Part-6

401 65 79
                                    

"Gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila. Gue kesal masa," teriak Iren mencak-mencak dengan raut wajah yang kusut, mulutnya tak henti-henti mencibir.

"Gak usah lebay deh lo." ujar Pita memutar matanya.

"Gak ngerti lagi kenapa harus dia sih? Siswa di sini banyak kali." ujar Iren putus asa. Ia benar-benar tidak mengerti jalan pikiran mamanya selaku kepsek di sekolah ini.

Selepas inside tadi. Panggilan nama Iren terdengar dari pengeras suara, ia pikir panggilan tersebut di tujukan pada mereka soal perkara di koridor. Tapi sialnya dugaan Iren salah. Mamanya selaku kepsek di famous grop school meminta Iren mengikuti olimpiade akuntan bersamaan dengan fisika yang di wakili oleh Dave, Adit dari kelas 11 XI IPA 2 dan satu lagi makhluk yang sangat Iren pantang mengucapkan namanya. Naufan. Iya dia ikut. Mengantikan Azka yang lombanya bertabrakan dengan sparring basket di mana dia yang menjadi ketua dan mengharuskan mempersiapkan timnya.

"Lo berdua gak pengen ikut gitu? Gue doang masa sama Vichi." keluh Iren. Berusaha membujuk Pita dan Cara.

"Sinting kali lo ngajakin kita." umpat Pita mengibas ngibaskan tangannya di udara.

"Teman gitu banget ya, gak bisa di ajak susah." cibir Iren.

"Udahlah terima nasib aja ren, ini juga permintaan nyokap lo." ujar Vichi kemudian.

"Yah masalahnya si bacot itu ikut! Ingat nggak, sih? pantat gue pernah di tendang sama dia, termaksud pelecehan tuh. Syukur-syukur gue nggak lapor." keluh Iren.  Iya benar, kejadian itu sangat memalukan bagi Iren dan terbesit perasaan menyesal ikut partisipasi dalam poresini tahunan yang di adakan Osis-MPK

Satu minggu sebelum porseni diadakan, pengumuman tentang seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan sudah tertempel di mading. Karena semua teman kelas Iren ikut dalam kegiatan tersebut tak terkecuali Cara–yang hobinya tidur di kelas kala ada kegiatan seperti itu juga ikut berpartisipasi, ia mengikuti lomba game ML . Iren pun tak mau ketinggalan. Tapi jika mengikuti lomba volly membuatnya harus banyak berkeringat, maka pilihan tersebut ia urungkan di urutan terakhir dan menggantinya dengan lomba yang pikirnya tidak membutuhkan banyak tenaga. Lomba memasukkan paku ke dalam botol. Gampang, 'kan? Iya gampang.

Sorakan cempreng Pita terdengar mendominasi kubu dari tim kelas XI IPS 2, ketika Iren mulai fokus pada paku yang diikat di pinggang mengunakan tali panjang, memasukkan paku tersebut ke dalam botol.

"Dikit, lagi ren. Terus turun lagi. Kanan dikit, yah, yah, bagus." Teriak Pita memberi arahan.

"Kage bunshin no jutsu. Masuk pasti tuh pakunya." ucapnya lagi dengan semangat 45 hal tersebut di hadiahi toyoran dari Vichi.

"Apa sih lo? Go Iren Go Uhuhuh Oh-Eh-Oh-Eh-Oh" Ujar Vichi kemudian beralih menyemangati Iren dengan yel-yel penggalan lirik dari girls band red velvet.

Detik-detik ketika paku terakhir sudah nyaris masuk ke dalam botol, tiba-tiba saja hantaman keras mengenai bokong Iren. Gadis itu tersungkur ke depan, dan tentu saja, tim lawan tak perlu repot-repot menunggu kemenangan.

The Squad Girls [SELASAI]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang