Part-14

300 50 6
                                    

Akhirnya ku menemukan mu...

Saat hati ini mulai merapu...

Ku berharap, engkaulah
Jawaban segala risau hatiku
Dan biarkan diriku, mencintaimu
Hingga ujung usiaku...

Jika nanti ku sanding dirimu
Miliki aku dengan segala kelemahan ku...

"Apaansih ribut-ribut, brisik banget, gak tau apa gue lagi tidur, gue aduin nyokap  tau rasa lo semua." Teriak Iren menarik selimut kemudian membungkus tubuhnya kembali.

Dan jika nanti engkau di samping ku...
Jangan pernah letih tuk mencitai ku...

"Gila tu orang. Di sangka keren kali, teriak-teriak gitu!" ujarnya kesal, sekarang ia sudah merubah posisi tiudrnya menjadi duduk. Mengucek pelan matanya, tak lupa ia masih mengumpati seseorang yang sedang bernyanyi ke setanan di luar sana, menganggu tidurnya saja.

Sadar bahwa Cara dan Pita sudah terbangun lebih dulu. Tadi setelah pulang outbond mereka bertiga kelehan dan berkahir tidur dan bagun di jam seperti ini, ia melirik jam yang terterah di layar ponselnya.

19.20pm.

Selama itu dia tidur, tapi tetap saja tidurnya terganggu dengan musik keras yang di putar dari spiker. Ia keluar dari tenda, mengamati sekitar, dan—ternyata di luar sudah ramai.

"Ini apaan sih? ribut-ribut gitu?" tanya penasaran, kornea matanya menangkap sosok perempuan yang sedang bergabung dengan kerumunan di sana, mengayunkan lengannya tinggi, menikmati lagu yang di nyanyikan pria yang belum di ketahui Iren.

"Geseran dikit," ujar Iren

"Ihs, nggak usah dorong-dorong gitu dong!" ujar Pita kesal.

Naufan, pria dengan segala tingkat minimun kewarasannya sedang berdiri di depan sana, membajak spikir yang Iren yakini di gunakan pak Dimas tadi, untuk menyampaikan sesuatu hal yang penting.

Dari tempatnya memijakkan kaki sekarang, Iren dapat melihat jelas, pria dengan hoodie hitam yang tudung di gunakan hingga menutupi sebagian wajah, perlahan mendongak. Kornea matanya gelisah. Seakan mencari sesuatu.

Akhirnya, ku menemukan mu...


Satu penggalan lirik tersebut di akhiri dengan tepukan tangan dan teriakkan antusias. Serta sepasang mata yang masih setia..... menatapnya, mungkin?

Sorot mata itu masih bertahan, tak menghiraukan tepukan tangan yang terus bersahutan, sedetik kemudian ia mengingat lagu ini. Lagu beberapa hari yang lalu di cover—hasil kegabutannya dan berakhir pada salah satu akun sosial medianya, Iren mengunggah vidio tersebut, dan komen pria itu berada pada jajaran paling atas.

679 tanyangan • Disukai oleh Cralinermyr_ dan PitaanatasyahDlsn

N_Bryanwlds atur waktu lain kali gue gitarin.

Ia ingat persis sederet komentar dari pria itu


Ada yang tidak beres, ia merasa aneh sesaat lengkungan di wajah pria itu melebar, membuat Iren sedikit salah tingkah. Berniat membalas senyuman tersebut tapi teriakkan kencang tepat di belakangnya membuat Iren kaget, ia hampir saja terjungkal dari tempatnya.

The Squad Girls [SELASAI]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang