Alpha V 0.1. || As Omega

28.8K 3.2K 365
                                    

Kacamata tebal berbentuk bulat yang bersarang pada hidung bangir Jungkook telah patah.

Kaca retak parah, sekali dengan sentuhan lembut, kaca itu pecah dan berceceran jatuh ke tanah.

Jungkook terisak. Dia masih sibuk membersihkan kemejanya yang kotor terkena pecahan telur berbau amis dengan air bersih di depannya.

Jungkook tengah mengurung diri di kamar mandi universitas, membenahi dirinya yang sudah berantakan dengan cairan kental dari kuning telur membasahi sekujur tubuhnya.

Amis, menjijikkan, membuat siapapun yang mencium aromanya mual di dekatnya.

Jungkook tidak pernah mengganggu siapapun, tapi entah mengapa dia mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari senior bahkan teman sebayanya sendiri.

Tubuh Jungkook merosot ke bawah, mengusap wajahnya yang basah oleh air matanya sendiri. Dia menyerah. Jungkook menyerah untuk membersihkan kotoran yang melekat di tubuhnya.

Jungkook tahu mengapa mereka melakukan hal seperti ini padanya.

Karena mereka tahu bahwa Jungkook adalah Omega pria.

Omega pria dalam lingkup mereka adalah hal yang menjijikkan untuk hidup. Harus dimusnahkan sampai menderita.

Karena alasan itulah, Jungkook juga membenci dirinya. Mengapa dia terlahir sebagai Omega pria, mengapa dia hidup sampai sekarang, dan mengapa takdir tidak memberikan pilihan untuk memintanya memilih.

Ditambah penampilan Jungkook yang kutu buku hingga mereka membenci Jungkook.

Jungkook bangkit. Dia harus pulang segera untuk membersihkan dirinya.

Hal yang pertama kali Jungkook temui ketika masuk ke dalam rumah adalah dimana dirinya menemukan sosok ibunya tengah mengelus kepala kakaknya di sana.

Atensi mereka teralihkan ketika Jungkook menutup pintunya dengan kencang.

"Kookie..." ibu dan kakak Jungkook ketika mendapati sosok Jungkook hanya menatap benci ke arah mereka.

Ibu Jungkook berdiri untuk meraih tubuh Jungkook, sementara kakak Jungkook berdiri namun diam di tempatnya.

"Kookie, ada apa denganmu? Mengapa kau-"

"Bukan urusan Mama!"

Jungkook memotong ucapan ibunya lantas dia segera berjalan menuju kamarnya.

"Jungkook! Ibumu berbicara dengan baik padamu!" kakak Jungkook berteriak namun Jungkook tidak mempedulikannya.
Jungkook terus melanjutkan langkahnya hingga dia sampai di kamarnya, membuka pintu kamarnya dan menutupnya kasar. Tubuhnya disandarkan pada papan pintu, merosot turun dan dia menangis lagi.

Hidup Jungkook hancur sebagai Omega.

Hanya Jungkook yang tahu seberapa besar dirinya hancur menjadi Omega.

Jungkook tidak pernah membayangkan jika hidupnya akan sekeras ini, semenyakitkan ini ketika dirinya sudah berbaur dengan yang lain.

Jungkook tidak memiliki teman satu gender karena statusnya, hanya teman Omega wanitanya yang mau berteman dengannya. Itupun mereka sama-sama kutu buku dan berkacamata tebal.

Omega adalah kasta terendah yang Jungkook sandang.

Jungkook tidak terima akan itu. Tapi apa yang bisa Jungkook lakukan? Apalagi dia sudah mengalami pubertas sejak duduk di sekolah menengah atas.

Alpha V ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang