Melarung Rindu [ puisi ]

135 3 0
                                    

***

Terbias sabda pujangga merapal diksi menawan

Pada malam berteman rembulan yang menggoda

Sekuntum bunga sedap malam pun melengkapi pesona

Rindu ini kembali sedemikian angkuh menapak di singgasana peraduan

"Benarkah mengeja namanya mampu melarung kerinduan yang merasuk?"

Sungguh cinta memang tak terduga, membuat malu juga sipu merona pada pipi

Dia malu pada barisan awan putih yang berarak hendak menghiasi angkasa nan molek

Sementara liukan kepak camar pun melagu riuh nan gemulai seiring alunan ombak di pesisir pantai

Kerjap tatap menyaksikan semesta yang tahu akan rasa yang kini meniti

Dia merindu pada kekasih di kejauhan samudera

Kekasih yang menyata cinta meski tak bertatap pada bening mata

Lama sudah terpasung dalam luka masa lalu

Hingga tak ada rasa lagi untuk kehadiran sebuah cinta

Hanya ratap elegi senantiasa kawan diri

Kering sudah airmata menitik pada pipi

Semua sirna bersama waktu yang menikam lupa

Kian memapah raga bergelung mengeyahkan trauma

Dan kini, ketika rasa itu membuncah enggan berhenti meski sejenak

Biar menikmati perihnya menyulam rindu yang berjelaga pada malam bisu.

***

MADIKA

Makassar, 07 Desember 2018

Menjejak Rasa ( sekumpulan prosa, prosais & puisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang