Barangkali ini adalah coretan kesekian yang kutulis di antara rindu dan cemburu.
Dalam yakin maupun ragu.
Dalam gejolak perasaan yang meminta candu.Aku, yang cuma bisa membisu memandangmu yang beku.
Diam tanpa suara menanti kamu tuk segera bicara.
Menjelaskan apa-apa yang begitu aku khawatirkan.
Meluruskan hal-hal yang selama ini takut kusalahartikan:
perhatian dan senyum bersahajamu itu.,
apa artinya, Tuan?Adalah aku yang memilih untuk selalu ada.
Adalah kamu yang meminta agar aku selalu percaya.
Pundakmu tempat lelahku merebah.
Katamu aku adalah rumah kala kau disapa lelah.
Tapi, adakah kita benar ada dan senada dalam detak yang seirama?Jangan tanya aku jawabnya apa.
Setiap perasaan membutuhkan kejelasan.
Sebab hati perempuan bukanlah mainan.
Ambil dan jaga ia sepenuh hati,
atau tinggalkan dengan sopan dan kata permisi,
tanpa meninggalkan harapan yang membuatnya jadi berangan dalam ilusi.Jadi, katakan sekarang, Tuan. Haruskah aku menetap,
atau pergi saja agar tak lagi dihantui harap?-Wafflepuff
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisireceh
PuisiMenulislah, Karena itu cara yang indah untuk melepas gundah.. Menulislah, Karena itu cara paling mudah untuk menemukan arah.. Menulislah, Asalkan bukan gibah atau fitnah, semoga itu menjadi berkah..