Part. 6

632 77 7
                                    

KyuMin Fanfiction
Genderswitch
.
.
.

"Ya, bagus. Pertahankan posisi itu!"

Cekrek! Cekrek!

"Sekarang berbalik dan menoleh sedikit. Bagus."

Cekrek! Cekrek!

Suara jepretan dan cahaya flash kamera memenuhi ruangan berlatar putih itu. Sang fotografer terus menginstruksi sang model bergaya di depan lensa kameranya. Ia cukup puas saat memeriksa hasil fotonya. Selain skill photography, model yang fotogenik juga mempengaruhi hasil foto yang cantik. Yah, tentu saja model yang menjadi objek kameranya juga cantik.

"Bagaimana?"

Sang fotografer menoleh dan menemukan sang model cantik tersebut.

"Sempurna, Sungmin. Kau memang terlahir untuk menjadi seorang model."

Sungmin tersenyum atas pujian itu.

"Terimakasih."

Setelah basa basi, Sungmin kembali ke ruang riasnya. Langkah elegannya, membuat beberapa kru pria tak dapat mengalihkan pandangannya, begitupun dengan kru wanita yang begitu mengaguminya.

"Pihak Maxim Magazine tadi menghubungi. Katanya kontraknya sudah siap. Lalu kamis ini kau akan syuting CF brand cosmetics." Manajernya mengikuti langkahnya di belakang.

"Hm…" responnya cuek. "Eonnie, apa besok malam aku punya waktu?" Sungmin menoleh ke arah manajernya.

"Eum… ya. Kau bebas besok malam." jawab sang manajer berkacamata itu

"Oh, baguslah."

"Ah, tapi Oh Sajangnim menghubungi tadi. Sepertinya ia ingin bicara sesuatu padamu. Dia bilang jika pemotretannya selesai, segera hubungi dia."

"Ah, begitu." Sungmin meraih ponselnya yang dari tadi dipegang sang manajer.

Oh Sajangnim atau Dennis Oh, adalah Direktur sebuah agensi model yang menaungi dirinya. Setelah bertemu dengannya 2 tahun lalu di sebuah bar, Dennis begitu gencar mendekati Sungmin. Kadang Sungmin tidak meladeninya dan berusaha bersikap cuek.

Tapi setelah ia lulus sekolah, Dennis langsung menawarinya menjadi model di agensinya. Sungmin langsung menerima tawaran tersebut. Dan ia cukup menikmati dunia modelling ini.

"Ada apa, Sajangnim?"

"Oh… Sungmin. Sudah kubilang, tidak perlu panggil aku Sajangnim. Biasa saja."

"Kau tetap atasanku."

"Tidak perlu terlalu formal, sayang."

"…"

Sungmin tidak begitu nyaman ketika Dennis memanggilnya sayang. Ia mengerti Dennis yang berdarah campuran kadang terbiasa dengan budaya barat yang lugas, tapi tetap saja ia merasa tidak nyaman. Mereka tidak pernah menjalin hubungan. Hubungan mereka hanya sebagai atasan dan anak buah atau antara teman. Walau Sungmin agak sangsi mengakui Dennis sebagai teman, karena perbedaan umur mereka yang jauh.

A Pigeon In The MudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang