Epilog : The Unknown
Enam bulan telah berlalu. Dan selama itu, aku masih tidak bisa membedakan apakah hidupku telah sepenuhnya berubah atau justru kembali seperti semula.
Musnahnya Terminator itu jelas memberi kesempatan untukku kembali ke kehidupanku yang lama. Aku bisa mencoba melupakan semuanya, menganggap segala sesuatu yang terjadi saat itu hanyalah mimpi buruk yang tak pernah benar-benar terjadi. Lembaran baru, kehidupan yang baru, awal yang baru.
Tapi nyatanya, tidak semua yang terjadi saat itu ingin benar-benar kulupakan. Ada satu bagian yang ingin selalu kuingat, yang ingin selalu kusimpan baik-baik di benakku, yang diam-diam ingin kurasakan kembali. Dan bagian yang kumaksud itu adalah setiap detik yang kuhabiskan bersama Sehun, sang penyelamat hidupku.
Kepergian Sehun yang terasa begitu berat untukku sebenarnya adalah suatu hal yang agak aneh. Pasalnya, kami bahkan tidak saling mengenal sebelum hari itu. Aku menjalani hidup tanpa Sehun dengan cukup baik sebelumnya, dan seharusnya juga begitu sekarang. Tapi nyatanya, kehidupanku tanpanya yang sekarang justru terasa jauh lebih sulit lagi.
Satu hal yang paling kusesalkan dari kepergian Sehun, yaitu kenyataan bahwa dia pergi sebelum mengetahui kebenarannya. Kebenaran tentang jati diri seorang Jung Jaehyun, pria yang di masa depan dikenalnya sebagai putraku.
"Kau selalu tahu kan?" gumamku sambil membawa tanganku ke atas perutku yang sudah tak datar lagi, kemudian mengelusnya dengan lembut. "Aku yakin di masa depan kau pasti tahu kalau dia adalah ayahmu... karena aku pasti memberitahumu tentang itu."
Ada dua alasan kenapa aku sangat yakin jika bayi yang kukandung saat ini adalah Jaehyun. Alasan yang pertama adalah karena dia bayi laki-laki. Dan yang kedua adalah karena aku tak lagi menginginkan pria selain Sehun; aku bahkan sudah berencana untuk menjalani semuanya hanya bersama Jaehyun.
Sekarang, semua hal nampaknya terpapar dengan sangat jelas di hadapanku. Semua pertanyaan telah terjawab. Semua keganjilan yang kutemui akhirnya terpecahkan.
"Kau juga sengaja memberi fotoku padanya... untuk membuatnya jatuh cinta padaku, kan?"
Aku sempat berpikir kalau ada yang aneh dari Jaehyun yang memberikan fotoku pada Sehun. Maksudku, untuk apa seorang pemimpin memberikan foto ibunya saat masih muda pada salah satu prajuritnya? Benar-benar tak masuk akal. Aku sudah menduga ada maksud terselubung atas tindakan Jaehyun itu.
"... supaya pada saatnya nanti, dia akan mengajukan diri untuk dikirim ke sini? Lalu aku jatuh cinta padanya, dan kemudian hadirlah dirimu..." Aku menunduk, menyentuh perut besarku kala akhirnya benar-benar menyadari maksud terselubung Jaehyun. "You just make sure your own existence. Because if you don't send Sehun, you could never be."
Aku langsung meringis ketika menyadari seberapa rumitnya itu semua terdengar. "Seseorang bisa gila hanya dengan memikirkan hal itu."
"Pasti aneh rasanya baru bisa bertemu dengan ayahmu sendiri di masa depan... terlebih dia akan lebih muda darimu, yang mungkin menjadi salah satu alasanmu tak memberitahunya kalau dia adalah ayahmu."
Awalnya, aku sempat ingin marah pada Jaehyun karena tidak pernah memberitahunya. Dia selalu tahu, dan juga selalu memiliki kesempatan untuk memberitahu Sehun. Tapi dia tak menggunakan kesempatan itu; dia hanya membiarkan Sehun pergi dengan ketidaktahuan. Padahal, Sehun sangat berhak untuk mengetahui semuanya.
Namun setelah memikirkannya berulang kali, aku tak lagi ingin marah pada Jaehyun. Akan ada banyak risiko yang timbul jika Jaehyun memberitahunya. Salah satunya adalah kemungkinan Sehun menjadi target utama mesin-mesin sialan itu di masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juvenile's Book
FanfictionBuku ini berisi kumpulan cerita-cerita tentang Oh Sehun dan Jung Soojung, yang berdasarkan remake dari film-film terkenal.