I Love You, Babe

6.6K 372 5
                                    

Parkiran King's Star sudah ramai. Mobil Dante masuk perlahan ditempat parkiran khusus. Jackson yang lebih dulu sampai membukakan pintu mobilnya.

" Selamat pagi Mr.." ucapnya sambil menuduk sopan.

Dante melirik sekilas dan sedikit menarik ujung bibirnya. Jackson berjalan dibelakangnya setelah Dante melangkah terlebih dulu.

" Sean sudah datang?" Tanyanya pada Theresa begitu sampai didepan ruangannya.

Theresa tersenyum menyambutnya. Seperti biasa senyum yang terlalu dibuat buat dan Dante tidak menyukainya. Tanpa menunggu jawaban dari Theresa Dante berlalu masuk ke dalam ruangannya.

" Jack..panggilkan Sean." Ucapnya kemudian setelah duduk di kursi kebesarannya. Jackson menggangguk dan berlalu dari ruangan itu.

" Hey..Mr..what's wrong.?"

Suara Sean yang selalu terdengar ceria memenuhi ruangan. Dante menyambutnya dengan tatapan dingin.

" Betul katamu." Ucapnya hampir tak terdengar.

" Apa maksudnya Dan..apa yang benar.?" Tanya Sean tak mengerti.

"Mengenaiku dan juga Cia. " Ucap Dante masih dengan suara lirih tapi Sean dapat mendengarnya. Sean menatap Dante, yang ditatap balas menatapnya tajam. Tiba tiba Sean tertawa keras.

" Kau jatuh cinta Dan...jatuh cintakan..betul kataku." Suara Sean keras diiringi tawa.

" Bisa dipelankan suaramu dan berhenti tertawa. Aku serius..mau aku hajar Sean."

" Wooww..wow....take it easy Bro...okay ..okay..sorry." 

Sean mengangkat kedua tangannya,  Dia berhenti tertawa. Wajahnya dibuat serius.

" Lalu..apakah Allicia tahu?" Tanyanya kemudian.

" Yah..tahu..bahkan Mrs. Doria juga tahu..dan dia setuju. "

" What...serius." Sean seolah tak percaya. Dante mengangguk.

" Syukurlah..aku ikut bahagia teman.." ucap Sean tulus.

" Kau sudah menembaknya.?" Lanjutnya.

" Menembak..?" Wajah datar Denta terlihat bingung.

" Aahh..kau ini..payah..maksudku menyatakan rasa cintamu padanya. Hhmm..mengatakan kau mencintainya." Sean menjelaskan.

" Haruskah?" Denta mengernyitkan dahinya.

" Yah..harus..apalagi Allicia masih ABG..dia pasti menunggumu mengatakannya." Sean menasehati temannya. Dante tampak berpikir, dahinya sampai berkerut.

" Aku akan mengatakannya nanti." Putusnya.

" Jangan nanti Dan..segera..karena aku tahu banyak yang menginginkan Allicia menjadi kekasihnya. Kalau kau telat akan diambil orang. Aku juga akan melakukannya."

" Apa maksudmu.?" Dante menatap Sean marah. Sean tertawa.

" Aku akan menjadikannya kekasihku jika kau tak segera menembaknya."

Sean tertawa senang bisa menggoda sahabatnya yang ketus dan kaku ini

" Coba saja kalau berani. Kau mau tulang rusukmu patah." Suara Dante begitu datar. Ada amarah terpampang dimata biru cerahnya.

" Siapa takut...untuk gadis polos secantik Allicia aku berani mengambil resiko itu...aku..

" Diam Sean..atau aku akan menghajarmu saat ini sampai kau tidak bisa lagi berjalan."

Dante sungguh merasa kesal dengan sahabatnya itu. Sean tertawa .

" Tidak..tidak..aku bercanda, pergilah..jemput Allicia dan bilang kau cinta padanya. Biar meeting dengan Branco corp aku yang tangani."

Sean menarik tangan Dante dan mendorongnya keluar ruangan.
Diluar ruangan Dante berpapasan dengan Theresa.

" Mr, meeting dengan Branco Corp sekitar 30 menit lagi. " Ucapnya dengan suara manjanya. Dante menatapnya sekilas.

" Biar Sean yang menangani. Aku akan menjemput Cia."

Suara ketus itu membuat Theresa meringis. Kenapa dia begitu perhatian pada nona nakal itu, batin Theresa.

Allicia sudah keluar kelas bersama Clarissa, Randy dan Josh. Mereka menuju parkiran. Josh merangkul Allicia sementara Clarissa mengandeng lengan Randy.

Dante yang bersandar di mobil menatap Josh dengan tatapan marah. Matanya menutup, kepalanya menengadah dan nafasnya dihembuskan dengan kasar.

Allicia berlari kearahnya hampir tersungkur karena tersandung batu jika Dante tak sigap menghampirinya dan menahan tubuhnya.

" Wuuuoow..hampir saja." Desis Allicia lega.

Pipinya bersemu merah ketika dia menyadari siapa yang menahan tubuhnya. Dia jadi salah tingkah.

" Ayo pulang." Ajak Dante sambil membukan pintu mobil untuk Allicia.

Dante menoleh kepada 3 orang yang berdiri menatap dengan takjub. Kemudian tangannya terangkat dan melambai sebentar. Kemudian dia masuk ke dalam mobil.

" Kau menyukai Josh.?" Tanyanya tiba tiba ketika mobil sudah melaju. Allicia terdiam.

" Cia..aku bertanya padamu." Ucapnya  dengan suara sedikit marah.
Allicia menggeleng.

" Tidak..kenapa..aku tidak menyukainya."

" Lalu kenapa kau diam saja ketika dia merangkulmu."

Suara Dante begitu dingin. Wajahnya tanpa ekspresi. Allicia takut melihatnya.

" Dia..sahabatku..dia biasa seperti itu." Jawabnya dengan suara pelan.

" Aku tidak suka. Aku tidak suka kau dekat dengan lelaki lain." Aahh..Dante juga bingung kenapa seperti ini.

"Kenapa..om..eh Dante..kenapa..dia kan sa.."

" Because I love you, babe.. dan aku tidak mau ada yang dekat dekat dengan kekasihku..you're mine baby..just for me.."

THE BODYGUARD (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang