13, Hal yang Direncanakan
“jatuh cinta itu wajar. Yang gak wajar itu kalau kamu jatuh cinta pada dua orang sekaligus tanpa bisa memilih salah satunya,”—Aulia Salsabila
Kelas X IPS 4 tiba-tiba ricuh saat aldi dengan bodohnya menyanyi lagu qashidahan waktu pelajaran MTK berlangsung. Menurutnya suasana canggung itu tidak asik sehingga dia bernyanyi lagu qashidahan karena besok dia akan menjalan ibadah puasa. Aldi menundukan kepalanya ketika guru matematika yang menjabat sebagai WAKASEK menceramahinya habis-habisan.
“saya suka dengerin lagu seperti itu dirumah dan saya juga tidak melarang kamu bernyanyi, tapi pelajaran sedang berlangsung Aldi!,” ujar guru itu semakin ngotot.
“yah maaf deh bu,” ujar aldi, kalem.
Guru itu menggelengkan kepalanya tak lazim. Semakin hari aldi itu semakin ngaco. Apalagi jika sudah hal percintaan, beh dia rajanya. Dia akan menasehati semua teman-temannya yang sedang galau atau sedang dimabuk cinta dan memberi solusi terbaik padahal dirinya saja jomblo.
Agam yang duduk disampingnya berdecak malas. Dia sudah paham betul bagaimana aldi. Cowok hyperaktif tetapi peka terhadap perasaan orang lain. Itulah yang agam tahu.
“gam gimana yang kemarin, lancar?” ujar aldi. “pasti lancar lah ya, cewek lo mah emang gampang banget dibohongin,” ujar aldi lagi setengah berbisik.
“pelan-pelan di nanti ada yang denger,” ujar agam.
“tapi lo yakin bakal ngelakuin ini? Emang lo bakal rela lihat azhura sakit hati? Gue cuman mau yang terbaik aja sih buat lo gam. lakuin apa yang menurut lo bener,” ujar vani ikut nimbrung. Vani menghadapkan kursinya kebelakang untuk dapat leluasa mendengarkan celotehan yang pasti akan lebih banyak dari aldi.
Tentu saja hal itu dia lakukan setelah bel berbunyi dan guru matematika mereka sudah keluar dari kelas.
“van kemaren ada yang Tanya sama gue, katanya lo itu cewek atau cowok? Soalnya nama lo imut,” ujar aldi mengalihkan pembicaraan.
“ya gue cowok lah,” ujar vani tidak terima. “enak aja gue diomongin cewek, mau lihat nih punya gue, batangan.” Ujar vani lagi mulai ambigu.
Aldi tersenyum miring, “waw, adek mau lihat dong bang,”
“ee-ehh apa-apan lo di, tangan lo anjir. Jangan pegang-pegang gue! Minggir lo sana,” vani sontak berdiri ketika aldi mencoba membuka resleting celananya.
“anjir, lo homo ya?”
Aldi tersenyum lagi membuat vani bergidik ngeri. Dan terjadilah aksi kejar-kejaran yang membuat seisi kelas berantakan. Agam hanya memperhatikan kedua, malas ikut-ikutan. Agam mengecek kalender di ponselnya. Tanggal 05 mei 2019.
***
“jadi mau warna apa? Hitam? Ijo? Pink?”
Azhura memperhatikan cat kuku yang disodorkan devi padanya dan bella. Azhura measa sedikit senang karena akan berganti warna kuku setelah beberapa minggu yang lalau dimarahi habis-habisan oleh pemilik yayasan.
“gue mau warna hitam deh,” ujar azhura.
“gue pink,” ujar bella. Lalu mengambil cat kuku dari meja devi. Sementara devi sudah memakai warna ungu muda di kukunya yang lancip menyerupai petai. Ketika sedang sibuk mewarnai kuku mereka, tiba-tiba arga datang dan duduk disebelah azhura. Cowok itu mengamati mereka satu persatu.
“eh gue juga mau dong kuteknya?” ujar arga.
“masa cowok pake kutek sih ga, nanti lo dikira ngonde,” ujar azhura membuat tawa mereka pecah. “gak cocok amat sama muka lo yang kelewat serem,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bar-bar GIRL
Novela Juvenil"aku suka sama kamu. Kapan kamu ngerti sih! Sesusah itu apa bales perasaan aku?" (Kata-kata dari tiga tahun lalu yang aku ingin ucapkan) »»»»»»»» Note: BUAT YANG NAMANYA AGAM BAGASKARA! INGET SAMPAI SAAT INI AKU MASIH NUNGGU KAMU BUAT SUKA SAMA AKU.
