Part. 16

795 88 21
                                    

Kyuhyun x Sungmin
GS
.
.
.

"Kau sudah lebih baik?"

"Yahh, tapi masih agak pusing."

Sang manajer memijat tengkuk Sungmin yang sedang duduk di depan kaca ruang make up, wajahnya tampak lesu dan lelah.

Tadi di tengah syuting CF, Sungmin sempat limbung, namun ia berusaha terus menyelesaikan syuting. Namun akhirnya ia jatuh setelah kamera berhenti merekamnya. sang manajer sempat panik, untungnya Sungmin tidak sampai kehilangan kesadaran.

"Kau yakin tidak perlu ke rumah sakit?"

"Tidak apa, eonnie. Aku hanya sedikit lelah. Mungkin karena aku belum terbiasa lagi setelah masa hiatus."

Memang setelah masa hiatusnya, kesibukannya makin menjadi. Pemberitaan setahun lalu tentang diangkatnya ia menjadi CEO perusahaan besar, menjadikan Popularitasnya semakin naik. Itu menjadikan image elegant namun seksi melekat padanya. Jadi setelah kembali ke dunia entertainment, banyak tawaran yang menghampiri. Seperti menjadi model Musik Video ataupun CF bahkan menjadi cast sebuah drama.

Jadi sang manajer tidak menyalahkannya, jika ia sampai jatuh sakit.

"Aku khawatir sekali. Sebaiknya kau istirahat dulu. Untuk jadwal pemotretan besok bisa diundur nanti."

"Nanti malah merepotkan, eonnie."

"Yang terpenting kau sehat dulu."

"Ini hanya pusing sedikit. Satu jam tidur juga akan sembuh."

Sang manajer menghela nafas pasrah. Akan sulit menasihati Sungmin, ia benar-benar keras kepala.

Sang manajer menoleh saat asistennya menyerahkan semangkuk sup. Memang tadi dia menyuruh sang asisten membelikan sup di restoran dekat sini.

"Ini makan dulu supnya." manajer dengan penuh perhatian menyajikan supnya di depan Sungmin.

Dengan patuh Sungmin menyendokkan sup itu. Namun belum sampai masuk ke mulutnya, rasa mual mulai terasa di lambungnya. Dengan cepat ia bangkit dan menuju arah toilet.

Hoek! Hoek!

Sang manajer berkacamata itu panik ketika Sungmin mengeluarkan suara muntahan. Jadi ia memijat tengkuk Sungmin agar ia merasa lebih baik.

"Sebaiknya kita ke rumah sakit sekarang."

"Eung… ini hanya masuk angin, eonnie." raut wajah Sungmin terlihat lesu dan pucat dan ia masih tetap keras kepala.

"Tidak ada bantahan. Ini untuk kebaikanmu juga."

.

.

.

.

Akhirnya Sungmin harus berbaring di ranjang pasien sementara sang dokter memeriksa keadaannya. Sang dokter tampak mengerutkan kening setelah memerika perut Sungmin menggunakan stetoskop.

Setelah selesai Sungmin duduk ditemani sang manajer di sampingnya.

"Bagaimana dokter? Aku hanya masuk angin saja kan?"

"Hm… tidak juga. Namun terlihat di sini kau mengalami gejala-gejala awal kehamilan."

"APA?!! HAMIL?!!"

.

.

.

.

Sungmin berjalan mundur mandir di depan pintu masuk rumahnya. Setelah dari rumah sakit tadi, ia hanya mampu terdiam karena syok. Ia hamil? Anaknya dengan Kyuhyun? Yah… tentu saja. Memang dengan siapa lagi. Ia hanya melakukan itu dengan Kyuhyun.

Tapi yang jadi masalahnya, bagaimana reaksi Kyuhyun tentang ini. Apa dia akan senang? Atau dia akan bilang jika ia belum siap menjadi ayah? Sejujurnya Sungmin pun juga belum siap memiliki anak, ia juga masih mengejar kariernya. Apalagi mereka juga belum menikah.

Sungmin menunduk sedih, memikirkan kemungkinan terburuk.

Clek!

Sungmin menegakkan kepalanya saat mendengar pintu terbuka.

"Sungmin, kenapa kau berdiri di sana?"

Kyuhyun yang baru pulang dari kantor.

"Eum… tidak ada." Sungmin melirik ke atas salah tingkah.

"Kau ingin menyambutku pulang, hm?" Kyuhyun menghampiri Sungmin dan mencium pucuk kepala Sungmin.

"Hm… iya."

.

.

.

.

"Kenapa?"

"Eh?"

Mereka saat ini tengah menikmati makan malamnya. Kyuhyun begitu terganggu dengan Sungmin yang memilih terus melirik padanya tanpa menyentuh makanan di depannya.

"Hm?" Kyuhyun mengangkat satu alisnya, meminta jawaban dari Sungmin.

"Nanti akan kuberitahu."

"Apa terjadi sesuatu?"

"Nanti aku akan bilang." Sungmin hanya menunduk memainkan makanannya di piring.

Selasai makan malam, Sungmin mengajak Kyuhyun masuk ke kamar. Ia menyerahkan sebuah amplop padanya. Kyuhyun mengernyitkan dahi saat menemukan logo rumah sakit pada amplop itu.

Prasangka buruk mulai menguasai saat ia membuka amplop tersebut. Pikiran buruknya bilang, mungkin Sungmin di diagnosa memiliki penyakit serius, karena itu dari tadi ia tampak gelisah.

Ia melebarkan matanya saat membaca isi dari amplop tersebut.

"Ini…"

Kyuhyun mengalihkan matanya pada Sungmin. Ia mengisyaratkan bahwa isi surat itu benar adanya.

"2 bulan? Itu berarti saat…"

"Iya. Saat di Gangwon-do waktu itu."

Sungmin begitu terkejut ketika Kyuhyun malah memeluknya begitu erat.

"Kyu?"

"Aku senang sekali, Sungmin."

"Benarkah?"

"Tentu saja!" Kyuhyun menatap mata Sungmin lalu tersenyum lebar. Sungmin yang melihatnya menjadi lega dan ikut senang. "Ini adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku."

"Aku senang jika kau juga senang." Sungmin menenggelamkan kepalanya di dada Kyuhyun, ia begitu terharu.

"Aku akan menikahimu segera." Ia membalas pelukannya dan mencium pucuk kepala Sungmin.

Ia merasakan Sungmin yang mengangguk dalam pelukannya.

Sungmin merasa kehidupannya kini makin sempurna. Bersama lelaki yang menjadi cinta pertamanya dan mungkin juga yang terakhir, ia akan membangun kembali keluarga yang sempat hilang darinya. Ditambah dengan anugerah Tuhan yang berada di dalam perutnya saat ini. Ia berjanji akan bahagia setelah ini.

.
.
.
.

Tbc

Maaf kalau pendek, tapi porsinya udah segini. 🙏🙏🙏

Chap depan mungkin mereka menikah? 😆😆😆

See U

A Pigeon In The MudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang