3.Pulang

82 12 0
                                    

                   "selain diam lo menarik"

                       

Di tengah keasyikan keduanya yang sedang bercanda ria harus terpotong oleh bel pulang yang telah berbunyi sekaligus pertanda berakhirnya masa MOS siswa.

MOS di SMA Sinar Bakti memang hanya dilaksanakan sehari karena mengingat keharusan untuk mempercepat pembelajaran di sekolah ini yang terkenal dengan keunggulan akademiknya.
"Eh dah pulang tuh, lo siap-siap upacara penutupan sana", suruh Dito kepada Mirissa.

"Ya kak", jawab Mirissa bergegas ke kelasnya untuk mengambil perlengkapan upacara penutupan. Dan segera berlari ke lapangan bersamaan dengan siswa dan sisiwi lainnya.

"Dengan berakhirnya MOS ini kalian telah resmi menjadi siswa dan siswi SMA Sinar Bakti", sepotong kalimat yang dilontarkan kepala sekolah sebagai penutup upacara tersebut, yang diikuti oleh tepuk tangan para siswa.

Semua siswa bergegas kembali ke kelasnya untuk mengambil tas dan pulang.

Mirissa segera mengemasi barang-barangnya untuk segera pulang.

"Hay ca", sapa Dito yang berada di depan kelas. Dibalas dengan senyuman oleh Mirissa.

"Mau pulang?", tanya Dito pada Mirissa.

"Ayo bang pulang", ajak Deren pada Dito yang dibalas dengan tatapan tajam oleh Dito.

"Iya kak", jawab Mirissa.

"Sekalian gue anter ya?", tanya Dito yang menawarkan tumpangan ke Mirissa.

"Nyamuk gue njir di sini", keluh Deren yang merasa diabaikan disitu.

"Diem!", perintah Dito pada Deren, dengan tatapan tajam dan dingin yang diberikannya.

"Nggak usah kak, aku dijemput kakakku kok", tolak Mirissa secara halus kepada Dito.

"Oh yah udah, gue pulang duluan ya hati-hati", pamit Dito kepada Mirissa dengan senyum.

"Ayo!", ajak Dito kepada Deren.

"Ya elah giliran sama tuh cewek anget banget giliran sama gue adenya sendiri dinginnya kek es batu lo bang", ucap Deren sebelum melangkah jalan menyusul Dito.

Dito yang mendengar ucapan adenya pun melirik adenya sekilas dengan tatapan yang tajam.

Mirissa yang melihat kejadian itupun hanya senyum dan tertawa geli.

                      ************

Dito pov.

Di mobil
"apa, lo lupa ya sama senyum itu, tawa itu, panggilan yang dari waktu itu sudah ada, apa lo lupa itu semua?. Senyum lo sekarang duh, baru juga gue ketemu lo lagi, tapi lo dah bikin jantung gue sama hati gue berbunga-bunga kek gini, nyaman banget gue dekat lo lagi, senang banget gue tau lo masuk sekolah ini ca", Dito melamun memikirkan itu semua sambil senyam-senyum tak sadar bahwa orang disebelahnya dari tadi telah melihatnya heran.

"Eh bang!", panggil Deren menghambur semua lamunan Dito.

"Lo kenapa bang? dah nyampe ini bang!", Deren memanggil abangnya yang masih terpaku ditempat duduknya dan dibalas deheman oleh Dito.

"Lo mikirin Mirissa bang? Lo suka dia?", Deren menginterogasi abangnya yang sedang melangkah masuk ke dalam rumah mereka yang terlihat megah.

Dito menatap adenya itu dan membalas dengan deheman jujur.

"Asyik dong. Beneran bang? Dah minta sosmednya belum? ", tanya Deren dengan maksud menggoda sang abang.

"Belum tadi lupa", jawab Dito yang bisa dicerna oleh Deren.

Senjanya RisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang