“jangan terkejut. Tidak ada yang namanya kebetulan didunia, ini takdir.”
-happy reading^^-
------
TERLIHAT seorang cowok yang menenteng tas dengan satu lengan dan lengannya yang lain dia masukan kedalam kantong celana. Cowok itu berdiri didepan pintu kelas 1X IPA 2. Sesekali ia menguap dan mengucek matanya yang perih karena kurang tidur semalam.
Dilihatnya guru berkacamata bulat yang memanggil dirinya dari dalam kelas. Dengan malas ia berjalan masuk dengan langkah gedebak-gedebuk.
“nah ini dia anak barunya, coba perkenalkan diri kamu.”
Cowok itu menghela napas pelan. “gue Arga. Pindahan dari margaretta.”
Hening.
“oke, sepertinya mas Arga sedang sariawan. Emm wira! Kamu pindah kebelakang ya. Arga, kamu duduk disana!”
Tidak perlu repot-repot bilang terimakasih atau anggukan kepala arga sudah berjalan kekursinya.
Azhura merasa ada pergerakan disampingnya, dan benar saja seorang cowok dengan kasarnya menarik kursi dan melemparkan tasnya keatas meja. Arga memilih langsung tidur saja tidak peduli bahwa ini adalah hari pertamanya disekolah baru.
Azhura terkesikap saat melihat tato tengkorak disisi lengan kiri seorang cowok yang tengah tertidur pulas itu. Ganteng tapi bringasan.
***
Agam melirik kearah ando dan juga aldi yang sedang asik makan mie jablay. Ntah mengapa mie ini disebut jablay. Apakah karena penjualnya adalah seorang jablay, ah tidak bu mumun bukan seorang jablay dia hanyalah seorang janda beranak tiga. Atau.. yang makan adalah seorang jablay, itu bisa jadi.
“hah… pedes banget parah ahhhahh.. ini pake cabai apaan siihh.”
Raut muka aldi berubah menadi merah padam. Tak henti-hentinya dia meminum jus alpukat yang tinggal setengah. “habis makan ini, sakit perut shhahh assle.”
Agam mengunyah bakwan dengan lambat. Sesekali dia mencari keberadaan azhura, bisanya dia sudah stay di kantin. Tapi kali ini tidak, mungkin sedang belajar.
Sementara itu.
“sok banget sih lo! Lo itu murid baru ya.”
Azhura memperhatikan kerumunan para lelaki yang ntah meributkan apa. Tapi dari yang azhura dengar mereka menyebut-nyebut nama arga. Murid baru dikelasnya.
“emangnya kenapa kalo gue murid baru? Takut?”
Arga membersihkan kerah seragamnya dengan tangan. Seolah menjadi kotor karena arya memegangnya. Ini terjadi karena arga tidak sengaja menabrakan bahunya pada pundak arya. Dan arya menanggap arga sudah menantangnya. Dasar cowok temperamental.
“gue? Takut sama cowok modelan lo?! Ciih, bukan gue banget!”
Azhura meninggalkan devi dan bella yang ingin pergi kekantin dengan alasan mau buang air kecil. Dia melangkah mendekati kerumunan itu dan semakin tampak jelas saat arga memukul arya dengan kuat begitupun sebaliknya. Tak ada yang mencoba melerai karena ini sangat seru untuk ditonton atau mereka takut akan menjadi sasaran berikutnya.
“permisi dong gue mau lihat.”
Sempat terdesak namun kini azhura sudah sampai pada barisan terdepan di kerumunan itu.
“ARGA, ARYA! UDAH.”
“KAYAK ANAK KECIL TAHU NGGAK KALIAN BERDUA!” Azhura berteriak membuat kedua orang yang sedang adu jotos itu menghentikan aksi mereka. Arya menatap azhura begitupun arga. Namun ada perbedaan dalam tatapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bar-bar GIRL
Roman pour Adolescents"aku suka sama kamu. Kapan kamu ngerti sih! Sesusah itu apa bales perasaan aku?" (Kata-kata dari tiga tahun lalu yang aku ingin ucapkan) »»»»»»»» Note: BUAT YANG NAMANYA AGAM BAGASKARA! INGET SAMPAI SAAT INI AKU MASIH NUNGGU KAMU BUAT SUKA SAMA AKU.