11. Sadar

50 8 2
                                    

Di ambulans

Dito terus memperhatikan wajah gadis di depannya ini.

Dia mengelus rambut gadis itu lembut.

Dia menggenggam tangan kanan gadis itu yang terpasang infus.

Perlahan tangan gadisnya itu bergerak.

"Ca," ucap Dito sambil memperhatikan Mirissa yang mengerjapkan matanya.

"Kak," panggil Mirissa dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka.

"Hmm?" gumam Dito dengan senyuman yang sangat manis di wajahnya.

Mirissa yang melihat Dito tersenyum ikut membalasnya dengan senyuman.
"Ica mau minum?" tanya Dito yang masih setia menatap Mirissa.

"Iya" jawab Mirissa.

Dito mengambil air mineral yang ada di ambulans dan membantu Mirissa untuk minum.

"Dah sampai?" tanya Dito melihat ke arah sopir ambulans.

"Sudah mas," jawab sopir itu.

Para perawat dan Dito segera membantu menurunkan brangkar ambulans yang mengangkat Mirissa.

****
Sesampai di UGD Mirissa langsung masuk ke dalam ruang  UGD.

"Ca gue telepon mama dulu ya?" tanya Dito yang hanya dibalas anggukan oleh Mirissa.

Dito keluar dan segera menelepon mamanya.

Tak lama menunggu telepon dijawab oleh mamanya.

"Ma ica sudah di UGD," ucap Dito setelah melihat sambungan telepon terhubung.

"Salam dulu bang biasaan," 

"Hmmm"

"Sebentar mama datang tunggu ya"

"Dia sadar"

"Alhamdulillah"

"Assalamualaikum ma"

"Waalaikumsalam"

****

"ica sudah sadar," ujar mama Dito bahagia kepada wanita yang ada di sebelahnya.

"Alhamdulillah," jawab wanita itu tak kala bahagia.

"Luka di tangannya parah banget kah?" tanya wanita itu.

"Nanti lukanya saya bersihkan jadi bisa melihatnya sendiri," ucap Mama Dito.

Setibanya mama Dito dan wanita itu di rumah sakit, mereka segera masuk ke dalam UGD.

Di sana sudah terlihat jelas ada Dito yang duduk di brangkar sebelah Mirissa.

Mama Dito segera masuk dan mengambil keperluannya.

"Assalamualaikum," ucap wanita-wanita itu ketika sampai di hadapan Dito dan Mirissa.

"Waalaikumsalam," jawab Dito dan Mirissa kompak.

Dito menyalimi wanita itu dengan tersenyum, yang dibalas dengan senyuman oleh wanita itu.

Mirissa yang melihat kejadian itu langsung tersenyum hangat.

Wanita itu beralih menatap Mirissa yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Kenalin saya Melati," ucap wanita memperkenalkan dirinya kepada Mirissa dengan senyuman hangatnya.

"Mirissa," ucap Mirissa dengan senyuman khasnya.

Tak lama berselang datang Mama Dito dengan peralatannya.

Senjanya RisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang