“kan sudah kubilang jangan mencintaiku”“emang kenapa?”
“aku nggak suka sama kamu”
“nggak apa-apa. Siapa tahu besok kamu sudah mencintaiku”
-happy reading^^-
“oh jadi ini yang namanya azhura.” Ucap wanita yang azhura ketahui bernama Rebecca—kakak kelas azhura. Azhura tak tahu maksud dan tujuan Rebecca datang ke kelasnya dan menggebrak meja azhura lalu menyeretnya ke kamar mandi.
“lo tau nggak gue siapa?”
Azhura sama sekali tak gentar diperlakukan seperti itu, baginya Rebecca tak lebih dari tukang cari perhatian yang kurang belaian.
“emang gue harus tau gitu lo siapa?”Rebecca menggeram, adik kelasnya ini sudah kelewatan batas. berani-beraninya dia melawan perkataan Rebecca. Rebecca maju satu langkah mendekati azhura, dan mencengkran dagu azhura kuat-kuat.
“denger ya lo, agam itu punya gue. Dan lo harus jauhin dia!”
Azhura menepis kasar tangan Rebecca lalu tersenyum miring. “emang lo siapanya agam? Pacar? Bukan kan. Jadi terserah gue dong mau deketin dia atau nggak!”
Rebecca mengangkat tangannya hendak menampar azhura. namun di luar dugaan Rebecca, azhura menahan tangannya lebih dulu.
“apa, ha? Lo mau nampar gue?! Denger ya Rebecca clara, mentang-mentang lo kakak kelas bukan berarti gue gak berani sama lo. Bahkan kalo lo mau… gue bisa aja berbuat lebih dari ini!”
Azhura meninggalkan Rebecca yang masih menghardik dirinya. sumpah buang-buang waktu saja berdebat dengan Rebecca di kamar mandi. Azhura belum mengerjakan tugas fisika yang bu cepot berikan, hah bikin pusing saja.
“dari mana lo?” Tanya bella saat azhura sampai didepan kelas.
“biasa” azhura melesat masuk dan langsung berhambur kemeja devi.
“pinjem tugas” kata azhura, dia membuka tas devi dan mengobrak abrik isinya.
Devi melotot, memukul pelan tangan azhura, “heh! Sini biar gue cariin”“cepetan!”
“sabar sih, udah minjem nggak tahu diri. Nih”
Tanpa membalas perkataan devi, azhura langsung duduk dimejanya. Mencoba menyalin 25 jawaban dalam waktu 15 menit.
***
Azhura mempercepat langkahya untuk menyeimbangi langakah pria didepannya ini. “agam tunggu dong!”
Azhura berlari saat menyadari agam sudah terlalu jauh didepannya.
“Agam!! Lo mau nggak jadi pacar gue?” Tanya azhura yang sudah berada tepat disamping agam. Agam tak menjawab, tetap berjalan santai namun terlihat cool.
“mau nggak gam?” Azhura mengulang pertanyaan yang sama, tetapi ia sangat menginginkan jawaban yang berbeda dari agam.
“gak” jawab agam.
Azhura merunduk, jawaban yang sama selalu agam berikan padanya. Pasti selalu penolakan. Azhura kembali mendongak setelah menghembuskan nafas panjang. Mencoba tersenyum lagi walau terkesan terpaksa. Agam duduk disalah satu meja kantin disusul azhura yang duduk tepat di depannya.
“agam. Kira-kira lo bakal suka sama gue nggak?”
“nggak”
“nggak apa?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Bar-bar GIRL
Tienerfictie"aku suka sama kamu. Kapan kamu ngerti sih! Sesusah itu apa bales perasaan aku?" (Kata-kata dari tiga tahun lalu yang aku ingin ucapkan) »»»»»»»» Note: BUAT YANG NAMANYA AGAM BAGASKARA! INGET SAMPAI SAAT INI AKU MASIH NUNGGU KAMU BUAT SUKA SAMA AKU.