FD - 08

390 105 13
                                    

Chapter Eight : Tigers Of Asia

"Kalian berdua benar-benar sudah gila."

Soojung hanya bisa menghela napas dan memutar bola matanya. Dia seakan sudah bisa menebak kalau itu akan menjadi respon Chanyeol setelah mendengar teorinya dan Sehun tentang kejadian-kejadian aneh di sekitar mereka. Tapi tidak seperti dirinya yang sudah tidak berminat untuk menjelaskan lebih jauh, Sehun justru belum menyerah untuk menyakinkan pria itu.

"Dengarkan dulu, oke? Seolhyun dan Hani yang pertama, lalu Seungri, lalu kau. Ini adalah fotoㅡ" Sehun mencoba menunjukkan foto di tangannya pada Chanyeol, tapi lelaki itu malah menepisnya dengan kasar. Soojung dengan segera mengambil alih kertas foto tersebut.

"Oh, yang benar saja!" Lelaki berotot itu bangkit dari fitnes bench yang dia tempati dan berjalan menuju peralatan fitnes lainnya.

Tapi Sehun tetap tidak menyerah. "Seulgi dan Jimin selanjutnya. Dan ada dua orang lagi duduk di depanku dan Soojung. Apa kau ingat siapa mereka?"

"Fuck no and I don't care!" seru Chanyeol cepat. Dia bahkan tidak mau repot-repot mencoba mengingat. "Dan kau juga seharusnya tidak peduli, Sehun, karena apa yang kau katakan padaku saat ini tak lebih dari omong kosong!"

"Coba dengarkan aku dulu, Chanyeol!"

"Sehun, ini persis seperti kisah-kisah itu. Kisah seorang pria yang terbunuh oleh sebuah mobil yang dia jual sepuluh tahun sebelumnya. Atau kisah dua bersaudara yang terbunuh ketika mereka berkendara untuk bertemu satu sama lain."

Sementara Sehun dan Chanyeol terus berdebat, Soojung melirik sekeliling gym itu. Ada banyak sekali benda-benda di tempat itu yang menurutnya merupakan representasi dari benda-benda yang ada di foto Chanyeol. Seperti sepasang pedang yang dipajang di salah satu dinding, membentuk huruf x. Atau sebuah patung macam besar yang merupakan maskot dari tim. Benar-benar bukan pertanda yang bagus.

"Ini adalah yang terjadi ketika kau terlalu banyak membaca urban legend."

"Tiga orang telah mati, Chanyeol. If you think this can be written off as a simple coincidence and it ends there, you're in serious denial."

Soojung berjalan cepat untuk mendekati keduanya. Dia mungkin tidak tahu apa yang harus dikatakan untuk membantu Sehun meyakinkan Chanyeol, tapi dia merasa akan lebih baik untuk berada didekat keduanya di saat bahaya berada di sekeliling mereka seperti saat ini.

"Bagaimana dengan kalian sendiri, hah?" balas Chanyeol, yang kembali melakukan bench press.

Sehun mengernyit. "Kami?"

"Kalian berdua kehilangan orang yang paling dekat dengan kalian malam itu. Dan supaya tidak merasa begitu bersalah, kalian mulai membayangkan melihat tanda dan pola akan kejadian itu. Aku tidak ingin menyalahkan kalian, tapi itu memang salah. Sangat salah. Itu baru yang namanya penyangkalan."

Lagi, Soojung memutar bola matanya. Sepertinya memang tidak ada harapan untuk menyakinkan Chanyeol. Padahal dia dan Sehun sedang mencoba menyelamatkan nyawa pria itu, tapi lelaki itu malah mencoba membuat ini semua terdengar seolah dia dan Sehun mengarang ini semua. Lagipula, untuk apa juga dia mengarang hal semengerikan ini yang jelas malah merugikannya?

Soojung tersentak ketika tiba-tiba seseorang menggunakan bowlflex machine yang berada tepat dibawah pedang yang terpajang di dinding dengan sekuat tenaga, dan menyebabkan kedua pedang itu bergetar di tempatnya karena tekanan yang ada. Dengan cepat, Soojung segara menunjukkan pada Sehun kesamaan antara sepasang pedang yang terpajang di ruangan itu dan sepasang pedang yang ada di foto Chanyeol. Dia tahu itu tak akan mudah, tapi Sehun harus sesegera mungkin meyakinkan Chanyeol akan hal ini.

Juvenile's BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang