2. Agam Bagaskara

238 12 17
                                        

“AGAM!!! SARANGHEYOO!!”

“KAK AGAM! GANTENG DEH!”

“KAK AGAM I LOPYU”

“AGAM MINTA ID LINE DONG!”

“GAMMM! PULANG BARENG YA?”

“KAK AGAM.."

“AGAM..suamiable banget sihh!!”

“HEH APAAN SIH LO! AGAM ITU PUNYA GUE!”

“PD LO CABE NORAK..”

“AGAMM!

“KAK?”

“KAK AGAM?”

“AGAM BAGASKARA…”

Begitulah teriakan yang agam terima setiap hari, bayangkan saja bisa-bisa telinga agam jadi rusak mendengarnya. Beginilah nasib orang ganteng, memilki banyak fans yang rata-rata menjadi gila. Fans agam memang banyak mulai dari kelas 10 sampai 12 pun berjajar saat agam berjalan melewati koridoor.

“fans lo makin parah gam” ujar Ando menepuk bahu agam.

Agam hanya tersenyum tipis, tak terlalu tertarik dengan masalah fans-fans gilanya.

“bagi-bagi kek gam” celetuk vani.

Agam menoleh, “lo mau? Ambil aja gue gak level ama cabe”

“weh si abang jarang ngomong tapi sekali ngomong behh, nyakitin” aldi memasang wajah seolah-olah baru saja mendapat kabar duka jika siomay bu mumun naik harga.

“jijik di!”

Agam geleng-geleng melihat tingkah aldi yang semakin hari semakin ngaco. Mereka sudah berteman dari tk sampai sma, dan itupun satu kelas. Agam sampai heran.

“gue punya gebetan!” kata aldi
Sontak agam, ando dan vani saling berlempar pandangan lalu tertawa terbahak-bahak. Kecuali agam, dia hanya tersenyum tipis.

“ngapain sih! Emang ada yang salah?” Tanya aldi.

“gue kira lo homo!” jawab ando masih dalam keadaan tertawa.

Aldi melotot dan segera menjitak kepala ando. “yee gue normal kali. Masih doyan donat!”

“siapa-siapa?” Tanya vani kepo.

“itu tuh!”

Mereka mengikuti arah tunjuk jari aldi. Meja nomor dua di samping kantin. Disana ada tiga cewek yang sedang memakan bakso dengan hikmat.

“yang pake gelang toska” sambung aldi Sambil menatap bella.

Vani menoleh kearah agam, “itu yang duduk didepannya bella bukannya yang lo gandeng tadi pagi gam?”

Agam mengangguk, membenarkan ucapan vani.

Disisi lain, azhura dengan kawanannya sedang memakan bakso. Azhura diam karena merasa jengkel karena kejadian tadi.

“maaf geh zur, lo mah ngambekkan” devi melirik bella seorah mengisyaratkan untuk membantu meminta maaf dari azhura.

“eh iya zur. Kita kan nggak sengaja. Ya kan vi?”

“iyaaa”

Azhura paling tak kuasa kalau sudah begini, azhura memutar bola matanya jengah “iye, gue maapin”

Devi dan bella bersorak dan berkata “yes”
“eh zur!”

“apaan?”

“Nengok kesamping serong kiri dikit deh!” ujar devi.

“ck! ribet lo!” balas azhura.

Saat azhura mengikuti instruksi dari devi, matanya bertemu dengan tatapan seseorang yang tajam seakan siap menerkam mangsanya saat itu juga.

“dari tadi dia liatin lo” bisik bella tepat ditelinga azhura. Sedang azhura menatap datar pria itu. Dia agam.

“gam gam, dia noleh tuh!” heboh aldi. Dia menunjk-nunjuk Kearah azhura cs dan itu pasti akan menimbulkan konfik nantinya.

“apaan sih lo di! Bikin malu tau nggak!” sunggut ando.

“nyelo atuh” aldi hendak mengusap punggung ando namun ando menepisnya.

“jijik!”

“woi gam! Lo nggak suka sama dia kan?”
Agam diam, menatap vani tanpa ekspresi. “nggak”

Tanpa mereka sadari, tiba-tiba ada seorang cewek dengan rambut dikepang dan memakai kacamata bulat besar mendekati mereka.

“ha-halo k-kak” sapanya.

Ando, agam, vani maupun aldi hanya diam tak membalas sapaan nya.

“ak-ku se-sephi-a ka-k, aku c-cuman mau nga-sih in-ni bu-buat ka-kalian. Te-ru-rutama kak a-gam.” Ucapnya terbata. Dia menyodorkan sebuah kotak bekal kepada mereka.

Merasa taka da jawaban nyali sephia semakin ciut. Hampir saja ia menangis sebelum vani mengambil kotak bekalnya.

“makasihnya…. Sephia?”.

“iya ka-k kalo gi-tu aku per-gi dul-lu ya” cewek itu langsung berlari kencang tanpa memperdulikan cacian para fans agam yang sudah naik darah melihatnya.

Ando meraih kotak itu lalu membukanya

“waw! Roti bakar gais!”

“lumayan makanan gratis”

“mau nggak gam?” tawar aldi.

“ogah!” ujar agam sebelum pergi meninggalkan squad nya yang masih sibuk makan roti bakar sephia.

“yahh elu sih di!” ujar ando menyalahkan aldi.

“kok gue?”

“tau ah, cabut yok van”

Akhirnya tersisa aldi sendiri bersama roti bakar yang tinggal 1 potong. Aldi mengehela napas panjang.

“sabar dedek mah. EH WOI! TUNGGUIN GUEEE!!!!”

***

Tbc
.
.
.
.
Ketemu di part selanjutnya ya^^
Jangan lupa vote and come.

Bar-bar GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang