8. TROUBLE

170 16 6
                                    


-happy reading^^-

Matahari menyeruakan cahaya nya membuat cowok berbadan besar itu sedikit terusik dari tidurnya. Agam menggeliat lemah kemudian dengan malas ia membuka matanya.

Ia melirik jam didinding sudah menandakan pukul sebelas siang. Cukup lama ia tertidur.

Agam beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Lima belas menit kemudian agam keluar lengkap dengan pakaian kasual ala agam bagaskara. Hari libur membuatnya malas bergerak atau yang biasa disebut mager.

“ABANG! BANGUN UDAH SIANG JUGA! BANGGG!”

Agam mendesah pelan adik kembarnya itu selalu menggangunya dihari libur seperti sekarang.

“ABANG!!!! AB—“

Andrea menyengir saat melihat pintu kamar agam yang terbuka dan menampilkan wajah datar yang terkesan dingin itu.

“bang temenin adek yuk!”

“kemana?” Tanya agam.

Andre sempat diam sejenak, “emm, ah! Jalan-jalan ke mall yuk! Kan abang janji waktu itu mau ngajak adek kesana”.

Agam mengangguk, “ayo”.

***

Azhura memakan nasi goreng buatannya sendiri dengan lahap. Mamanya sedang keluar kota dan dia sendirian dirumah. Menjadi anak tunggal memang kadang membosankan, sendirian, tak ada yang menemani. Menyedihkan.

Setelah selesai makan, azhura duduk disofa diruang keluarga. Menonton serial drama korea moon lovers yang membuatnya ketagihan. Azhura memngambil ponselnya yang berdering disampingnya. Disana banyak nontifikasi yang belum ia baca dari semalam. Azhura membuka beberapa  grup chatnya.

‘Asek digeboi coy’

Bellanowaylisa : sepi kek hati:(

Chikadevika : mknya klo dicht gausah sok dingin.

Bellanowaylisa : yakan gue malu dichat ama dia.

Chikadevika : mna sih ajura

Bellanowaylisa : halah paleng ngapel ama doi

Chikadevika : kta mah bsa apa ya?

Azhurakeara : maen kuy! Bosen dedeq

Chikadevika : kuy!

Bellanowaylisa : mau maen kmna?

Azhurakeara : kehatimu eaa:v

Bellanowaylisa : idih jijik!

Chikadevika: heh ayok gue udh otw! Pake mobil gue aja.

Dengan cepat azhura mematikan ponselnya. Dia berlari, kalang kabut memasuki kamar untuk ganti baju. Setelah selesai mengganti pakaian azhura sedikit memoleskan make up di wajahnya yang pucat. Azhura mengambil tasnya yang sudah lengkap dengan dompet didalamnya.

Azhura keluar dari kamarnya dengan cepat menuruni anak tangga. Azhura melangkah keluar rumah dan mengunci pintu rumahnya.

“pak somat, saya mau keluar dulu. Nanti kalo mama udah pulang bilang aja non ara lagi keluar.” Ujar azhura membuat pak somat—tukang kebun menangguk mantap.
Setelah itu azhura menunggu teman-temannya di pinggir jalan sebrang rumah. Tak lama, cv-r hitam mulus menghampiri azhura. Dan tanpa diduga pun ahura tahu itu mobil  devi.

Bella menurunkan kaca mobil, “ayok cuy!”. Azhura mengangguk cepat memasuki jok belakang mobil.

“kita mau kemana nih?” Tanya devi membuat azhura berpikir.

Bar-bar GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang