🌸BAB 12🌸

16 2 0
                                    

Sudah beberapa menit seorang gadis berdiri di hadapan Jelio, tapi tak sedikitpun di lirik oleh Jelio. Merasa tak di lirik akhirnya gadis tersebut mencoba memanggil Jelio kembali. "Jelio," panggil gadis tersebut.

"Hm?"

"Je!" ulang gadis itu.

"Hm, apa sih ganggu aja lo! Nggak lihat apa ini gue lagi main PUBG!" ujar Jelio tanpa memperhatikan siapa yang ada di dekatnya.

Dengan rasa kesalnya gadis itu pun mengambil hp yang berada di tangan Jelio, saat itu juga lah Jelio melirik ke arah gadis tersebut.

"Apaan sih lo! Gue lagi main. Ganggu aja lo jadi cewek, kembaliin hp gue!" ujar Jelio dengan rasa kesalnya.

"Gue mau tau, Alif dimana?" tanya gadis tersebut to the point.

"Buat apa lo tanya-tanya Alif? pacar bukan, gebetan bukan, saudara bukan, mantan juga bukan... Upsss sorry, gue baru ingat lo kan mantan si Alif. Ngapain lo?" Tanpa rasa sedikit pun Jelio mengeluarkan kekesalannya.

"Lo... Gue tanya sama lo satu kali lagi, Alif dimana?" bentak gadis tersebut.

"Apa pentingnya gue jawab pertanyaan lo, Cecil! Kembaliin hp gue! Ganggu aja sih lo jadi cewek, nggak bisa apa sekali-sekali jangan jadi cewek bar-bar? Kembaliin nggak hp gue! Kalau nggak, gue nggak bisa janji kalau gue nggak bakalan apa-apain lo," jelas Jelio dengan kesal dan melihat ke arah Cecil dengan tatapan merendahkan.

"Sialan lo!" ujar Cecil dan langsung membanting hp Jelio ke lantai.

"Ambil tu hp lo!" lanjut nya dengan rasa kesal.

"Dasar lo cewek bar-bar! Cewek gila!" teriak Jelio kepada Cecil yang sudah meninggalkan nya sendirian di koridor Sekolah yang sudah mulai sepi. Jelas koridor itu mulai sepi dikarenakan para murid-murid telah banyak yang memilih pulang.

Berbeda dengan Jelio, pria itu baru selesai latihan basket. Dan setelah selesai latihan basket ia mengistirahatkan badanya, tapi ternyata oh ternyata musibah malah datang. Yup, Cecil merupakan penyebab musibah tersebut.

Di saat Jelio tengah mengumpat atas apa yang di lakukan Cecil tiba-tiba seseorang menepuk bahunya.

"Jelio, kenapa?" tanya Racha dengan raut wajah bingung.

"Eh si eneng cantik. Tuh lihat hp aa di banting sama cewek gila," jawab Jelio dan memperlihatkan hp yg ia pegang kepada Racha.

"Owh, kenapa bisa sampai di banting?" tanya Racha.

"Biasa gorila betina lagi ngamuk gara-gara gue nggak jawab pertanyaan dia. Dia tanyain Alif. Tapi, gue nggak jawab," jelas Jelio.

"Owh gitu. Je, aku boleh tanya sesuatu? Tapi, kamu jangan salah paham dulu," ucap Racha merasa ragu untuk melanjutkan perkataanya.

"Apa? Udah lo ngomomg aja,"

"Hm... Aku nggak tau mulai dari mana, tap..." Tiba-tiba hp Racha pun berdering dan membuat apa yang ingin ia tanyakan terhenti.

"Maaf, aku jawab telfon dulu," pamit Racha, dan sedikit menjauh dari Jelio.

Setelah Racha berbicara dengan si penelfon Jelio pun melihat raut wajah yang berbeda dari Racha, dan menghampiri Racha.

"Are you okey, Rac?" tanya Jelio tapi yang di tanya pun masih terdiam.

"Rac?" panggil Jelio.

"Eh iya, aku baik kok. Aku balik dulu, see you next time Jelio," ujar Racha dan langsung berlari meninggalkan Jelio.

Dengan rasa khawatir yang tinggi Racha pun ingin segera sampai di Rumah, tapi apa daya angkot yang ia tunggu tak muncul-muncul bahkan Mamang Han selaku supir keluarganya juga belum datang menjemput.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Comfortable (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang