15

50 30 32
                                    

"Aku akan menjemputmu sebentar lagi."

"Kita mau kemana?"

"Pakai pakaian casual saja."

"Baiklah!"

Panggilan singkat itu selesai. Sasya segara berganti baju dan turun ke lantai satu untuk memakai sepatu ketsnya.

Tak lama, orang yang ditunggu datang. Sasya keluar dari rumahnya dan berjalan masuk ke mobil orang yang menjemputnya.

"Kita akan kemana?" tanya Sasya.

"Aku suntuk di rumah." ucap Aroon.

"Baiklah, ayo kita jalan di taman kota." ajak Sasya bersemangat.

Aroon tidak menjawab, tapi dia setuju. Aroon melajukan mobilnya ke taman kota yang dimaksud oleh Sasya.

Mereka sekedar berjalan sore sambil berbincang-bincang. Berbincang tentang segala hal sampai satu topik disinggung oleh Sasya.

"Gimana kabar sahabat-sahabat kamu? Kamu kapan terakhir hubungin mereka?" tanya Sasya.

"Gatau deh, udah lama. Ngapain juga aku kangen sama Ezra, homo." ucap Aroon berusaha tidak peduli. Sasya menuntun Aroon untuk duduk.

"Bukan gitu, gimana kabar yang lain? Im talking about that girl. Apa dia udah baikan?" tanya Sasya.

Hening seketika sebelum Aroon menjawab.

"Aku nggak tau juga sih. Udah lama nggak berhubungan." jawab Aroon datar.

"Kok gitu sih? Emang kamu nggak kangen?" tanya Sasya.

"Kangen, tapikan seenggaknya ada yang bisa bikin kangennya reda. " ucap Aroon menatap lekat Sasya.

"Ih, apasih kamu." ucap Sasya malu.

"Bentar ya."

Aroon meninggalkan Sasya.

Tak lama Aroon datang membawa dua es krim di genggamannya. Lalu menyodorkan salah satunya kepada Sasya. Sasya menerimanya dan mengisyaratkan 'terima kasih' kepada Aroon.

Di tengah hiruk-pikuk kota, mereka tetap menikmati sore dengan tenang bersama. Taman kota menjadi saksi bisu dua anak manusia yang sedang kasmaran. Tak terasa matahari mulai terbenam, mereka berjalan ke tempat parkir mobil.

Aroon membukakan pintu untuk Sasya dan dengan cepat berjalan memutar untuk masuk ke bangku kemudi. Aroon melesatkan mobilnya kearah rumah Sasya. Jalanan kota yang lumayan sepi membuat mereka datang lebih cepat.

"Makasih buat hari ini." ucap Sasya.

"Sama-sama."

"Hari ini bukan seperti hari-hari sebelumnya. Aku tahu hari ini sangat sederhana, mengingat kita hanya menghabiskan waktu di taman. Tapi itu justru yang orang lain jarang lakukan dan membuatku sangat senang, terimakasih." jelas Sasya.

"Sama-sama. Mari lakukan ini lebih sering." ucap Aroon begitu manis.

"Apa kamu tidak keberatan melakukan kegiatan sederhana seperti ini lagi?" tanya Sasya.

"Sesederhana kegiatan itu, kalau ku lakukan bersamamu, sepertinya tidak ada alasan bagiku untuk tidak bahagia." jawab Aroon lembut. Sasya tersenyum manis mendengar ucapan Aroon.

Sasya membuka pintu mobil lalu keluar dari mobil Aroon. Berjalan masuk kedalam pagar rumah lalu melambaikan tangannya kepada Aroon.

"Masuklah." ucap Aroon dari dalam mobil.

"Kamu, pergilah dahulu." jawab Sasya.

"Aku tidak akan pergi sebelum kamu masuk." ucap Aroon.

"Aku pun begitu." jawab Sasya menggoda Aroon. Namun apa yang dilakukan Aroon selanjutnya diluar dugaan Sasya.

"Kamu ini mempersulit." ucap Aroon menggandeng tangan Sasya untuk masuk ke dalam rumah.

"Apa kamu tidak tahu, cuaca kota sangat dingin akhir-akhir ini." tambahnya masih setia menggandeng Sasya kedalam rumah.

"Berikan kuncinya."

Seperti anjing nurut kepada majikannya, Sasya memberikan kuncinya tanpa berucap apa-apa.

Kalian benar.

Jadi lelaki ini mematikan mesin mobilnya lalu keluar dari mobil hanya untuk memastikan bahwa perempuannya masuk kedalam rumah dengan baik dan tidak membiarkan perempuannya kedinginan.

"Sudah.." ucap Aroon sambil mengelus rambut Sasya berniat membenarkan rambut perempuan itu.

"Aku pulang ya.."

"So sweet banget sih. Gausa dianterin juga aku bakal masuk tau. Gada kerjaan banget." ucap Sasya malu-malu.

"Habisnya kamu lama." jawab Aroon ikut tersenyum melihat Sasya tersenyum.

"Yaudah aku pamit ya.." ucap Aroon lalu mulai berjalan keluar rumah Sasya.

"I love you! Bye!" teriak Sasya.

"Love you too!" balas Aroon sambil melambaikan tangannya dan terus melangkah mendekati mobil.

Aroon melesatkan mobilnya langsung kerumah. Tanpa tujuan lain.

Butuh berapa lama lagi? Batin Aroon lelah.

Di waktu yang bersamaan ada perempuan yang baru saja tersakiti oleh lelaki yang sangat ia cintai.

* * * * *

Masalalu yang belum selesai akan terus menghantuimu. Walaupun kamu terus menjauh.

* * * * *

Assalamualaikum wr.wb
Hulla! Late banget,karena today lagi ga fokus. Ini juga bingung. Gatau bingungin apa. Intinya bingung.

Maaf banget. Jan lupa tinggalin saran, lagi butuh banyak saran.

Thank you ;)
Ps : jan lupa votment.

Cerita // slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang