7

76 51 89
                                    

Hari Sabtu

Waktunya Eesha menghabisi harinya di apartement. Jadwal dia hari ini ada tiga : bangun-makan-tidur.

Sebenarnya bukan hanya hari ini, tetapi termasuk hari Minggu. Yaa, tiga kegiatan yang dijadwalkan dalam dua hari.

Eesha berjalan gontai menuju dapur. Mengisi gelasnya dengan air mineral dan meminumnya untuk sekedar menghilangkan rasa kering di kerongkongan dan mulutnya.

Dia berjalan kedepan sofa dan menyalakan tv. Lebih tepatnya mengubah ke fitur youtube. Dan mulai menyetel playlist yang sudah tersimpan di akunnya.

Kepala yang dibiarkan terjuntai ke belakang sofa membuat pandangan perempuan itu terbalik. Itu adalah suatu kebiasan untuk Eesha saat merenggangkan leher dan mengumpulkan kesadaran.

Ahh, ngapain ya hari ini? Tugas gada, ujian juga masih lama. Mau shopping, akhir bulan. Mandi ga ya hari ini? Aduh males. Makan apa ya? Instan aja deh. Mau streaming deh. Eh tapi mager ngecharger laptop. Ah yasudah, aku putuskan tidak ngapa-ngapain hari ini. Batin Eesha bulat.

Ting! Tong!

Aduh siapa sih? Mager buka, bodo ah. Batin Eesha sambil menutup mata.

Kriitt..

Pintu terbuka

"Oh, lihatlah anak gadis satu ini." ucap orang yang baru masuk.

"Hei kau!" teriak orang itu yang tertuju pada Eesha. Merasa tidak dihiraukan. Akhirnya orang itu bertindak.

"EESHA AMARA KECILIN TVNYA!" ucap orang itu berteriak di depan muka Eesha yang masih melihat dunia dengan terbalik.

Eesha yang kaget langsung melotot dan menatap muka orang yang berani meneriakinya saat ia mencoba mengumpulkan kesadarannya.

"Eh, bener-bener ya lu!" ucap Eesha mulai mengomel dan bangkit dari singgah sananya.

"EZRA NARENDRA! GW GAMINTA LU DATENG. NGAPAIN DATENG KE RUMAH GW PAGI-PAGI GINI?!" Bentak Eesha sambil berlarian mengejar manusia yang dianggapnya laknat.

"Ampunn--Ampun-- Ampun." Ezra memohon ampun kepada Eesha yang terus mengejar.

Tiba-tiba Ezra berheti dan membalikan badan. Pergerakan yang tiba-tiba membuat Eesha tidak bisa mengontrol kecepatan tubuhnya. Alhasil Eesha menabrak tubuh kekar Ezra.

"Aduh! Ngapain pake berhenti segala sih lu." omel Eesha sambil memundurkan badannya yang semula menempel pada dada lelaki itu sambil memukul dada Ezra.

"Kalo ga kayak gini, lu mana mau berhenti." ucap Ezra tersenyum dan memendekan tubuhnya agar sejajar dengan Eesha.

Karena posisi mereka pas di sebelah sofa, Eesha mengambil bantal dan melemparnya kearah muka Ezra.

"Masih pagi juga, ish." omel Eesha meninggalkan Ezra kearah dapur.

"Aduh, Kok dipukul sih?" ucap ezra mengelus mukanya sendiri.

Eesha mengambil mangkuk dan mencari susu di kulkas. Tiba-tiba pintu kulkas tertutup dan memunculkan sosok Ezra dengan muka sebal.

"Mau ngapain?" tanya Ezra. Seakan tau maksud Ezra, Eesha memutar matanya malas dan segera duduk dibar.

"Mau ngapain?" tanya Ezra di sebrang bar.

"Makannn..." ucap Eesha dengan nada imut.

"Gausa sok imut deh lu." ucap Ezra mulai mengambil peralatan masak.

"Nyebelin!" jawab Eesha yang lagi-lagi memutar matanya berniat pergi dari meja bar.

"Mau kemana?" tanya Ezra sambil menjangkau tangan Eesha sebisanya dari ballik meja bar.

Cerita // slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang