Prolog

242 15 0
                                    

Mirissa Yasif

Aku tumbuh besar menjadi gadis yang tegar, semuanya karena perlakuan orang-orang kepadaku. Aku tumbuh besar dengan jerih payah ku sendiri, aku tak pernah dapat kasih sayang dari seorang ibu.

Ayah ku adalah orang yang sangat amat aku cintai, sedangkan ibuku adalah  seorang wanita yang tak pernah menganggap aku ada

Walaupun seperti itu aku juga mempunyai angan-angan yang tinggi. Tak apa susah terlebih dahulu dan bersenang-senang kemudian.

Semua orang yang ku sayang meninggalkan ku, aku tak percaya pada kata setia. Aku tak pernah mengharapkan orang lain, cukup diriku yang aku harapkan.

Kasih sayang apa itu? Tak ada orang yang tulus sayang kepada ku kecuali ayahku. Walaupun ayahku hanya pedagang bakso keliling tapi aku bangga padanya.

Semua orang hanya benalu dalam hidupku, tapi dia berbeda.

Sampai suatu hari dia...
"Lo kalau mau duit jangan gini jangan gini? Kalau perlu duit bilang berapa? gue kasih! Kecewa gue," ucapnya sambil melempar beberapa lembar uang ke mukaku.

Mulutku diam membisu mataku menangis menahan kekecewaan , semua orang tidak percaya, bahkan dia yang ku anggap orang paling mengerti juga tidak percaya.

Aku harusnya yang kecewa, mana janjinya untuk melindungi ku? Semua hanya angan kosong.

Aku benci dunia ini! Kenapa aku harus ada jika tidak diinginkan? Semua orang yang ku sayang penghianat. Sampai dia yang selalu ada juga penghianat.

Bppn,06-01-19

Senjanya RisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang