Cinta itu hanya beda tipis dengan keobsesian.
-happy reading^^-
Agam mengambil sebuah bingkai foto yang berada di atas meja belajarnya. Agam tersenyum kecut saat mengusap foto itu. Disana tercetak jelas wajah seorang wanita yang tersenyum lebar dengan seorang pria yang menekan pipi wanita itu dengan jari telunjuk. Wanita itu adalah siska alsheilangga—masa lalu agam.
Siska. Wanita yang tiga tahun lalu berhasil menempati posisi special dalam hati agam. Siska juga adalah wanita yang berhasil merubah perilaku sifat agam, dari yang hyperaktif menjadi pria tertutup dan terkesan dingin seperti sekarang.
Dulu, agam dan siska adalah dua pasangan yang sempurna. Sampai suatu hari satu dari mereka ada yang menjadi penghianat. Siska menjadi korban tabrak lari saat mengendarai mobilnya, namun naas siska meninggal dalam insiden kecelakaan itu. Polisi melakukan otopsi terhadap siska dan yang diketahui dari hasil otopsi itu adalah, siska sedang mengandung.
Agam adalah orang yang paling sering siska kunjungi, maka agam disangkut pautkan menjadi terdakwa.
Tiga bulan kemudian, kasus siska selesai dan agam dinyatakan tak bersalah. Bagaimana mau bersalah, melakukannya saja agam tidak pernah.
Dari situ agam sangat membenci yang namanya cinta. Menurutnya cinta hanya membuang-buang waktu saja. Lalu dia bertemu dengan azhura, awalnya agam kira azhura adalah siska. Ternyata salah, mereka hanya memilki wajah yang sama tapi sifat yang berbeda.
‘apa gue terima azhura aja ya?’
***
“agam!” teriak azhura saat agam melewati kelasnya. Agam berhenti sebentar menoleh pada azhura, lalu kembali melanjutkan langkah nya.
“AGAM TUNGGU DONG!”
Dengan nafas teregah-engah azhura berhasil meraih tangan agam, azhura seperti biasa agam memberi agam sebuah tote bag bewarna hot pink kepada agam.
“hari ini gue masak makanan itali. Kata aldi lo suka makanan itali, jadi gue buatin. Nih!”
Agam melirik tote bag yang menurutnya sangat norak, agam mendorong tangan azhura kembali pada pinggangnya. “gue nggak butuh!”
“tapi gam gue—“
Ucapan azhura terhenti saat agam dengan sesuka hatinya menampar tangannya yang sedang memegang tote bag itu, membuat kotak bekalnya terjatuh sehingga isi nya bercecer kemana-mana.
Azhura melongo atas tindakan agam, azhura tak pernah menyangka agam akan berbuat hal seperti ini.
“Agam…” suara azhura terdengar parau, ia mati-matian menahan air matanya yang akan jatuh.
“gue udah bilang berapa kali sama lo, hah?! Gue nggak butuh! LO MAU GUE PAKE CARA APALAGI BIAR LO NGERTI?!”
Azhura menatap sekelingnya ternyata dirinya tengah menjadi tontonan gratis ditengah-tengah koridor. Agam yang mengerti situasi menarik paksa tangan azhura, membuat azhura meringis kesatikan.
“agam, sakit gam…”
Agam menghentikan langkahnya saat mereka sampai di gedung belakang sekolah. Agam melepaskan cengkramannya pada tangan azhura.
Azhura menatap pergelangan tangannya yang memerah, lalu meniup-niupnya.
“mau lo apa?” Tanya agam to the poin.
Azhura mengalihkan tatapannya pada agam “yang gue mau lo bales perasaan gue, gampang kan?”
Agam membuang nafas berat “oke kalo itu mau lo gue turutin”

KAMU SEDANG MEMBACA
Bar-bar GIRL
Teen Fiction"aku suka sama kamu. Kapan kamu ngerti sih! Sesusah itu apa bales perasaan aku?" (Kata-kata dari tiga tahun lalu yang aku ingin ucapkan) »»»»»»»» Note: BUAT YANG NAMANYA AGAM BAGASKARA! INGET SAMPAI SAAT INI AKU MASIH NUNGGU KAMU BUAT SUKA SAMA AKU.