14. PERASAAN YANG TIDAK TERBALAS“dan dari sini aku mulai bingung. Kau bilang kau mencintainya tapi kau juga tidak membiarkanku pergi untuk bahagia dengan yang lain,”—Aulia Salsabila.
“BELLA! BELLA, BELLA. Dicariin mantan lo tuh.” Celetuk seorang cewek dengan rambut ikal sebahu ketika memasuki kelas. “katanya ditunggu di ruang musik,”
“siapa dah yang nyariin gue?” Tanya bella. Bingung.
“mantan lo,”
“ya siapa namanya?!?!?” ujar bella gregetan. Cewek itu mengedikan bahu pertanda dia tidak tahu atau tidak mengenal cowok yang mengaku sebagai mantan bella.
“makanya jangan kebanyakan mantan deh lo,” ujar devi. “di setiap kelas pasti ada aja yang jadi mantan lo itu,”
Siapa yang tidak tahu bella? Dia itu cewek yang terkenal karena mantannya banyak. Dia suka ganti-ganti pacar. Baru sehari putus pasti besoknya langsung dapat pengganti. Ntah itu adek kelas, kakak kelas, sampai om-om deliveri pernah diajak kencan.
“ya nggak apa-apa lah.” Ujar bella. “lagian nih, gue mau sama mereka itu cuman kerena—“
“karena duit,” sahut azhura yang daritadi diam. Bella langsung mengacungkan ibu jarinya dan tersenyum puas. Azhura tahu betul sifat bella.
“emang enak ya hubungan tanpa rasa?” sambung azhura. “kalo gak cinta kenapa harus pacaran?”
“menurut lo gimana? Enak gak keliatannya?” bella malah bertanya balik. “dari yang lo lihat selama ini gue bahagia nggak sama mantan-mantan gue itu?”
“udah sih lo pada bucin mulu,” ujar devi, malas. Cewek ini paling malas kalau sudah menyangkut pautkan masalah percintaan. “hidup gak melulu harus tentang cinta. Coba nikmati hidup lo apa adanya.”
“sekarang boleh aja lo ngomong begituan. Belum aja ngerasain gimana rasanya sakit karena jatuh cinta,”
“lo lupa gimana masa lalu gue dulu sama cinta?” Tanya devi. Tatapan cewek itu tiba-tiba meredup. “gak ada cinta gak bikin lo semua sekarat. Gak usahlah merjuangin orang terlalu dalam, belum tentu juga dia jodoh lo.”
“ingat zhur. Gue ngomong kayak begini karena gue udah lebih dulu ngerasain patah hati.”
“dan yang gue liat sekarang, lo lebih banyak ngerasain jatuh daripada cinta itu sendiri. Persis kayak gue dulu.”
***
Kantin benar-benar padat oleh lautan manusia yang berdesak-desakan untuk mencari tempat duduk. Keadaan tambah kacau saat aldi dan vani tiba-tiba naik keatas meja dan bernyanyi lagu jambrut—pelangi dimatamu. Dan juga goyangan super aduhayy.
“ANGKAT TANGAN SEMUA!!!!” teriak aldi membuat semua pasang mata langsung terpusat pada diri cowok itu.
“JAM DINDING PUN TERTAWA DAN AKU HANYA DIAM. DAN MEMBISUU. KU INGIN KU MAKI DIRIKU SENDIRI. YANG TAK BERKUTIK DI DEPAN MU…~”
Konser dadakan mereka mengundang banyak komentar siswa-siswi. Terlebih lagi saat aldi mengedipkan matanya kepada mereka membuat beberapa siswi menjerit tertahan. Aldi itu ganteng. Tapi sifatnya yang bikin ilfil.
Petakilan, rese, sok bijak.
“aldi sini lo duduk disamping gue,” ujar vani. Mengelap keringat yang menetes didahinya. “kita diskusi dulu tentang yang kemaren,”
Aldi menganguk dan berpindah tempat duduk disamping vani. Biasa, mau ghibah dulu.
Vani mendekatkan bibirnya ke kuping aldi dan membisikkan sesuatu yang membuat kening aldi berlipat-lipat. “serius lo?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Bar-bar GIRL
Ficção Adolescente"aku suka sama kamu. Kapan kamu ngerti sih! Sesusah itu apa bales perasaan aku?" (Kata-kata dari tiga tahun lalu yang aku ingin ucapkan) »»»»»»»» Note: BUAT YANG NAMANYA AGAM BAGASKARA! INGET SAMPAI SAAT INI AKU MASIH NUNGGU KAMU BUAT SUKA SAMA AKU.