Sampaikan maafku kepada sosok yang pernah terluka olehku karena kata. Yang tersinggung sampai tergores hatinya. Yang menyimpan lara sebab sikap yang tak semestinya.
Aku yang meledak tanpa tertebak. Menyanggupi tapi meratapi. Lelah mendaki dan merasa seorang diri. Padahal nyatanya ada yang lebih lelah dari aku. Ada yang lebih parah dari lukaku.
Dan aku berhenti di satu titik. Kala rasanya berpisah sebentar lebih dapat mendidik sabar. Menyelami kembali makna untuk apa kita dipertemukan; tak lain dan tak bukan untuk saling memahami dan menanggung beban.
Bukan. Bukan kamu yang salah. Bukan juga karena kau banyak meminta. Sungguh bukan, Sayang.
Hanya saja aku belum sepenuhnya lapang. Tuk menerima "kita" apa adanya di sepanjang perjalanan.
Setelah ini, jangan lagi ada benci yang menyelinap diam-diam. Atau resah yang makin payah sebab saling menuntut untuk paham. Lapangkan hati, telisik ke dalam sanubari, barangkali ada niat yang perlu diperbaiki...
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisireceh
PoesíaMenulislah, Karena itu cara yang indah untuk melepas gundah.. Menulislah, Karena itu cara paling mudah untuk menemukan arah.. Menulislah, Asalkan bukan gibah atau fitnah, semoga itu menjadi berkah..