga sakit apa!" bentak pria tersebut sambil menahan perih.
"Maaf, Ara ngga sengaja. Ma ..." ucapan Racha pun terpotong karna ucapannya tiba-tiba di sela.
"Lo! Udah berapa kali lo ngucapin kata maaf. Maaf Ara gini, maaf Ara gitu. Lama- lama bosen gue dengar kata maaf lo. Siapa Nama lo? Kenalin Gue Alif Arsenio Aldof. Sterah lo mau manggil gue apa," ucap Pria yang bernama Alif tersebut, sambil mengeluarkan senyum jahil nya.
"Ii-iya nama aku Racha, kamu bisa manggil aku Ara," balas Racha sambil menyimpan kembali obat-obat yang ia keluarkan.
"Geli gue dengar cara bicara lo. Tapi ngga papa lah, lo lucu." Seketika tawa Alif pun tak bisa berhenti sampai tatapan heran Racha keluar barulah dia kembali menetralkan tawa nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable (Slow Update)
Novela JuvenilSeorang Gadis yang hanya ingin mencari kenyaman yang hilang dari hidup nya. 'Racha Melody Abyan' begitu banyak yang hilang dari kehidupan nya. Perjuangan dimana ia juga harus melihatkan ke keluarga nya bahwa ia bukan seorang Gadis yang tak tau apa...