♥♥
Ada sepi di sini berteman lengkungan dekap tak bertempat
Pada tatap pun hanya semata pandang tak bergairah sudah. Meresapi kerangkeng kesunyian entah berapa waktu terbuang sia -sia
Dalam pejaman, terucap namamu yang pernah mengisi kekosongan hari.Berbisik serunai angin mendendangkan hampa yang nyata. Geloranya rintik memacu napas pada detak -detak kerinduan yang lama sirna
Bukan waktu yang terlanjur membuai diri pada lupa tentang rasa
Hanya saja perih yang tercipta hadirkan sesak yang meraja
Masihkah pantas dia kembali bertahta bak raja pongah yang ingin berkuasa?Kembali memejam mata menyaksikan betapa rasa itu membutakan seluruh logika tentang luka
Luka yang masih menganga tanpa darah namun tetap bernanah hingga tiada lagi rasa sakit
Apa obat luka ini hanya mampu terobati dengan selarik kata maaf?Baiklah ... kumaafkan kau dengan cintaku yang masih membara
Baiklah ... kumaafkan kau atas semua lukaku yang masih menganga
Tapi maaf ... tak ada lagi ruang di sini untuk kau labuhkan bahteramu yang penuh kemunafikan itu.Pergilah! Aku mampu membalut lukaku mesti ini butuh waktu yang lama.
MKS, 220619
18.08pm
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjejak Rasa ( sekumpulan prosa, prosais & puisi )
PoésieIni tentang rasa Tentang sebuah perjalanan hati menemukan pemiliknya Bergelimang resah, penantian, kesakitan, serta kehilangan akan kepercayaan pada cinta Namun menunggu adalah keikhlasan meski terkadang perih melukai Publish ~ 08 Desember 2018