Dua Puluh Tujuh

1.5K 88 5
                                    

Beloved couple ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beloved couple ❤

💫💫💫

"Menangislah. Bagi rasa sakitmu denganku. Setelah itu tersenyumlah. Berikan keceriaanmu untukku."

💫💫💫


   Matahari sudah kembali ke
peraduannya sejak setengah jam yang lalu. Digantikan tugasnya oleh sang rembulan yang bersinar terang memberikan cahaya di jalan-jalan gelap tanpa lampu jalan.

Di sebuah apartemen dua orang remaja sedang sibuk berkutat di dapur.

"Bunga, lo jangan jadi kaya bawang, ya?" cetus Chandra mengusap matanya.

"Ha?"

"Bawang buat gue nangis," jawab Chandra meletakkan pisau lalu mencuci matanya di wastafel.

Bunga menoleh seraya terkekeh kecil. Ia menggeleng singkat lalu kembali sibuk dengan panci di tangannya yang berisi mie instan.

Gadis itu menambahkan sayuran di dalam mie tersebut. Begitu juga dengan bawang yang sudah diiris oleh Chandra dengan segenap air matanya.

"Enak nih." Chandra mengusap kedua telapak tangannya. Mencium wangi dari panci tersebut membuat perutnya keroncongan.

Bunga tergelak keras sambil menahan tubuhnya di meja dapur. Sedangkan Chandra sendiri meringis malu.

"Dari kapan lo nggak makan?" tanya Bunga sembari menuangkan mie yang sudah matang di dua mangkuk.

Setelah itu meletakkan telur setengah matang di atasnya dan menaruh di depan Chandra yang sudah menunggu.

Chandra tampak berpikir sejenak. "Dari semalam, cuma makan camilan aja."

Bunga mendengus keras lalu berujar, "Lo kaya lagi dalam program diet tau nggak."

"Nggak tau," sahut Chandra meledek Bunga yang segera dibalas cewek itu dengan cubitan di lengan kirinya.

Chandra menyatukan kedua telapak tangannya lalu menempatkannya di depan wajahnya.

"Ampun, Kanjeng Ratu," ucapnya dengan nada dan mimik serius.

Bunga mengangguk sekali. "Termaafkan," katanya.

Chandra mengambil sendok dan mulai memakan mie tersebut. Ia makan dengan lahap menarik segaris senyum di bibir Bunga. Tapi, yang membuat Bunga heran adalah cowok itu sama sekali tidak menyentuh telurnya.

"Telurnya dimakan," tegur Bunga.

Chandra menoleh sesaat kemudian mengangguk sekali. "Nanti," katanya.

Namun, sampai mie itu habis pun cowok itu sama sekali tidak menyentuh telurnya.

"Chan! Telurnya jangan disisain gitu," tegur Bunga lagi dengan nada tegas.

Bunga (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang